Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Ilustrasi burung pink-hijau yang juga punya fungsi ekologis
Ilustrasi burung pink-hijau yang juga punya fungsi ekologis (inaturalist.org/kaithefishguy)

Intinya sih...

  • Pink-necked green pigeon, agen penghijauan alami di Asia Tenggara.

  • Princess parrot, penyebar biji di gurun Australia yang terancam punah.

  • Blossom-headed parakeet, membantu mengontrol populasi serangga dan menyebarkan biji tanaman liar di Asia Selatan hingga Asia Tenggara.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Pernahkah kamu membayangkan ada burung dengan kombinasi warna hijau dan pink yang tampak seperti karakter fantasi? Faktanya, alam jauh lebih kreatif dari yang kita pikirkan. Beberapa spesies burung benar-benar memiliki warna unik ini secara alami, bukan hasil sulaman cat atau photoshop.

Menariknya, warna mencolok pada burung seringkali bukan sekadar hiasan. Mereka berperan dalam komunikasi, reproduksi, hingga menjaga keseimbangan ekosistem. Yuk, kita kenalan dengan enam burung hijau-pink yang bukan cuma memanjakan mata, tapi juga punya peran penting di alam liar!

1. Pink-necked green pigeon, merpati tropis yang menawan

Ilustrasi merpati pink-hijau tropis yang menawan (inaturalist.org/johnlerond)

Kalau merpati biasanya abu-abu, pink-necked green pigeon (Treron vernans) justru tampil memukau. Burung jantan memiliki tubuh hijau segar dengan leher dan dada atas berwarna pink lembut. Kontras warnanya membuat burung ini jadi favorit fotografer satwa liar di Asia Tenggara.

Warna pink di leher burung jantan berasal dari pigmen alami, sementara hijau diperoleh dari kombinasi pigmen kuning dan struktur bulu yang memantulkan cahaya. Spesies ini kerap terlihat di Singapura, Malaysia, dan Indonesia, terutama di pepohonan hutan bakau hingga taman kota.

Menurut The Historic Biogeography and Community Ecology of Polynesian Pigeons and Doves dalam Journal of Biogeography, pink-necked green pigeon membantu menyebarkan biji-bijian berbagai jenis pohon buah tropis. Jadi, selain cantik, mereka adalah agen penghijauan alami!

2. Princess parrot, si cantik dari Australia

Ilustrasi burung princess parrot yang elok dari Australia (flickr.com/R-Gasman)

Burung ini punya nama yang sesuai dengan penampilannya, princess parrot (Polytelis alexandrae). Tubuhnya hijau terang dengan tenggorokan pink, ditambah aksen biru di mahkota kepala dan punggung bawah. Kombinasi warnanya membuat burung ini benar-benar tampak “kerajaan”.

Habitat alaminya adalah gurun dan semak-semak di Australia bagian tengah. Meski langka di alam liar, spesies ini sering dipelihara karena sifatnya yang jinak dan suaranya yang merdu. Menurut BirdLife International, populasinya berstatus “Near Threatened” karena kerusakan habitat.

Secara ekologis, princess parrot berperan sebagai penyebar biji di gurun. Mereka memakan bunga, biji, dan buah-buahan, lalu membantu regenerasi tanaman di lingkungan kering yang keras.

3. Blossom-headed parakeet, si kepala mawar

Ilustrasi burung blossom-headed parakeet (commons.wikimedia.org/Nafis Ameen)

Dari namanya saja sudah terdengar romantis. blossom-headed parakeet (Psittacula roseata) punya tubuh hijau limau dengan kepala pink yang bergradasi ke biru muda. Penampilannya bak bunga mawar yang hidup.

Burung ini tersebar luas di Asia Selatan hingga Asia Tenggara, termasuk India, Myanmar, dan Thailand. Mereka hidup berkelompok di hutan tropis terbuka dan sering mencari makan di ladang.

Menurut Cornell Lab of Ornithology, spesies ini membantu mengontrol populasi serangga sekaligus menyebarkan biji tanaman liar. Jadi, meski sering dianggap “hama” oleh petani, sebenarnya mereka juga memberi kontribusi ekologis.

4. Rosy-faced lovebird, simbol cinta yang eksotis

Ilustrasi rosy-faced lovebird yang jadi simbol cinta eksotis (inaturalist.org/christianlangner)

Rosy-faced Lovebird (Agapornis roseicollis) adalah salah satu jenis lovebird paling populer di dunia. Tubuhnya hijau cerah dengan wajah dan dada pink, memberi kesan lembut sekaligus ceria. Tak heran burung ini sering dijadikan simbol cinta dan persahabatan.

Asalnya dari wilayah kering di barat daya Afrika, terutama Namibia dan Angola. Lovebird biasanya hidup berpasangan dan terkenal setia pada pasangannya. Bahkan, menurut Journal of Experimental Zoology Part A: Ecological and Integrative Physiology, mereka sering terlihat saling merapikan bulu satu sama lain.

Peran ekologisnya? Lovebird membantu mengendalikan populasi tumbuhan tertentu dengan memakan biji, sekaligus menjadi bagian penting rantai makanan bagi predator alami seperti burung elang kecil.

5. Fiji parrotfinch, permata tropis dari pasifik

Ilustrasi burung parrotfinch dari Kepulauan Fiji (inaturalist.org/jfine)

Fiji parrotfinch (Erythrura pealii) merupakan burung mungil dari Kepulauan Fiji. Tubuhnya hijau terang, dengan paruh merah muda dan wajah merah menyala. Kombinasi warna ini membuatnya tampak seperti perhiasan hidup di hutan tropis.

Burung ini biasanya hidup berkelompok kecil, mencari makan berupa biji rumput dan serangga kecil. Menurut Birds Bird Conservation International, fiji parrotfinch memiliki adaptasi unik terhadap lingkungan pulau yang terbatas sumber makanan.

Mereka berperan dalam regenerasi rumput liar serta sebagai indikator kesehatan ekosistem pulau. Jika populasi mereka menurun, itu pertanda ada gangguan serius pada habitat.

6. Northern carmine bee-eater, si pemburu lebah yang elegan

Ilustrasi northern carmine bee-eater (flickr.com/Mejxu)

Meski tak seluruhnya hijau-pink, northern carmine bee-eater (Merops nubicus) punya kombinasi kepala biru-hijau dan tubuh pink-merah cerah yang mencolok. Burung ini banyak ditemukan di Afrika, dari Senegal hingga Etiopia.

Seperti namanya, mereka pemakan lebah dan serangga terbang lainnya. Menurut San Diego Zoo Wildlife Alliance Library, burung ini punya teknik berburu unik yang disebut hawking, yaitu melompat dari tempat bertengger untuk menangkap serangga terbang dengan paruhnya, lalu kembali ke tempat bertengger tersebut.

Perannya sangat vital, yakni mengontrol populasi serangga, termasuk yang bisa mengganggu manusia. Jadi, selain cantik, mereka juga adalah “pahlawan” ekosistem sabana Afrika.

Burung-burung hijau-pink ini membuktikan bahwa keindahan bukanlah sekadar estetika. Warna mencolok mereka sering punya fungsi biologis, mulai dari menarik pasangan hingga menyamarkan diri di alam. Lebih dari itu, mereka juga punya kontribusi penting dalam menjaga keseimbangan ekosistem, dari penyebaran biji hingga pengendalian serangga.

Jadi, lain kali kalau kamu melihat burung dengan warna mencolok, ingatlah: mereka bukan hanya “lukisan hidup”, tapi juga pekerja ekosistem yang tak ternilai. Menjaga mereka berarti menjaga keindahan sekaligus keberlangsungan hidup planet kita.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team