Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Red-throated loon (commons.m.wikimedia.org/Omar Runolfsson)
Red-throated loon (commons.m.wikimedia.org/Omar Runolfsson)

Intinya sih...

  • Red-throated loon tersebar di Holarktik, termasuk Amerika Utara, Greenland, Eropa, Asia Utara, dan Afrika Utara. Mereka bersarang di dekat sumber air kecil dan bermigrasi ke perairan dekat pantai saat musim dingin.

  • Loon memiliki cara unik untuk mencerna makanannya dengan dua organ pencernaan: proventriculus dan gizzard. Mereka memakan ikan, moluska, krustasea, katak, invertebrata air, serangga, dan tanaman.

  • Sebagai hewan migran, red-throated loon bermigrasi ke pesisir utara Amerika Utara dan Eropa serta beberapa area di Spanyol, Laut Mediterania, China, Jepang, dan Taiwan. Mereka pand

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Selain dikenal sebagai red-throated loon, spesies ini juga dijuluki sebagai red-throated diver. Mereka berada dalam famili Gaviidae dan memiliki nama ilmiah Gavia stellata. Panjang tubuhnya kisaran 53-69 sentimeter, lebar kepakan sayapnya 91-120 sentimeter dan beratnya 1-2,7 kilogram. Tubuhnya panjang dan ramping serta kakinya berselaput. Di luar musim kawin, tampilan burung ini lebih kusam, wajahnya putih dan ada bintik putih di punggungnya.

Saat musim kawin, bagian kepala dan leher red-throated loon berwarna abu-abu gelap. Terdapat garis hitam dan putih di bagian belakang lehernya. Ada bercak kemerahan di sekitar tenggorokannya yang berbentuk segitiga. Bagian bawah tubuhnya putih dan punggungnya abu-abu kecokelatan. Menariknya, saat musim panas paruhnya berwarna hitam, lalu berubah jadi abu-abu pucat di musim dingin. Yuk, kenalan dengan mereka memalui fakta berikut ini.

1. Wilayah penyebaran red-throated loon

Red-throated loon (commons.m.wikimedia.org/U.S. Fish and Wildlife Service)

Tempat perkembangbiakan red-throated loon berada di Holarktik, area yang mencakup sebagai besar belahan bumi utara. Termasuk Nearktik (Amerika Utara dan Greenland) dan Palearktik (Eropa, bagian utara Asia dan bagian utara Afrika). Habitat yang dihuninya berupa perairan tawar, dataran terbuka dan sumber air dengan berbagai ukuran.

Animal Diversity menginformasikan bahwa red-throated loon bersarang di dekat sumber air kecil seperti kolam. Saat musim dingin, mereka bermigrasi ke perairan dekat pantai di sepanjang pesisir. Terkadang, spesies ini juga ditemukan di area pedalaman.

2. Punya cara unik untuk mencerna makanan

Red-throated loon (commons.m.wikimedia.org/Dominic Sherony)

Menu makan red-throated loon kebanyakan terdiri dari ikan. Tapi, mereka juga memangsa moluska, krustasea, katak, invertebrata air, serangga dan bahkan melengkapinya dengan beberapa tanaman. Tahukah kamu bahwa burung ini punya cara sendiri untuk mencerna makanannya?

Melansir All About Birds, loon mempunyai dua organ pencernaan untuk menghancurkan makanannya yaitu proventriculus dan gizzard. Organ pertama berguna untuk mencerna protein, sedangkan organ kedua menggiling bagian keras menggunakan kerikil seukuran kacang polong yang telah ditelan oleh mereka sebelumnya.

3. Pola migrasi red-throated loon

Red-throated loon (commons.m.wikimedia.org/Rhododendrites)

Sebagai hewan migran, red-throated loon akan menjelajah saat musim dingin. Populasi yang berada Amerika Utara bermigrasi ke pesisir utara, kedua pesisir (Atlantik dan Pasifik) hingga bagian selatan Baja California Peninsula serta Gulf of California. Sementara itu, populasi yang ada di Eropa akan menuju pesisir selatan Eropa hingga beberapa area Spanyol, Laut Mediterania, Laut Aegea dan Laut Hitam.

Berbeda dengan mereka yang berada di wilayah Asia, memilih bermigrasi ke pesisir Pasifik hingga bagian selatan China, Jepang dan Taiwan. Mereka bermigrasi sendirian atau berada dalam kelompok kecil. Biasanya melakukannya saat siang hari, dilansir Animalia.

4. Penyelam dan penerbang andal

Red-throated loon (commons.m.wikimedia.org/Ryan Hodnett)

Ketika berada di alam liar, setiap hewan punya adaptasi sendiri untuk memudahkan hidup dan menghindari segala ancaman potensial. Red-throated loon pandai menyelam, biasanya di kedalaman 2-9 meter dan bisa bertahan di bawah permukaan air selama satu menit. Selain itu, kemampuan terbangnya juga luar biasa. Spesies ini terbang dengan kecepatan 75-78 km/jam. Dengan dua kemampuan itu, mereka punya opsi melarikan diri yang beragam.

5. Punya banyak panggilan untuk berbagai situasi

Red-throated loon (commons.m.wikimedia.org/Rhododendrites)

Setiap burung punya panggilan khusus untuk memudahkannya berkomunikasi, red-throated loon juga sama. Ketika terbang dan bersimpangan dengan spesies yang sama, mereka mengeluarkan suara seperti angsa yaitu 'kaa-kaa-kaa' atau 'kak-kak-kak'. Agar pasangan atau anggota keluarga tetap terhubung, panggilan kontaknya berupa seruan rendah yang serupa dengan rintihan.

Sementara itu, suara kerasnya yang berirama digunakan untuk mempertahankan wilayah dan memperkuat ikatan antar pasangan. Induk juga sering berduet dengan vokalisasi khusus yang disebut 'long call'. Anak burung punya suara melengking untuk berkomunikasi dengan induknya.

6. Setia pada pasangannya

Red-throated loon (commons.m.wikimedia.org/David Karna)

Bukan hanya manusia yang punya hubungan jangka panjang, lho. Red-throated loon juga setia pada pasangannya. Mereka bersarang sendirian atau berada dalam kelompok kecil. Pasangan akan bekerja sama membangun sarang yang terbuat dari lumpur dan tumbuh-tumbuhan serta dihiasi dengan beberapa bulu. Sarangnya ditempatkan 0,5 meter dari pinggiran kolam kecil.

Betina bertelur 2 butir dan dierami oleh kedua induknya secara bergantian selama 24-29 hari. Jika telurnya hilang, betina bisa bertelur kembali. Setelah menetas, anaknya diberi makan dengan invertebrata air berukuran kecil dan baru mengonsumsi ikan kecil pada usia 38-48 hari. Mereka baru bisa berkembang biak pada usia 2-3 tahun.

Red-throated loon punya banyak vokalisasi unik untuk berbagai tujuan, ya. Total populasinya saat ini mencapai 200.000-600.00 burung, sehingga diklasifikasikan sebagai least concern oleh IUCN. Tapi, tren populasinya mengalami penurunan karean dipengaruhi oleh berbagai aktivitas manusia.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team