Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Pit viper, salah satu ular ahli kamuflase (commons.wikimedia.org/Debabrata Phukon)
Pit viper, salah satu ular ahli kamuflase (commons.wikimedia.org/Debabrata Phukon)

Ular merupakan hewan yang unik karena tidak memiliki kaki, berbisa, dan memiliki gerakan yang tak biasa. Tiap ular juga memiliki bentuk tubuh, warna, dan corak tubuh yang bervariasi. Nah, perbedaan-perbedaan tersebut merupakan sesuatu yang normal, bahkan beberapa ular mampu berkamuflase secara sempurna dengan corak, bentuk, dan warna tubuhnya.

Dalam hal ini, ada ular yang berkamuflase di pepohonan, semak-semak, atau dedaunan kering. Saat berkamuflase, ular akan berdiam diri dan menjadi lebih waspada agar tidak terdeteksi oleh predator dan mangsa. Lebih lanjut, ada banyak ular yang ahli berkamuflase dan kali ini kita akan membahas beberapa diantaranya!

1. Ular pucuk

Ular pucuk (commons.wikimedia.org/Bernard DUPONT)

Secara umum, ular pucuk merupakan penyebutan bagi ular yang berasal dari genus Ahaetulla. Nah, ular pucuk memiliki tubuh ramping, panjang, serta warna hijau, cokelat, atau kekuningan yang mencolok. Dengan ketiga warna tersebut, ular berbisa ringan yang tidak berbahaya ini bisa berkamuflase dengan baik di semak-semak, pepohonan, dan bebatuan. Alhasil, entah mangsa, predator, atau manusia akan kesulitan mengdentifikasi dan mengenalinya.

Ular pucuk termasuk ular berukuran sedang dengan panjang maksimal mencapai 2 meter, jelas Ecologyasia. Ia sangat mudah ditemukan di hutan, kebun, dan area pertanian yang berlokasi di benua Asia. Ular pucuk sendiri merupakan ular arboreal yang mana sangat suka memakan burung dan kadal. Terakhir, reptil ini punya gerakan yang gesit sehingga sangat sulit untuk ditangkap.

2. Ular hidung daun malagasy

Ular hidung daun malagasy (commons.wikimedia.org/Alextelford)

Langaha madagascariensis atau ular hidung daun malagasy merupakan spesies cryptic. Artinya, ia bisa menyatu dengan sempurna dengan lingkungan sekitar sampai-sampai sangat sulit untuk ditemukan. Tercatat, ular tidak berbisa sepanjang 1 meter ini mampu berkamuflase dengan tubuhnya yang ramping, warnanya yang menyerupai pepohonan, dan bagian moncongnya yang menyerupai daun.

Sayangnya, ular ini hanya bisa ditemukan di Madagaskar, jelas Mada Magazine. Hutan, pepohonan, semak-semak, dan rerumputan menjadi habitat utamanya. Dengan kemampuan kamuflasenya yang luar biasa, ular ini mampu bersembunyi dari predator dan menyergap mangsa dengan efisien. Ia juga termasuk ular arboreal dan sangat jarang turun ke daratan jika tidak mendesak.

3. Ular kawat

Ular kawat (commons.wikimedia.org/Óscar Sampedro)

Seperti namanya, ular tidak berbisa ini memiliki tubuh yang kecil, mirip seperti kawat. Gerakannya juga lambat, tubuhnya berwarna gelap, dan ia merupakan spesies fosorial yang hidup di dalam tanah. Alhasil, ular kawat sering dikira sebagai cacing. Dalam hal ini, warna gelap yang dimiliki ular kawat berfungsi sebagai alat kamuflase di tanah, bebatuan, dan dedaunan kering.

Ular kawat sendiri memiliki ukuran super kecil dengan panjang maksimal yang hanya mencapai 16 centimeter. Karena kecil, alhasil ular ini tak bisa memakan reptil atau mamalia. Sebaliknya, ia hanya bisa memakan telur serangga, larva seranga, dan cacing. Sebenarnya, populasi ular kawat sangat melimpah, khususnya di kebun, tanah lembap, dan hutan. Tapi ukuran kecil dan kamuflasenya yang baik membuat ular ini sulit diidentifikasi.

4. Ular sanca

Ular sanca (commons.wikimedia.org/safaritravelplus)

Selain terkenal akan lilitannya yang kuat dan ukuran raksasanya, ternyata ular sanca sangat pandai berkamuflase, lho. Sebagai contoh, Morelia viridis (sanca pohon hijau) mampu menyatu dengan baik di dedaunan dan pepohonan, jelas Smithsonian's National Zoo and Conservation Bilogy Institute. Di sisi lain, Malayopython reticulatus (sanca kembang) juga bisa bersembunyi dengan sempurna di semak-semak dengan warna cokelat dan coraknya yang mirip dedaunan kering.

Biasanya, kemampuan kamuflase tersebut digunakan ular sanca untuk mengendap-endap. Ia merupakan predator penyergap yang mengendap-endap dan menyergap mangsa dengan sangat cepat. Karenanya, kemampuan kamuflase sangat penting agar mangsa tidak kabur dan tidak sadar dengan kehadiran ular ini.

5. Pit viper

Pit viper (commons.wikimedia.org/Dr. Raju Kasambe)

Berbagai sumber menjelaskan kalau tiap spesies pit viper memiliki warna dan habitat yang berbeda. Caloselasma rhodostoma yang berwarna cokelat bisa berkamuflase di dedaunan kering atau tanah kering. Kemudian, ada juga Trimeresurus albolabris yang bisa berkamuflase di pepohonan dengan warna hijaunya. Craspedocephalus andalasensis juga tak kalah karena ia bisa menyatu dengan pepohonan menggunakan tubuhnya yang berwarna cokelat.

Tak hanya pandai berkamuflase, pit viper juga memiliki bisa yang mematikan. Tercatat, ular ini memiliki bisa hemotoksin yang sanggup melumpuhkan mangsa dalam waktu singkat. Selain itu, beberapa spesies juga cukup berbahaya dan sanggup menghilangkan nyawa manusia. Oleh karena itu, kamu harus waspada dan berhati-hati saat memasuki habitat ular ini.

Gak melulu berbisa dan mampu melilit, ternyata ular juga merupakan ahli kamuflase yang sangat terampil. Ada yang berkamuflase di pepohonan, rerumputan, bahkan di dedaunan kering. Kemampaun kamuflase tersebut juga dipadukan dengan kemampuan lain, seperti sergapan yang cepat dan bisa yang mematikan. Alhasil, pepaduan ketiga hal tersebut menjadikan ular sebagai predator ganas yang bisa melumpuhkan berbagai jenis mangsa.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team

EditorAgsa Tian