5 Pernyataan Kontroversial Stephen Hawking, Bagaimana Tanggapan Sains?

Gagasan atau pernyataan dari Stephen Hawking yang satu ini sangat kontroversial dan sempat menggemparkan dunia sains. Bagaimana tidak, Hawking dengan tegas menyatakan bahwa alam semesta bisa ada tanpa campur tangan Tuhan.

Memang banyak kalangan ilmuwan yang ateis alias tidak percaya akan adanya Tuhan. Namun, jauh lebih banyak ilmuwan yang beragama dan percaya adanya Tuhan. Pernyataan Hawking tersebut tentunya mendapatkan reaksi cukup beragam dari kalangan ilmuwan dan akademisi.

Seperti dicatat dalam laman sains Phys, Hawking menggagas sebuah hipotesis yang menyatakan bahwa Big Bang atau ledakan dahsyat hanyalah konsekuensi logis dari gaya gravitasi. Buku Stephen Hawking yang berjudul A Brief History of Time juga memuat pemikiran Hawking tentang alam semesta dan bagaimana semesta terbentuk.

Terlepas dari apakah Hawking percaya Tuhan atau tidak, nyatanya banyak ilmuwan yang menyatakan bahwa Big Bang justru menguatkan hipotesis bahwa faktor X tidak dapat ditiadakan begitu saja.

Faktor X tersebut tentu merujuk pada sebuah proses penciptaan. Faktanya, tidak ada satu pun ilmuwan besar yang mengetahui dengan pasti apa yang terjadi sebelum Big Bang. Jika memang itu adalah hasil dari pemampatan gaya gravitasi yang sangat masif, dari mana datangnya gaya gravitasi tersebut?

So, pernyataan Hawking yang satu ini sepertinya hanya akan menjadi sebuah gagasan yang kontroversial dan penuh dengan perdebatan, bahkan di antara kalangan ilmuwan itu sendiri.

Stephen Hawking pernah menggagas sebuah teori yang menyatakan bahwa lubang hitam dapat mengeluarkan radiasi akibat efek kuantum. Teori ini memang berbau kontroversial di kalangan ilmuwan. Pasalnya, sampai detik ini para ilmuwan masih belum mengetahui secara total tentang apa dan bagaimana lubang hitam itu.

Seperti dicatat dalam laman The Physics of The Universe, teori yang dicetuskan Hawking pada 1974 ini menganggap bahwa black hole atau lubang hitam seharusnya memancarkan partikel subatom secara konstan sampai suatu saat lubang hitam tersebut kehabisan energi dengan sendirinya.

Jika suatu saat teknologi manusia telah dapat melihat dan meneliti lubang hitam secara detail, di saat itu pula ilmuwan dapat memutuskan teori-teori mana saja yang dianggap valid sesuai dengan penemuan mereka.

Jika memang lubang hitam memancarkan partikel kecil subatom (radiasi Hawking), teori Hawking ini akan menggugurkan teori lainnya yang berkenaan dengan lubang hitam. Untuk saat ini, sepertinya Teori radiasi Hawking hanya akan mengundang perdebatan ilmiah.

Apakah seorang cerdas seperti Stephen Hawking juga percaya dengan teori konspirasi? Entahlah. Yang jelas, ia pernah menyatakan bahwa peradaban alien jauh lebih maju dibanding dengan peradaban manusia Bumi, seperti ditulis National Geographic.

Bahkan, Hawking memiliki prediksi tentang makhluk asing tersebut. Ya, diperkirakan alien akan datang ke Bumi dan kemungkinan besar bukan untuk tujuan pertemanan. Alien yang memiliki peradaban maju akan menjajah Bumi karena memang itu tujuan mereka.

Selain tidak bersahabat, alien akan menjadikan Bumi dan segala isinya sebagai budak mereka. Tentunya, gagasan Hawking ini banyak dibantah oleh ilmuwan-ilmuwan lainnya. Setidaknya, jika memang harus terjadi kedatangan alien di masa yang akan datang, mungkin cara-cara damai lebih diinginkan oleh manusia.

Sains tentu memandang pernyataan Hawking tidak secara mentah-mentah. Artinya, sains masih berada di zona netral. Bagaimana pun, keberadaan alien masih dianggap sebagai pseudosains karena tidak dapat dibuktikan secara empiris.

Kecerdasan buatan dapat diartikan sebagai kecerdasan yang diciptakan oleh manusia dan diletakkan pada suatu objek tertentu. Kecerdasan buatan (artificial intelligence) dapat berupa komputer, gawai, kendaraan, perangkat rumah tangga, dan peralatan lainnya yang memungkinkan dipasangkan sistem digital di dalamnya.

Sebetulnya, banyak pihak yang setuju dengan gagasan Hawking ini. Hawking sendiri menyatakan hal ini bukan tanpa alasan. Pasalnya, kecerdasan buatan membuat manusia menjadi sangat bergantung terhadapnya. Pada masa yang akan datang, mungkin saja hal ini menjadi penyebab kehancuran manusia.

Selain Hawking, CEO Tesla dan Space X, Elon Musk, juga menyatakan hal yang sama. Namun, tentu saja gagasan dari kedua orang hebat tersebut dibantah habis-habisan oleh banyak orang. Anggapan dari Hawking dan Musk dianggap hanya menakut-nakuti publik.

Laman Live Science mencatat bahwa Stephen Hawking pernah kalah taruhan mengenai penelitian Higgs boson, sebuah partikel yang dipercaya sebagai partikel Tuhan. Hawking pernah menyatakan bahwa partikel tersebut tak akan pernah ada dan tak akan pernah ditemukan.

Faktanya, partikel Higgs boson pernah ditemukan dalam penelitian yang dilakukan oleh CERN, sebuah badan penelitian nuklir Eropa. Bahkan, lucunya Hawking telah kalah taruhan sebesar US$100 atau Rp1,5 juta.

Bukan hanya kalah taruhan, Hawking malah menganggap penemuan partikel tersebut dapat menjadi cikal bakal kehancuran alam semesta. Beberapa ilmuwan juga pernah mengungkapkan hipotesis kehancuran alam semesta akibat partikel Higgs boson. Namun, kejadian tersebut tak akan terjadi dalam waktu dekat.

Itulah beberapa pernyataan dan gagasan dari ilmuwan besar bernama Stephen Hawking. Ternyata, selain cerdas, Hawking juga penuh dengan kontroversi, ya!