Peradaban manusia tidak pernah lepas dari sistem kepemimpinan, baik itu oleh raja, ratu, kaisar, presiden, perdana menteri, dan lain sebagainya. Nah, kepemimpinan ratu menjadi salah satu sistem tatanan hierarki yang cukup sering ditulis dalam sejarah keberadaan manusia. Mereka dianggap kuat, layak, tegas, anggun, dan bisa membawa kekuasaan bagi bangsa dan negerinya.
Ada beberapa nama besar yang dulunya pernah menjadi ratu terkenal bagi sebuah peradaban. Siapa saja mereka? Yuk, simak artikelnya!
Nefertiti adalah seorang ratu terkenal yang memerintah Mesir bersama dengan suaminya, Firaun Akhenaten pada 1353--1336 SM, dilansir History. Ia mengambil kekuasaan di Mesir pada era Kerajaan Baru setelah suaminya meninggal. Ada beberapa dugaan yang berkaitan dengan asal-usul dari Nefertiti.
Beberapa pakar menyebut bahwa ia adalah anak dari Ay, seorang firaun yang memerintah pada 1323 SM. Namun, pendapat kontroversial lainnya justru mengarahkan Nefertiti pada sebuah kerajaan bernama Mittani yang kala itu ada di Suriah bagian utara. Setelah berkuasa di Tanah Mesir, Nefertiti menambahkan namanya menjadi Neferneferuaten yang artinya "Kecantikan Dewi Aten dan ia telah datang".
Well, ahli sejarah memang menyatakan bahwa Nefertiti pernah menjadi salah satu ratu paling cantik dalam sejarah kuno di Mesir. Keberadaan makam dari Nefertiti juga tidak diketahui dengan pasti, meskipun pernah ada klaim yang menyebut bahwa makamnya sudah ditemukan.
Inggris pernah memiliki ratu yang dianggap sebagai salah satu pemimpin terbaik sepanjang sejarah. Ya, namanya adalah Alexandrina Victoria yang lahir di Istana Kensington, London, pada 24 Mei 1819. Dicatat dalam laman The Royal Family, Victoria sudah menjadi Ratu Inggris pada saat usianya masih 18 tahun. Ia naik takhta untuk menggantikan pamannya, yakni Raja William IV yang tidak memiliki anak sah yang masih hidup.
Di bawah kepemimpinannya, Inggris mencapai kejayaan dan kemajuan industri yang sangat pesat. Bahkan, sejarah mencatat bahwa Victoria dapat membawa Kerajaan Inggris menguasai hampir seluruh dunia. Victoria sendiri cukup menonjol dalam bakatnya sebagai pemikir dan penulis. Sementara, Albert yang menjadi suaminya juga sering memberikan masukan di bidang perdagangan dan pengembangan industri.
Ratu paling kontroversial dalam sejarah Prancis adalah Marie Antoinette yang kala itu dianggap melakukan pemborosan uang negara di saat kemiskinan sedang meluas. Diberitakan oleh Britannica, ratu yang lahir pada 1755 di Austria tersebut menjabat Permaisuri Prancis pada 10 Mei 1774 hingga 21 September 1792. Ia merupakan istri dari Raja Louis XVI Prancis.
Tragisnya, setelah Raja Louis XVI dihukum mati oleh rakyatnya sendiri pada 1793, Marie Antoinette juga mengalami nasib yang sama. Ya, akibat kepemimpinannya yang dianggap tidak memihak pada rakyat Prancis, ditambah dengan lahirnya Revolusi Prancis, Marie Antoinette dijatuhi hukuman mati dengan cara guillotine atau pancung.
Selain Victoria, Inggris juga pernah memiliki seorang ratu yang namanya sangat terkenal dalam sejarah, yakni Elizabeth I. Dilansir Biography, Elizabeth I memerintah Inggris dengan kemakmuran dan kejayaan selama 44 tahun. Ia dilahirkan di Greenwich, Inggris, pada 7 September 1533 dan meninggal dunia pada 24 Maret 1603. Elizabeth I menduduki jabatan sebagai Ratu Inggris pada 1558 pada usianya yang ke-25.
Pada mulanya, melalui intrik politik, Elizabeth I yang merupakan putri kerajaan dianggap sebagai keturunan yang tidak sah. Namun, ia berhasil merebut mahkota setelah kematian saudari tirinya yang bernama Mary Tudor.
Salah satu hal penting yang menjadi peninggalan dari Elizabeth I adalah penyebaran Protestan secara masif sebagai agama besar di Inggris. Di bawah kepemimpinannya, Inggris menjadi negara kuat secara militer dan juga menghasilkan banyak karya seni.
Jelas bahwa Cleopatra akan menjadi sebuah nama yang nyaris selalu didengar sepanjang sejarah manusia. Ia adalah penguasa terakhir dari Tanah Mesir dan sekitarnya di zaman Ptolemaik, yakni era setelah panaklukan Alexander Agung.
Cleopatra atau Kleopatra merupakan wanita yang sangat cerdas. Ia dianggap sebagai diplomat, pemimpin militer, dan poliglot alias orang yang bisa menggunakan banyak bahasa.
Laman Smithsonian Magazine menjelaskan bahwa kehidupan Cleopatra dinilai kontroversial di mata orang-orang Romawi kala itu. Cleopatra yang juga merupakan orang Yunani Makedonia, terlibat dalam kisah percintaan dengan seorang jenderal Romawi bernama Markus Antonius (Mark Antony). Kala itu, pernikahan mereka menjadi isu dan skandal besar yang mengguncang Romawi dan Mesir.
Romawi di bawah pimpinan Oktavianus akhirnya memutuskan untuk menyerang Mesir dan mengakibatkan Mesir kalah. Akhirnya, Cleopatra dan Markus Antonius harus melarikan diri ke pedalaman hutan.
Berdasarkan sejarah, mereka akhirnya tewas akibat bunuh diri. Kisah percintaannya pun sudah menjadi salah satu catatan sejarah paling tragis di dunia politik antara Romawi dan Mesir.
Nah, beberapa nama besar di atas pernah menjadi pemimpin yang sangat terkenal, entah itu akibat kemakmuran atau juga disebabkan oleh sifatnya yang dibenci rakyat. Ternyata, menjadi seorang ratu itu memang tugas yang tidak mudah, ya.