Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Peradaban Kuno yang Tiba-tiba Menghilang secara Misterius

Petra (unsplash.com/Alex Vasey)
Petra (unsplash.com/Alex Vasey)
Intinya sih...
  • Bangsa Nabatea, peradaban Arab Kuno yang kaya akan perdagangan dan keahlian membangun Petra, tiba-tiba menghilang setelah dianeksasi oleh Kekaisaran Romawi pada 106 M.
  • Çatalhöyük, proto-kota Neolitikum di Turki, meninggalkan banyak bukti budaya namun tiba-tiba ditinggalkan pada 5.600 SM akibat mengeringnya sungai.
  • Rapa Nui, peradaban Polinesia dengan patung-patung moai raksasa, mengalami keruntuhan akibat menipisnya sumber daya dan konflik antarkelompok.

Dunia ini pernah menjadi rumah bagi peradaban-peradaban hebat yang membangun kota, membuat karya seni, dan mengembangkan teknologi jauh sebelum zaman modern. Namun yang mengejutkan, beberapa dari mereka tiba-tiba menghilang begitu saja, meninggalkan sedikit petunjuk tentang apa yang sebenarnya terjadi.

Di balik reruntuhan dan artefak, ada kisah-kisah misterius yang masih membuat para arkeolog penasaran hingga hari ini. Meskipun catatan sejarah dan bukti arkeologi masih terus diteliti, hilangnya mereka tetap jadi salah satu misteri terbesar dalam sejarah manusia.

Berikut lima peradaban kuno yang dulu sangat maju, tapi menghilang secara misterius. Apa yang menyebabkan mereka tiba-tiba menghilang begitu saja, ya?

1. Nabateans

Petra (unsplash.com/Ahmad Qaisieh)
Petra (unsplash.com/Ahmad Qaisieh)

Bangsa Nabatea adalah peradaban Arab Kuno yang berkembang antara abad ke-4 SM dan abad ke-2 M. Mereka dikenal karena keahliannya membangun Petra yang kini menjadi situs warisan dunia. Nabateans juga menguasai jaringan perdagangan yang menghubungkan Mediterania, Jazirah Arab, dan Laut Merah.

Dilansir Geek Reporter, Nabatea dikenal sebagai bangsa yang independen. Meski begitu, keberadaan mereka mendadak memudar setelah dianeksasi oleh Kekaisaran Romawi pada 106 M. Para penulis Romawi menggambarkan penggabungan ini sebagai transisi damai, tapi temuan arkeologi menunjukkan ada penurunan bertahap dalam budaya mereka.

2. Catalhoyuk

Reruntuhan Peradaban Çatalhöyük (pexels.com/Talha Aytan)
Reruntuhan Peradaban Çatalhöyük (pexels.com/Talha Aytan)

Çatalhöyük adalah proto-kota Neolitikum yang terletak di wilayah Turki Modern. Dilansir World History, pemukiman ini dibangun lebih dari 9.000 tahun lalu di Dataran Konya Modern, Turki bagian tengah. Kota ini jadi salah satu contoh awal peradaban dengan rumah-rumah bata lumpur yang dihiasi dengan lukisan dinding berwarna cerah.

Masyarakat Çatalhöyük hidup dalam sistem egaliter, mempraktikkan pertanian, beternak, serta ritual dan spiritual. Mereka meninggalkan banyak bukti budaya, seperti patung hingga alat dari obsidian, yang menunjukkan kehidupan mereka tidak kalah maju. Namun, sekitar 5.600 SM, kota ini tiba-tiba ditinggalkan, diduga akibat mengeringnya sungai.

3. Rapa Nui

Patung Moai (unsplash.com/Hal Cooks)
Patung Moai (unsplash.com/Hal Cooks)

Rapa Nui, yang lebih dikenal sebagai Pulau Paskah, merupakan rumah bagi masyarakat Polinesia yang menetap sekitar 1.200 Masehi. Mereka dikenal luas karena patung-patung moai raksasa yang tersebar di seluruh pulau. Namun, peradaban ini mengalami keruntuhan akibat serangkaian faktor, seperti menipisnya sumber daya hingga konflik antarkelompok.

Ketika orang Eropa tiba pada 1722, situasi semakin memburuk karena penyakit baru dan perbudakan. Meski keturunan mereka masih tinggal di sana, masyarakat Rapa Nui yang dulu begitu maju perlahan melemah, meninggalkan misteri tentang bagaimana mereka bisa mencapai kejayaan dan kehancuran dalam waktu singkat.

4. Minoans

Istana Knossos (unsplash.com/Qingqing Cai)
Istana Knossos (unsplash.com/Qingqing Cai)

Bangsa Minoa adalah peradaban Zaman Perunggu yang berpusat di Pulau Kreta dan berkembang dari sekitar 2.100 hingga 1.100 SM. Mereka dikenal dengan arsitektur megah, seperti Istana Knossos, seni lukis dinding, dan jaringan perdagangan. Budaya mereka bahkan memberi pengaruh besar pada bangsa Mycenaean di daratan Yunani.

Dilansir World History, letusan dahsyat Gunung Thera (sekarang Santorini) menjadi salah satu alasan di balik keruntuhan peradaban Minoa. Tak lama setelah itu, banyak pusat-pusat Kota Minoa hancur, dan sekitar 1450 SM, peradaban ini mulai menghilang, kemungkinan akibat invasi bangsa Mycenaean atau konflik internal.

5. Cucuteni-Trypillian Culture

Ilustrasi pemukiman Cucuteni-Trypillian (commons.wikimedia.org/CristianChirita)
Ilustrasi pemukiman Cucuteni-Trypillian (commons.wikimedia.org/CristianChirita)

Peradaban Cucuteni-Trypillian berdiri antara 5.500 dan 2.750 SM di wilayah yang sekarang mencakup Rumania, Moldova, dan Ukraina. Mereka dikenal dengan keramik yang dicat dengan indah, struktur pemukiman besar, dan sistem pertanian yang cukup maju untuk ukuran zamannya.

Pada puncaknya, mereka membangun proto-kota yang bisa dihuni hingga puluhan ribu orang—jumlah yang sangat besar untuk era Neolitikum. Namun, dilansir Encyclopedia Ofukraine, krisis ekonomi pada akhir milenium ke-4 SM mengakibatkan penurunan populasi yang tajam. Selain itu, beberapa sarjana berpendapat bahwa faktor iklim juga mempengaruhi penurunan populasi.

Hilangnya peradaban besar membuktikan bahwa kejayaan tidak menjamin keabadian. Masing-masing dari mereka meninggalkan jejak berupa kota, artefak, dan budaya yang sampai hari ini masih dipelajari. Dari Petra hingga pulau terpencil di Pasifik, semuanya memiliki kisah yang masih belum terungkap sepenuhnya.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Zaffy Febryan
EditorZaffy Febryan
Follow Us