Ilustrasi tally sticks catatan akuntansi resmi yang pernah dimiliki Kerajaan Inggris hingga abad 19 (flickr.com/Numismatic Bibliomania Society)
Di Eropa abad pertengahan, catatan hutang dan transaksi sering dibuat dengan tally sticks, tongkat kayu yang diberi torehan khusus. Menurut Jenkinson dalam bukunya yang bertajuk A Manual of Archive Administration, tally sticks menjadi alat pencatat resmi Kerajaan Inggris hingga abad ke-19.
Sistemnya sederhana tapi jenius; tongkat dibelah dua, satu bagian untuk pemberi hutang, satu lagi untuk penerima. Jika digabungkan kembali, torehan di kedua potongan harus cocok. Dengan begitu, sistem ini mencegah pemalsuan data.
Tally sticks membuktikan bahwa sistem catatan praktis bisa lahir dari benda sederhana. Bahkan sebelum munculnya buku akuntansi modern, masyarakat Eropa sudah punya cara efektif untuk mengelola keuangan—disadur dari buku yang bertajuk From Memory to Written Record: England 1066—1307 Third Edition.
Dari manik-manik Iroquois sampai tongkat kayu Eropa, jelas bahwa quipu bukanlah satu-satunya inovasi pencatatan dunia kuno. Setiap peradaban punya cara kreatif untuk menyimpan ingatan, menegakkan hukum, dan merawat identitas. Bahkan, banyak di antaranya tetap bertahan sebagai warisan budaya hingga hari ini.
Yang bikin menarik, sistem-sistem ini bukan sekadar alat hitung, tapi juga bahasa simbolik yang penuh aura mistis. Mereka menunjukkan bahwa manusia tidak selalu butuh huruf untuk menulis sejarahnya. Kadang, simpul di tali atau ukiran kayu bisa lebih abadi daripada ribuan halaman kertas.