5 Serangan Perang Kimia Paling Mematikan dalam Sejarah Manusia

Penggunaan napalm dan Agen Oranye AS terhadap Vietnam memicu protes dan perbedaan pendapat internasional. Napalm merupakan zat yang terdiri dari polystyrene plastik, hidrokarbon benzena, dan bensin. Zat ini berbentuk gel dan sangat lengket. Bukan hanya itu saja, napalm sangat mudah terbakar pada suhu yang sangat tinggi dan telah menyebabkan ratusan ribu orang cedera baik dari pihak militer maupun sipil.

Sedangkan Agen Oranye adalah herbisida yang disemprotkan di hutan Vietnam, Laos, dan Kamboja untuk membuat tanaman layu. Hal ini supaya para tentara Viet Cong yang berlindung di bawah dedaunan lebat mudah terlihat. Agen Oranye sendiri dapat berubah menjadi senyawa dioksin. Dioksin bertahan dalam beberapa kondisi hingga 100 tahun dan diperkirakan oleh pemerintah Vietnam telah menyebabkan hingga 400.000 kematian dan 1,5 juta cacat lahir.

Pada tahun 1915, Jerman melancarkan beberapa kali serangan kimia untuk melawan musuhnya. Yang pertama, Jerman menggunakan serangan kimia terhadap pasukan Rusia pada Januari 1915 menggunakan gas xylyl bromide. Setelah itu, Jerman menghancurkan pasukan Sekutu di Prancis dengan gas klorin. Selanjutnya, Jerman menggunakan fosgen untuk melawan Inggris yang mengakibatkan 1.000 orang luka-luka dan 120 korban tewas. Tak cukup sekali, Jerman kembali melakukan serangan kimia pada musuhnya.

Militer Jerman menggunakan gas mustard untuk pertama kalinya melawan Sekutu pada Juli 1917. Setelah penggunaan gas ini, gas mustard telah menjadi legenda Perang Dunia I yang menakutkan dan mengerikan akibat dampak yang dihasilkan.

Serangan gas mustard pertama terhadap Sekutu telah menelan korban sebanyak 2.100 orang. Tiga minggu pertama penggunaan gas mustard juga menyebabkan jumlah korban yang sama yang diderita Sekutu pada tahun-tahun sebelumnya akibat serangan kimia.

Di antara metode genosida Nazi yang mengerikan, yang paling terkenal salah satunya adalah kamar gas yang digunakan untuk melakukan genosida pada lebih dari satu juta orang selama Perang Dunia II. Salah satu bahan kimia yang paling umum digunakan di kamar gas mulai tahun 1941 adalah Zyklon B.

Diproduksi dan diangkut sebagai kristal ungu, Zyklon B akan dilepaskan ke kamar gas di mana zat ini akan berubah menjadi zat pencekik yang sangat beracun setelah terpapar ke udara. Penggunaan aslinya adalah sebagai bahan pembersih komersial dan pestisida yang dikembangkan dari karya ahli kimia Yahudi Fritz Haber, tetapi secara tragis digunakan kembali oleh Nazi sebagai metode pembunuhan massal.

Berdasarkan catatan sejarah, orang Yunani Kuno termasuk yang pertama tercatat menggunakan perang kimia. Hal itu dibuktikan melalui peristiwa yang terjadi pada tahun 600 SM di mana persediaan air di kota yang diserang oleh orang Athena diracuni.

Selain itu, Pemukiman Kirha menjadi sasaran air yang diracuni dengan tanaman oleh tentara Athena. Pada 479 SM, Peloponnesia menggunakan asap belerang untuk melemahkan kota Platea.

Sebuah sekte bernama Aum Shinrikyo telah menewaskan 13 orang dan melukai 5.800 penumpang di Jepang dalam serangan senjata kimia terbesar di Jepang. Anggota Aum Shinrikyo menaiki sistem transit Tokyo dengan kantong gas sarin yang dimaksudkan untuk menimbulkan korban massal.

Serangan kimia memanglah mimpi buruk bagi semua umat manusia. Biarlah kasus-kasus di atas tidak terulang kembali di masa sekarang ini.