Konferensi Casablanca yang diselenggarakan di Hotel Anfa Casablanca, Maroko memiliki code-named "SYMBOL" dan berlangsung dari tanggal 14-24 Januari 1943. Konferensi ini masih diprakrasai oleh dua orang, yang juga memprakarsai Konferensi Atlantik, dan membahas tentang rencana serta strategi penyerangan Sekutu ke Eropa untuk mengalahkan Blok Sentral (Jerman).
Turut hadir perwakilan negara-negara lain yang memainkan peran kecil dalam konferensi tersebut, seperti Jenderal Charles de Gaulle dan Heri Giraud yang mewakili pasukan Prancis. Stalin menolak hadir karena sedang berlangsung pertempuran di Stalingrad yang mengharuskannya tetap berada di Uni Soviet.
Secara spesifik, agenda dalam konferensi ini adalah membahas prosedur taktis, alokasi sumber daya, dan masalah kebijakan diplomatik yang lebih luas dengan tujuan yang paling provokatif, yaitu "unconditional surrender" atau "penyerahan tanpa syarat".
Doktrin ini pun akhirnya mewakli suara keinginan Sekutu dan menguatkan tekad mereka, bahwa Blok Poros (Jerman, Italia, dan Jepang) akan mereka kalahkan tanpa syarat. Perundingan tersebut menghasilkan sebuah deklarasi kontroversial yang dikenal sebagai "Deklarasi Casablanca" yang berisi tentang pernyataan, bahwa Sekutu hanya akan menerima (menuntut) penyerahan tanpa syarat dari Jerman dan Jepang, tapi tidak dengan Italia.
Terbukti, pada tahun 1945, Sekutu yang diwakili oleh Amerika Serikat berhasil memborbardir dua wilayah di Jepang, Hiroshima dan Nagasaki, serta membuat Jepang menyerah tanpa syarat kepada Sekutu.