Bagi evolusi dan biologi molekuler, manusia modern yang saat ini menjadi organisme paling fit di alam, dulunya memiliki beberapa kerabat dekat. Secara genetik, dapat dikatakan bahwa mereka juga dapat dianggap sebagai manusia di luar homo sapiens.
Nah, rupanya manusia purba dari spesies homo bukan hanya homo sapiens saja, lho. Ada beberapa spesies manusia purba yang memiliki alur kekerabatan sangat dekat dengan manusia. Apa saja, ya? Yuk, dibaca!
Seperti ditulis dalam laman Science Daily, salah satu kerabat terdekat manusia modern adalah homo heidelbergensis atau manusia heidelberg. Spesies ini merupakan nenek moyang dari homo neanderthal yang juga telah punah, di mana mereka sempat menguasai dataran Eropa pada zaman purba.
Homo heidelbergensis adalah salah satu genus homo yang hidup pada rentang 250 hingga 600 ribu tahun yang lalu. Fosil dan sisa-sisa kerangka dari spesies ini ditemukan di wilayah Heidelberg, Jerman. Beberapa fosil juga tersebar di Yunani dan Prancis.
Menurut penelitian dan studi yang dilakukan oleh para ilmuwan dan ahli biologi, homo heidelbergensis dapat dianggap leluhur yang kekerabatan evolusinya sangat dekat dengan homo sapiens. Diperkirakan mereka juga berasal dari Afrika yang dalam rentang waktu tertentu mereka bermigrasi ke luar Afrika.
Kerabat homo sapiens lainnya, yakni homo rhodesiensis, hidup sekitar 130 hingga 700 ribu tahun lalu, seperti dicatat dalam Discover Magazine. Rentang waktu tersebut juga sama dengan rentang waktu di mana spesies homo lainnya hidup, yakni homo heidelbergensis. Meskipun sekilas tampak seperti homo lainnya, namun mereka memiliki kehidupan yang lebih primitif.
Fosil dan sisa-sisa peninggalan dari homo rhodesiensis ditemukan di wilayah Zambia pada 1921 silam oleh seorang peneliti bernama Tom Swiglaar. Kepunahan mereka terjadi akibat beberapa sebab, di antaranya penyakit dan ketidakmampuan spesies dalam beradaptasi secara ketat di alam liar.
Homo habilis merupakan salah satu kerabat homo sapiens tertua yang pernah ada. Seperti dicatat dalam laman Britannica, spesies ini ada di Afrika pada 1,5 hingga 2,4 juta tahun yang lalu. Pada dasarnya, homo habilis merupakan leluhur manusia yang sudah memiliki kemampuan dengan kedua tangannya layaknya genus homo lainnya.
Fosil dari homo habilis tersebar di wilayah Kenya Utara dan juga beberapa wilayah Afrika lainnya. Jika dibandingkan dengan genus homo lainnya yang lebih muda, spesies homo habilis memang terlihat paling primitif karena pada zaman tersebut, mereka hanya dapat menggunakan kedua tangannya untuk keperluan yang sangat sederhana.
Homo erectus dapat diartikan sebagai manusia yang berjalan tegak secara bipedal (berdiri dengan kedua kaki). Laman Nature mencatat bahwa homo erectus ada pada kisaran waktu 2 juta tahun yang lalu. Rentang waktu yang bersamaan dengan homo habilis ini membuktikan bahwa sebenarnya mereka adalah kerabat dekat.
Ilmuwan meyakini bahwa homo erectus memiliki jalur evolusi yang identik dengan homo sapiens. Dengan kata lain, homo erectus merupakan leluhur tertua yang mungkin menjadi nenek moyang langsung dari manusia modern. Kebanyakan fosil dan sisa-sisa kehidupan spesies ini ditemukan di pelosok benua Afrika.
Homo neanderthal atau neanderthalensis merupakan genus homo yang dapat dikatakan sebagai sepupu dari homo sapiens. Seperti dicatat dalam laman Human Origins, kaum neanderthal hidup pada rentang 40.000 hingga 400.000 tahun yang lalu. Ciri fisik yang membedakan adalah ukuran neanderthal lebih pendek ketimbang homo sapiens.
Dari penelitian dan studi yang dilakukan oleh ahli sejarah, kehidupan neanderthal sudah cukup maju di dataran Eropa pada masa purba. Namun, sayangnya, neanderthal punah akibat sesuatu yang masih belum jelas. Persaingan secara langsung dengan homo sapiens disebut-sebut sebagai penyebab utama kepunahan spesies neanderthal ini.
Itulah beberapa spesies kerabat dekat manusia modern yang dulu juga sempat eksis. Ternyata, pada akhirnya, hanya genus homo sapiens saja yang dapat selamat di alam, ya!