5 Primata Endemik Vietnam yang Sangat Langka dan Unik

Red-Shanked Douc merupakan salah satu primata endemik dari Vietnam dan negara Indochina lainnya, seperti  Laos selatan dan Kamboja utara. Selain itu monyet ini dapat ditemukan di berbagai area dari dataran rendah hingga dataran tinggi hingga ketinggian 2.000 meter.

Primata ini merupakan jenis monyet paling berwarna, dengan perpaduan warna antara hitam dan putih dengan kaki berwarna merah. Monyet bernama latin Pygathrix nemaeus ini memiliki panjang 61 cm serta termasuk hewan dilindungi yang masuk ketegori dalam bahaya. 

Gray-shanked douc menjadi primata endemik dari Vietnam yang termasuk dalam genus Pygathrix atau Douc, sama seperti Red-shanked douc. Hewan ini endemik dari Vietnam bagian tengah yang termasuk dalam hewan terancam punah, di mana hanya tersisa sekitar 1000 ekor yang ada di alam liar.

Monyet bernama latin Pygathrix cinerea ini memiliki kemiripan dengan Red-shanked douc, namun warna mereka berbeda di mana monyet ini memiliki warna dominan hitam dan abu-abu, serta genetik kedua monyet ini berbeda satu sama lain. 

Delacour's langur tergolong spesies lutung yang memiliki habitat asli di Vietnam utara, yang mana hewan ini tinggal di area lembah dan pegunungan kapur. Monyet satu ini tergolong salah satu primata yang paling dilindungi di dunia dan diperkirakan hanya tersisa 250 ekor yang ada di alam liar. Sedangkan makanan utama dari hewan ini adalah dedaunan, serta terkadang memakan beragam buah dan bunga. 

Tonkin snub-nosed monkey tergolong sebagai salah satu monyet endemik dari Vietnam utara yang tergolong sebagai hewan yang sangat dilindungi, di mana diperkirakan hanya tinggal 250 individu yang tersisa. Penyebab semakin berkurangnya monyet ini karena kerusakan habitat dan banyaknya perburuan liar. Primata ini hanya dapat ditemui pada area pegunungan dengan ketinggian antara 200-1.200 meter dari permukaan laut.  

Cat Ba langur atau juga disebut dengan white-headed langur termasuk dalam salah satu primata yang dilindungi di Dunia, di mana memiliki habitat alami di Pulau Cat Ba, Vietnam dan Provinsi Guangxi, Tiongkok.

Primata yang bernama latin Trachypithecus poliocephalus ini diperkirakan hanya tersisa 70 ekor yang ada di dalam liar. Ancaman terbesar dari binatang ini adalah perburuan yang dianggap biasa, karena digunakan sebagai obat tradisional oleh masyarakat setempat. 

Hewan seperti inilah yang biasanya menggambarkan bagaimana suatu negara tersebut. Maka dari itu, jangan sekali-kali pernah mengimpor hewan eksotis dari manapun ya.