Sama seperti manusia, beberapa spesies hewan yang ada di kerajaan fauna juga ternyata memiliki teknik penyembuhan yang mereka gunakan untuk mengobati dirinya sendiri ketika sedang sakit. Cara-cara tersebut dihasilkan melalui proses panjang dari evolusi di alam liar.
Nah, tentunya kamu penasaran dengan hewan-hewan tersebut, bukan? Bagaimana cara mereka menyembuhkan diri sendiri, ya? Yuk, dibaca!
Lumba-lumba adalah salah satu spesies hewan yang luar biasa. Selain cerdas, lumba-lumba dikenal sebagai hewan yang bersahabat bagi manusia dan hewan lainnya. Dalam beberapa kasus, lumba-lumba dewasa kerap membunuh lumba-lumba muda, namun hal itu tidak meniadakan fakta bahwa spesies mamalia tersebut masih merupakan spesies yang sangat bersahabat bagi siapa pun.
Science Daily dalam lamannya menulis bahwa lumba-lumba dapat sembuh dengan cepat dari luka-luka parah yang dideritanya. Biasanya, luka-luka tersebut bisa terjadi akibat serangan hiu. Namun, ternyata lumba-lumba dapat mengatasi rasa sakit dan infeksi yang ada di tubuhnya secara efektif.
Bagaimana cara lumba-lumba menyembuhkan luka-lukanya? Rupanya, lumba-lumba akan menyelam ke dalam lautan dengan teknik tertentu untuk menghentikan perdarahan yang mereka alami. Selain itu, lumba-lumba juga memiliki senyawa antibakteri di sekujur lapisan tubuhnya yang akan membantu mereka mengatasi infeksi.
Jika biasanya hewan menjadi malas makan pada saat sedang sakit atau terluka, hal ini tidak berlaku pada lumba-lumba. Justru, pada saat lumba-lumba terluka, mereka akan makan dengan normal dan cenderung lebih banyak dari biasanya. Hal ini akan memberikan kekuatan tambahan untuk proses penyembuhan luka-luka mereka.
Kupu-kupu, terutama spesies kupu-kupu raja, merupakan salah satu spesies kupu-kupu yang memiliki kemampuan hebat dalam menyembuhkan dirinya sendiri dari penyakit. Mereka terbiasa untuk memakan tanaman (herbal) bernama milkweed untuk mengatasi penyakit mereka, seperti dicatat dalam Live Science.
Uniknya, tanaman tersebut tidak membahayakan ulat dari kupu-kupu raja dan hanya beracun terhadap predator mereka, seperti burung. Sebelum menjadi kupu-kupu, ulat tadi biasanya akan melalui tahap dan proses yang cukup melelahkan, apalagi ulat-ulat tersebut juga sering diserang oleh parasit yang berbahaya.
Namun, karena mereka sudah memiliki metode tersebut sejak zaman purba, mayoritas kupu-kupu raja dapat bertahan di alam liar meskipun kadang terserang penyakit yang cukup parah. Masih belum diketahui secara pasti dari mana kupu-kupu raja mengembangkan teknik tersebut. Ilmuwan percaya bahwa naluri memainkan peran penting di dalamnya.
Ada banyak spesies burung yang juga memiliki kemampuan atau cara menyembuhkan dirinya dari penyakit. Diulas dalam laman Bird Ecology Study, beberapa spesies burung akan menggunakan tanaman dan serangga yang memiliki senyawa untuk membunuh parasit di bulu-bulu mereka.
Mereka akan menggosokkan tubuhnya di tanaman dan serangga yang memiliki senyawa antiparasit tersebut. Ada juga perilaku unik dari burung beo. Mereka akan memakan sedikit tanah liat untuk menetralkan racun yang ada dalam makanan alami mereka.
Studi mengungkap bahwa sejak zaman purba, ada banyak spesies dari nenek moyang burung memang sudah melakukan banyak hal untuk menjaga keberlangsungan kehidupan mereka. perilaku evolusi tersebut diturunkan secara genetik dari satu generasi ke generasi selanjutnya.
Sudah umum diketahui bahwa anjing yang sedang sakit perut biasanya akan memakan sedikit rumput atau daun yang ternyata dapat meringankan gejala sakit yang mereka alami. Bukan hanya anjing saja, kucing juga sering melakukan hal yang sama. Mungkin kita akan bertanya-tanya mengapa mereka melakukan hal tersebut.
Dicatat dalam laman Animals How Stuff Works, menurut penelitian yang dilakukan, ternyata anjing tidak selalu muntah setelah mereka memakan rumput. Bahkan, memakan rumput tidak selalu merupakan tanda-tanda sakit perut. Anjing dan kucing sering memakan sedikit rumput. Selain untuk mengatasi rasa tidak enak pada perutnya, ternyata mereka memang suka teksturnya.
Jadi, ada beberapa pendapat umum yang diakui oleh beberapa kalangan. Pertama, mungkin kedua mamalia tersebut memakan rumput karena memang bisa membuat perut mereka nyaman kembali.
Kedua, mereka memang suka dengan tekstur rumput yang terasa agak aneh di gigi-gigi taring mereka. Faktanya, tidak semua kasus muntah yang dialami oleh anjing dan kucing berkaitan dengan rumput yang mereka makan sebelumnya.
Simpanse adalah salah satu spesies primata yang sangat cerdas. Bahkan, menurut penelitian ilmiah, didapatkan kesimpulan bahwa ada kemiripan antara DNA simpanse dengan DNA manusia sebanyak 90 persen. Salah satu kecerdasan simpanse tampak pada perilaku mereka dalam hal teknik penyembuhan.
Menurut laman Ask Nature, simpanse sudah sejak lama menggunakan tanaman sebagai obat herbal. Mereka sering menggunakan tanaman genus Aspilia sebagai herbal yang dapat menyembuhkan penyakit yang mereka derita. Daun-daunnya dikunyah sampai lembut, kemudian mereka telan sebagai obat herbal.
Tanaman genus Aspilia memang dapat melawan bakteri jahat penyebab infeksi. Bisa dikatakan bahwa tanaman tersebut mampu menjadi antibiotik alami yang dapat menangani infeksi di dalam tubuh. Ilmuwan dan ahli satwa meyakini bahwa teknik yang mereka gunakan sudah dilakukan juga oleh nenek moyang mereka di zaman purba.
Itulah beberapa spesies hewan yang memiliki kemampuan dan teknik menyembuhkan diri sendiri di alam liar. Ternyata, kemampuan mereka cukup hebat juga, ya!