6 Fakta Menarik di Balik Cantiknya Ibis Sendok Roseate, Mirip Flamingo

Sepintas, burung ini memang mirip flamingo dengan kaki panjang dan warna cantik bulunya. Kamu langsung bisa menemukan perbedaannya kalau melihat bagian paruh. Sesuai namanya, ibis sendok roseate memiliki paruh berbentuk pipih menyerupai sendok.

Mengutip laman AZ Animals, burung ini juga lebih kecil dengan tinggi kisaran 60-80 sentimeter dan berat tubuh 1,2-1,8 kilogram, sementara sayapnya bisa merentang lebih dari 1 meter.

Ibis sendok roseate suka tinggal di habitat dengan perairan dangkal, entah itu air tawar maupun air asin. Perairan dangkal memungkinkan mereka untuk mencari makan. Menurut All About Birds, kamu bisa menemukan mereka di daerah teluk, hutan bakau, hingga rawa-rawa di Amerika Utara, Tengah, hingga Selatan. 

Sama seperti flamingo, warna cantik ibis sendok roseate juga diduga datang dari makanan mereka yang berupa hewan krustasea seperti udang dan kepiting. Hewan krustasea mengandung pigmen yang memberi bulu-bulu ibis sendok roseate warna merah muda yang khas, tutur Smithsonian’s National Zoo.

Biarpun warnanya tidak seterang dan sepekat flamingo, penampilan ibis sendok roseate tetap menarik untuk dilihat. 

Ibis sendok punya teknik mencari makan yang unik. Mereka akan memasukkan paruh berbentuk sendoknya ke dalam air dan menyapukannya ke kanan dan kiri untuk menangkap mangsa. Lubang hidungnya terletak di atas paruh, jadi mereka bisa tetap bernapas saat mencari makan.

Paruh mereka sangat sensitif untuk mendeteksi getaran. Ketika mangsa menyentuhnya, paruh burung ini otomatis akan tertutup dengan cepat. Ini membuat mereka mampu mencari makan di air keruh ataupun saat malam hari, tutur Saint Louis Zoo. Jadi, jangan coba-coba mendekatkan jarimu ke paruh mereka deh.

Ibis sendok roseate termasuk hewan yang sangat sosial. Mereka hidup bersama spesies burung lain, seperti bangau dan kuntul. Tak hanya mencari makan dan bermigrasi bersama-sama, mereka juga bersarang dengan yang lain.

Hidup berkoloni semacam ini bisa menghindarkan dari ancaman diterkam predator yang kelaparan. Menurut laman AZ Animals, predator mereka berupa aligator dan kucing liar besar. Belum lagi, telur dan anak-anak mereka juga diincar oleh rakun, koyote, dan burung pemangsa.

Menurut Saint Louis Zoo, ibis sendok roseate sempat hampir mengalami kepunahan pada akhir 1800-an. Mereka jadi sasaran perburuan karena bulu cantiknya dijadikan hiasan topi atau sekat. Ironinya, bulu mereka akan kehilangan warna cantiknya seiring waktu berjalan.

Baru pada 1940-an, mereka dilindungi oleh hukum. Kini populasi mereka terbilang banyak biarpun mulai terancam oleh kekeringan, polusi, hingga penggunaan pestisida.

Nah, setelah tahu enam faktanya, bagaimana pendapatmu tentang burung satu ini?