Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi hewan yang hidup di gurun (unsplash.com/nicoletta Rossi Ganzer)

Apa yang ada di pikiranmu soal gurun? Pasti tak jauh dari tempat yang panas, gersang, dan tak layak untuk dihuni. Tak bisa dimungkiri bahwa lingkungan gurun sangat keras untuk dijadikan tempat tinggal.

Namun, itu bukan berarti gurun adalah tempat tanpa kehidupan. Terdapat sedikit spesies hewan pemberani yang telah beradaptasi dengan kerasnya lingkungan gurun. Berikut 6 hewan yang hidup di gurun.

1. Katak banteng afrika

ilustrasi katak banteng afrika (unsplash.com/Erik Karits)

Mungkin kamu berpikir bahwa katak seharusnya hidup di area basah. Namun, tidak dengan katak banteng afrika. Amfibi yang satu ini adalah spesies katak paling mampu beradaptasi di segala lingkungan.

Dilansir Fact Animal, kemampuan adaptasinya ini mampu membuatnya bisa menghadapi kerasnya kerasnya gurun di Afrika, yakni gurun Kalahari. Ia tak hanya harus berhadapan dengan suhu panas di atas 40 derajat celcius, tapi juga harus berhadapan dengan suhu di bawah titik beku saat malam hari.

Selama cuaca panas, ia akan menggali dan mengubur dirinya ke dalam tanah. Hal ini membuatnya dapat menahan kelembaban tubuh dan menyimpan tenaganya. Saat periode kering ini, ia bisa kehilangan 38% berat tubuhnya.

2. Kucing pasir

ilustrasi kucing pasir (pixabay.com/Nathalieburblis)

Wajahnya yang lucu pasti akan membuat para pecinta kucing dan binatang jatuh hati. Namun kamu harus waspada, walaupun terlihat imut dan lucu, kucing pasir adalah pemburu paling berbahaya di gurun.

Dilansir Smithsonian National Zoo, kucing pasir adalah penghuni asli gurun Sahara. Ukurannya kecil, kurang dari satu meter, namun ia memburu apa saja, termasuk ular beracun sekalipun. Telinganya yang besar membantunya memiliki pendengaran yang luar biasa untuk mendeteksi mangsanya.

3. Rubah fennec

ilustrasi rubah fennec (pixabay.com/lonewolf6738)

Ia adalah rubah terkecil di dunia. Namun seperti halnya kucing gurun, ukurannya yang kecil tak membuatnya gentar untuk menjadi salah satu pemburu berbahaya di gurun.

Dilansir National Geographic, rubah fennec biasanya hidup dalam komunitas kecil yang berisi sekitar 10 individu. Mereka akan berburu hewan pengerat, telur, reptil, dan serangga di malam hari. Namun tak seperti kucing gurun, rubah fennec juga dapat memakan tumbuhan jika tak mendapatkan buruan.

Telinganya yang besar membantunya melancarkan sirkulasi panas tubuh dan membuatnya tetap sejuk. Rambutnya yang tebal juga melindungi mereka dari sengatan sinar matahari dan dinginnya malam.

4. Domba gurun tanduk besar

ilustrasi domba gurun tanduk besar (pixabay.com/MikeGoad)

Domba gurun tanduk besar atau desert bighorn sheep adalah satwa ikonik yang tinggal di daerah gurun Benua Amerika Utara. Domba ini dapat bertahan berminggu-minggu tanpa ketersediaan air yang cukup.

Dilansir National Park Service, domba gurun tanduk besar mendapatkan air dari makanannya, yakni tumbuhan gurun seperti kaktus. Sistem pencernaannya yang kompleks dan unik membantunya untuk dapat memeras sari air yang ada pada makanannya.

Selain dari makanan, domba ini juga mendapatkan air dari sisa-sisa hujan yang menempel di bebatuan. Saat musim kering, ia dapat mentoleransi kehilangan 20% berat tubuhnya.

5. Meerkat

ilustrasi meerkat (unsplash.com/Lingchor)

Bagi kamu yang suka menonton film tentang hewan-hewan di Afrika atau The Lion King, mungkin kamu pernah melihat hewan yang satu ini. Meerkat adalah mamalia yang telah menjadi ikon dari gurun Kalahari. 

Dilansir National Geographic, meerkat hidup dalam kelompok. Hal ini membuat mereka saling bekerja sama untuk saling melindungi, berburu mangsa, dan menggali lubang untuk tempat berlindung. Mereka adalah hewan yang oportunistik, memakan apa saja untuk memenuhi kebutuhan nutrisi dan energinya.

6. Macan tutul salju

ilustrasi macan tutul salju (pixabay.com/strichpunkt)

Bukankah macan tutul salju tidak hidup di gurun? Pada dasarnya, gurun adalah daerah yang menerima sangat sedikit hujan. Ia bisa panas dan berpasir seperti gurun Sahara. Bisa juga dingin dan bersalju seperti di Antartika.

Dilansir World Wide Fund for Nature, macan tutul salju adalah satu-satunya kucing besar yang tinggal di gurun dingin Asia. Gurun dingin tak kalah berbahaya dari gurun panas. Pada gurun dingin, macan tutul salju harus mampu beradaptasi dengan suhu di bawah titik beku, oksigen rendah, dan topografi ekstrem.

Maka dari itu, ia dibekali dengan dada dan rongga hidup besar yang membantunya mendapatkan cukup oksigen hangat. Rambutnya yang tebal menjaganya tetap hangat. Kemudian ekornya yang ekstra panjang membantunya menavigasi dan menyeimbangkan tubuhnya saat melewati medan berbatu.

Lingkungan yang keras telah membuat hewan-hewan tersebut beradaptasi dengan caranya masing-masing. Keberadaan mereka penting untuk menjaga keseimbangan ekosistem gurun.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team