Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Ular Berbisa dari Genus Montivipera yang Hidup di Asia dan Eropa

ilustrasi ular dari genus Montivipera (commons.wikimedia.org/Benny Trapp)

Ular adalah salah satu hewan yang paling ditakuti manusia. Ini karena mereka mempunyai taring yang tajam dan bisa yang mematikan. Ada pula yang tidak berbisa, namun belitannya membuat mangsanya tewas karena kehabisan napas. Tak heran, sekitar tiga persen dari seluruh populasi manusia menderita ophidiophobia (fobia ular).

Salah satu genus ular berbisa yang perlu diwaspadai ialah Montivipera. Walau tubuhnya tidak terlalu panjang, bisanya sangat kuat dan dapat menyebabkan kematian. Kenali beberapa di antaranya lebih dekat, yuk!

1. Montivipera xanthina

ilustrasi Montivipera xanthina (commons.wikimedia.org/Benny Trapp)

Mari kita awali dengan Montivipera xanthina alias Ottoman viper. Tubuhnya berwarna abu-abu dengan motif zig-zag hitam atau cokelat. Rata-rata panjangnya 70–95 sentimeter, tetapi dapat tumbuh hingga 130 sentimeter.

Mereka hidup di Yunani dan Turki, tepatnya di daerah berbatu yang lembap dan ditumbuhi oleh tanaman yang lebat. Selain itu, juga ditemukan di padang rumput, kebun, semak belukar, lahan pertanian, pedesaan, dan daerah pegunungan. Sebagai karnivora, makanan utamanya adalah hewan pengerat, burung, dan kadal.

Bisa Montivipera xanthina sangat kuat dan dapat menyebabkan kematian hanya dengan satu gigitan, terutama jika korbannya anak-anak atau lansia. Mereka tidak bertelur, melainkan melahirkan anak sebanyak 2–15 ekor. Status konservasinya risiko rendah (least concern) karena tidak ada ancaman yang berarti bagi spesies ini.

2. Montivipera bornmuelleri

ilustrasi Montivipera bornmuelleri (commons.wikimedia.org/Mickey Samuni-Blank)

Selanjutnya adalah Montivipera bornmuelleri, yang lebih dikenal sebagai Lebanon viper. Nama belakangnya didedikasikan untuk Joseph Friedrich Nicolaus Bornmüller, ahli botani Jerman (1862–1948). Kamu dapat menjumpainya di dataran tinggi Lebanon, Suriah, dan Palestina.

Panjang maksimalnya 75 sentimeter, namun rata-rata tidak lebih dari 60 sentimeter. Umumnya, ular jantan lebih panjang daripada ular betina. Sayangnya, Montivipera bornmuelleri berstatus genting (endangered) karena wilayah sebarannya sempit (kurang dari 5.000 kilometer persegi).

3. Montivipera raddei

ilustrasi Montivipera raddei (commons.wikimedia.org/Tigran Tadevosyan)

Tahukah kamu kalau Montivipera raddei mempunyai banyak julukan? Antara lain rock viper, Armenian viper, Radde’s viper, Kurdistan viper, Zanjhani viper, dan Armenian mountain adder. Untuk menghormati Gustav Ferdinand Richard Radde (naturalis Jerman), namanya diabadikan pada spesies ini.

Penghuni Armenia, Azerbaijan, Iran, Irak, dan Turki ini kerap terlihat di lereng pegunungan yang berbatu dan dikelilingi semak-semak pada ketinggian 1.100–2.400 meter. Mereka dapat tumbuh hingga 79 sentimeter (betina) dan 99 sentimeter (jantan). Montivipera raddei dikategorikan sebagai spesies yang hampir terancam punah (near threatened) karena diburu secara berlebihan untuk diperdagangkan.

4. Montivipera wagneri

ilustrasi Montivipera wagneri (commons.wikimedia.org/Zuhair Amr)

Beralih ke Montivipera wagneri, yang juga disebut sebagai Wagner’s viper. Kata “wagneri” pada namanya merujuk ke Moritz Wagner, naturalis berkebangsaan Jerman. Temukan mereka di Turki timur dan Iran barat laut pada ketinggian 1.600–1.900 meter.

Panjangnya tak jauh berbeda dengan kerabatnya, yaitu 70–95 sentimeter. Mirisnya, Montivipera wagneri diklasifikasikan sebagai spesies yang kritis (critically endangered) pada tahun 2009. Penyebabnya adalah kehilangan habitat (imbas pembangunan bendungan) dan diperjualbelikan sebagai hewan peliharaan.

5. Montivipera bulgardaghica

ilustrasi Montivipera bulgardaghica (commons.wikimedia.org/TimVickers)

Terakhir adalah Montivipera bulgardaghica atau Mount Bulgar viper. Sebagai hewan endemik, mereka hanya dapat dijumpai di pegunungan Turki selatan. Spesifiknya di Pegunungan Bulgar Dagh di Provinsi Nigde, pada ketinggian 2.500 meter di atas permukaan laut.

Dari moncong hingga ujung ekor, panjangnya kurang lebih 78 sentimeter. IUCN Red List of Threatened Species memberikan status least concern kepada Montivipera bulgardaghica. Tetapi, menurut Berne Convention, ular ini merupakan spesies yang dilindungi.

Harus diakui, ular-ular dari genus Montivipera memang memiliki motif yang indah. Namun, sebaiknya manusia tidak mengusiknya dan membiarkannya hidup bebas di alam liar!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Nena Zakiah
EditorNena Zakiah
Follow Us