6 Fakta Sains Monstera Deliciosa, Tanaman Hias dengan Buah Rasa Pisang

Sebelum berfungsi sebagai tanaman hias, Monstera deliciosa awalnya adalah tanaman liar yang hidup di alam bebas. Dilansir jurnal The International Aroid Society, tanaman yang juga disebut Swiss Cheese Plant ini ternyata punya habitat asli di wilayah Meksiko Selatan dan Guatemala lho!

Meskipun begitu, ada beberapa ahli botani yang mengklaim bahwa Monstera deliciosa  juga berasal dari Kosta Rika dan Panama, Amerika Tengah. Faktanya, klaim tersebut tidak benar dan dipatahkan pada tahun 2020 lalu oleh Fonseca, yaitu peneliti asal University of Costa Rica.

Dalam jurnal The International Aroid Society, Fonseca dan rekannya berhasil membuktikan bahwa tanaman yang diklaim berasal dari Kosta Rika dan Panama sebenarnya adalah Monstera tacanaensis yang secara fisik memang mirip dengan Monstera deliciosa.

Monstera tacanaensis sendiri adalah tanaman dari marga Monstera yang juga berdaun besar layaknya monstera deliciosa, namun punya batang yang lebih kecil dan warna daun yang lebih tua.

Jauh berbeda dari monstera deliciosa, monstera tacanaensis justru kurang tumbuh subur di luar ruangan.

Meskipun tergolong tanaman tropis yang identik tahan terhadap panas, Monstera deliciosa justru tidak tahan terhadap paparan sinar matahari langsung lho.

Dilansir Journal of the Department of Agriculture, Western Australia, Monstera deliciosa pada dasarnya hidup di alam liar di mana pada siang dan sore hari terlindungi dari sinar matahari oleh pohon buah tin di habitat aslinya.

Masih dalam jurnal yang sama, tanaman ini disebutkan mengalami kerusakan ketika tidak terlindungi oleh tanaman di sekitarnya dari paparan sinar matahari langsung terutama di musim panas.

Jika ditanam di luar ruangan, Monstera deliciosa lebih baik ditempatkan di area teras rumah yang tidak langsung terpapar sinar matahari, namun masih mendapatkan pencahayaan yang terang. Hal ini perlu dilakukan supaya tanaman tumbuh subur dan mencegah daun dari tanaman menguning.

Sering digunakan untuk menghias interior rumah, siapa sangka jika tanaman Monstera deliciosa bisa berbahaya bagi anak-anak dan hewan peliharaan di rumah. Hal ini karena bagian-bagian dari tanaman Monstera deliciosa ternyata bersifat beracun.

Menurut Lira, yaitu ahli teknologi farmasi dari University of Bangladesh, bagian dari tanaman Monstera deliciosa mulai dari batang, daun, hingga getahnya mengandung senyawa kristal kalsium oksalat yang bersifat toksin dan dapat menimbulkan reaksi alergi, seperti iritasi dan gatal di kulit.

Bagi orangtua yang memiliki anak maupun hewan peliharaan perlu berhati-hati ketika memelihara tanaman ini di rumah. Jika lengah, bagian dari tanaman ini bisa tidak sengaja digigit maupun dikonsumsi oleh hewan peliharaan ataupun anak-anak dan selanjutnya menimbulkan efek gangguan pada saluran pencernaan.

Kata 'deliciosa' pada tanaman Monstera deliciosa dipakai bukan tanpa alasan. Sesuai namanya, tanaman satu ini menghasilkan buah matang yang rasanya lezat.

Dilansir Journal of the Department of Agriculture, Western Australia, tanaman yang dijuluki 'fruit salad plant' ini memiliki aroma mirip nanas dan rasa yang mirip salad buah tropis, yaitu perpaduan rasa buah nanas dan pisang yang mendominasi di lidah ketika dikonsumsi.

Menariknya, meskipun lebih sering disebut mirip nanas dan pisang, namun ada sebagian masyarakat Meksiko dan Guatemala yang menganggap rasa buah Monstera deliciosa ini adalah perpaduan buah nanas dan sirsak lho.

Terlepas dari perdebatan rasanya, buah Monstera deliciosa ini diduga sudah dikonsumsi oleh masyarakat asli Meksiko dan Guatemala jauh sebelum buah ini dikenal dunia.

Dikutip Journal of the International Aroid Society, buah Monstera deliciosa ditemukan telah dijual secara komersil pada tahun 1854 di Veracrus, yaitu kota di wilayah Meksiko bagian Timur.

Wah, ternyata buah Monstera deliciosa ini sudah lama dikonsumsi warga lokal ya!

Mungkin banyak yang belum tahu kalau buah dari tanaman Monstera deliciosa bisa diolah menjadi makanan dan minuman yang sehat.

Dikutip majalah German Food Review: Food Science and Food Law, buah segar yang dihasilkan tanaman Monstera deliciosa paling sering dikonsumsi secara langsung ataupun diolah menjadi jus di negara asalnya, yaitu Meksiko Selatan dan Guatemala.

Selain digunakan sebagai campuran dalam jus, masyarakat di Meksiko Selatan dan Guatemala juga mengolah buah Monstera deliciosa menjadi salad buah dan makanan penutup.

Meskipun lezat dan sehat, namun dalam mengolah buah satu ini kamu perlu berhati-hati. Buah yang diolah harus benar-benar matang agar layak dikonsumsi dan tidak menimbulkan efek samping.

Bagi orang-orang yang memiliki alergi dan sensitif terhadap jenis makanan tertentu, ada baiknya olahan buah monstera deliciosa ini tidak dikonsumsi guna menghindari timbulnya reaksi alergi pada tubuh.

Buah dari Monstera Deliciosa memang enak dikonsumsi dalam bentuk jus maupun salad, namun buahnya yang mentah justru berbahaya lho jika dikonsumsi.

Dikutip Journal of Food Science, hanya buah dari Monstera Deliciosa yang matanglah yang aman untuk dikonsumsi. Sebaliknya, buah dari Monstera Deliciosa yang masih mentah justru bisa mengiritasi saluran pencernaan jika dikonsumsi karena kandungan asam oksalatnya yang tinggi.

Selain bisa mengiritasi saluran pencernaan, menurut Muammar dan rekannya dari Fakultas Kedokteran Universitas Syiah Kuala, kandungan asam oksalat tinggi yang bersenyawa dengan kalsium di dalam tubuh juga dapat membentuk batu ginjal. Asam oksalat sendiri adalah asam organik yang relatif kuat dan bersifat toksin atau beracun.

Sebagai gambaran, keasaman asam oksalat ini 10.000 kali lebih kuat daripada asam asetat atau asam cuka! Gak mengherankan kalau senyawa organik ini bisa mengiritasi saluran pencernaan.

Itulah fakta sains tanaman Monstera deliciosa, yaitu tanaman hias yang hasilkan buah rasa pisang.

Ternyata bukan berfungsi sebagai hiasan di dalam rumah saja, namun tanaman satu ini juga bisa menghasilkan buah di habitat aslinya ya! Karena getahnya mengandung senyawa yang beracun, ada baiknya kamu berhati-hati ketika berada di dekat tanaman satu ini supaya terhindar dari getahnya yang bisa membuat iritasi dan gatal di kulit.

Gimana, pengetahuan sainsmu tentang tanaman jadi makin bertambah, bukan?