5 Reptil Unik yang Berhabitat di Cina, Ada Kadal yang Mirip Buaya

Mayoritas aligator hidup di Amerika, tapi ada juga yang terdapat di negara lain. Salah satunya ialah Alligator sinensis atau lebih dikenal dengan nama aligator yangtze. Reptil ini hanya hidup di perairan arus lambat di lembah Sungai Yangtze. 

Aligator yangtze merupakan pemakan krustasea, unggas air, ikan dan tikus.  Mereka berukuran lebih kecil dari kerabatnya di Amerika, yaitu cuma 1,5 meter saja. Bobotnya pun tidak lebih dari 38,5 kilogram.

Kehilangan habitat serta perburuan untuk tujuan konsumsi dan pembuatan obat tradisional membuat populasinya menurun drastis. Britannica melansir jika populasinya di bawah 200 ekor menurut perhitungan di tahun 2015. Akibatnya, aligator yangtze dikategorikan sebagai hewan critically endangered menurut IUCN.

Sungai Yangtze, Cina,  juga merupakan habitat bagi kura-kura cangkang lunak raksasa yangtze (giant softshell turtle yangtze). Hewan bernama ilmiah Rafetus swinhoei ini memang hewan asli perairan air tawar di timur dan selatan Cina. Mereka juga diketahui tersebar di Vietnam bagian utara. 

Kura-kura yang bisa tumbuh hingga ukuran satu meter ini disebut-sebut sebagai reptil paling langka di dunia. Hanya ada dua individu yang terkonfirmasi masih hidup saat ini dan keduanya berjenis kelamin jantan. Menurut Mongabay, kedua ekor kura-kura cangkang lunak raksasa yangtze tersebut terdapat di Kebun Binatang Suzhou, Cina, dan Danau Xuan Khanh, Vietnam. 

Selain kura-kura cangkang lunak raksasa yangtze, Cuora trifasciata juga termasuk spesies native Cina yang berstatus critically endangered. Reptil yang populer dengan nama kura-kura koin emas atau kura-kura kotak tiga garis ini tersebar di bagian selatan Cina seperti Fujian, Guangdong, juga Hong Kong serta utara Vietnam, Myanmar dan Laos.

Kura-kura yang berukuran antara 20 hingga 32 centimeter ini punya warna tubuh bervariasi. Namun, keberadaan tiga garis hitam yang membujur di karapasnya membuatnya mudah dibedakan dari kura-kura jenis lain. Mereka diketahui dapat hidup hingga umur 30 tahun.

Shinisaurus crocodilurus atau kadal buaya ialah salah satu spesies reptil asli Cina yang berasal dari famili Shinisauridae. Apa kamu bisa menebak kenapa ia disebut kadal buaya? Ya, kadal ini dinamakan kadal buaya karena ekornya bersisik besar seperti buaya. Ekornya juga dikenal kuat.

Dari segi ukuran, kadal semi-akuatik ini berukuran sedang yaitu antara 20 hingga 40 centimeter saja. Tubuhnya bersisik cokelat kehijauan dengan garis hitam dan merah. Kadal jantan menunjukkan warna yang lebih terang dari betina.

Kadal buaya bisa ditemukan di hutan subtropis di selatan Cina dan juga Vietnam. Mereka senang berada di dekat aliran air yang lambat. Namun sayang, kini kadal unik ini sudah langka. Bentuk fisiknya yang unik mendorong perburuan illegal untuk dijadikan peliharaan eksotis. Deforestasi juga membuat kadal buaya kehilangan habitat aslinya.

Naja atra atau kobra cina merupakan spesies ular berbisa dari keluarga Elapidae yang tersebar di bagian selatan negara ini seperti Provinsi Sichuan, Guangdong, Hubei, Hunan dan lainnya. Kobra yang termasuk genus Naja (kobra sejati) ini juga bisa ditemukan di negara Taiwan, Vietnam, dan Laos.

Habitat alami kobra cina mencakup hutan, padang rumput, dan hutan bakau. Namun, mereka sangat adaptif dan mampu bertahan di berbagai jenis lingkungan, termasuk sawah dan area padat penduduk. Hal ini menyebabkan kasus gigitan pada manusia yang cukup sering terjadi.

Bisa kobra cina sangat berbahaya. Bisanya mengandung postsynaptic neurotoxins dan cardiotoxins yang dapat menyebabkan pembengkakan, nyeri hebat serta nekrosis atau kematian jaringan.

Tidak dapat dipungkiri kalau selain Cina juga kaya akan spesies reptilnya yang unik. Ada kadal berbentuk mirip buaya, lalu ada juga kura-kura raksasa yang sangat langka. Selain kelima jenis reptil  yang kamu baru saja baca, apakah kamu tahu spesies reptil Cina lainnya?