Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Owa kalawat (commons.m.wikimedia.org/Mike Prince)

Owa kalawat (Hylobates muelleri) atau bornean gibbon juga dikenal sebagai grey gibbon atau muller's gibbon. Panjang tubuhnya mencapai 44--64 sentimeter dan beratnya 4--8 kilogram. Warna bulunya cokelat muda. Dada, wajah, dan bagian lengannya hitam. Namun, terdapat bulu putih di sekeliling wajahnya. Jantan dan betina tampak mirip, tidak ada dimorfisme seksual.

Owa kalawat tidak mempunyai ekor, tapi lengannya sangat panjang. Bentuk yang sangat mendukung setiap pergerakannya untuk menjelajahi habitat huniannya. Penasaran dengan gaya hidupnya? Berikut fakta-fakta yang bisa menjawabnya!

1. Wilayah penyebaran owa kalawat

Penyebaran owa kalawat (commons.m.wikimedia.org/Marshall, A.K., Nijman, V. and Cheyne, S.M.)

Penyebaran owa kalawat berada di seluruh Kalimantan kecuali bagian barat daya. Mereka menghuni hutan hujan tropis yang subur dan semi-hijau. Owa kalawat berbagi genus Hylobates dengan enam spesies lainnya, itu dibagi menjadi tiga genera lagi. Dilansir Net Primate Conservancy, Hylobates merupakan genera owa yang penyebarannya paling luas, berada di seluruh Asia Tenggara.

2. Bisa menjangkau 15 meter dalam sekali ayunan

Owa kalawat (commons.m.wikimedia.org/JJ Harrison)

Owa merupakan spesies mamalia penghuni pepohonan tercepat yang tidak terbang, kecepatannya bisa mencapai 56 km/jam. Cara pergerakannya disebut brachiation atau berayun. Lengan panjang dan cengkramannya yang luas memungkinkan mereka bergerak cepat di antara dahan pepohonan. Dalam sekali ayunan, owa bisa mencapai jarak 15 meter (sumber lain mengatakan biasanya hanya 3 meter). Menakjubkan, bukan?

Mereka hanya turun ke tanah pada saat tertentu, tapi jarang melakukannya. Ketika berjalan di tanah, owa mengangkat tangannya di atas kepala untuk menjaga keseimbangannya.

3. Aktif selama delapan hingga sepuluh jam sehari

Owa kalawat (commons.m.wikimedia.org/Ltshears)

Spesies owa ini hidup dalam kelompok yang terdiri dari tiga hingga empat individu, biasanya ada satu  pasangan kawin dan anak-anaknya. Tapi, ada juga owa kalawat yang hidup menyendiri, biasanya baru meninggalkan kelompok dan belum membangun wilayahnya sendiri. Owa kalawat aktif sekitar delapan hingga sepuluh jam per hari.

Mereka lebih aktif saat siang hari dan memilih tidur sebelum matahari terbenam. Owa ini menghabiskan sedikit waktu untuk interaksi sosial, biasanya hanya sekitar 5 persen. Mungkin dipengaruhi oleh ukuran kelompoknya yang relatif kecil.

4. Mereka sangat teritorial

Owa kalawat (commons.m.wikimedia.org/Debby129)

Sebagai makhluk teritorial, owa kalawat mempertahankan wilayahnya dengan kejam. Rata-rata wilayah jelajahnya mencapai 84 hektar, sekitar 75 persen dari wilayahnya secara aktif dipertahankan oleh mereka. Owa kalawat secara teratur memanggil dan mengusir pengganggu, biasanya mengeluarkan vokalsiasi khusus di pagi hari untuk mempertahankan wilayahnya. Walaupun cukup agresif, pertarungan fisik jarang terjadi.

5. Bagaimana cara berkomunikasinya?

Owa kalawat (commons.m.wikimedia.org/Mike Prince)

Dilansir Animal Diversity, studi mengenai vokalisasi owa kalawat sudah dilakukan. Jantan menyanyikan lagu-lagu panjang sebelum matahari terbit. Sementara itu, betina bernyanyi bersama jantan setelah matahari terbit, biasanya sebelum pukul 10.00. Duetnya berlangsung selama 15 menit dan dilakukannya setiap hari.

Jantan penyendiri menyanyikan lagu lebih panjang daripada jantan yang sudah berpasangan, mungkin untuk memikat pasangan kawin. Berbeda dengan betina yang belum kawin, mereka jarang bernyanyi. Sama seperti primata lainnya, owa kalawat juga berkomunikasi menggunakan gerak tubuh dan ekspresi wajah.

6. Sistem perkawinan owa kalawat

Owa kalawat (commons.m.wikimedia.org/Mike Prince)

Sistem perkawinan owa kalawat adalah monogami, kawin dengan satu pasangan untuk waktu yang lama. Siklus estrus betina berlangsung selama 28 hari, periode di mana alat kelaminnya mengalami perubahan warna yang diduga berhubungan dengan ovulasi. Betina mengandung selama 7 bulan dan melahirkan satu anak. Kebanyakan owa menghasilkan keturunan setiap 2 hingga 3 tahun.

Owa kalawat jarang turun ke tanah, menghabiskan sebagian besar waktunya di atas pepohonan. Mereka gesit dan cepat tapi sangat teritorial. Spesies ini diklasifikasikan sebagai Endangered oleh IUCN. Selama 45 tahun terakhir atau tiga generasi, populasi owa kalawat berkurang lebih dari 50 persen.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team