Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
perbedaan sotong (kiri) dan cumi-cumi (kanan) (pexels.com/Esteban Carriazo | commons.wikimedia.org/Evan Baldonado)

Intinya sih...

  • Perbedaan ukuran tubuh cumi-cumi dan sotong, mulai dari 10-18 mm hingga 14 meter

  • Tentakel cumi-cumi memiliki ujung yang melebar, sedangkan tentakel sotong cenderung berukuran sama

  • Cangkang internal cumi-cumi panjang, tipis, dan fleksibel, sementara cangkang internal sotong oval dengan struktur berlapis kompleks

Cumi-cumi dan sotong merupakan dua jenis hewan laut yang populer di Indonesia. Dua hewan ini kerap dijadikan sebagai hidangan seafood yang lezat dan bergizi. Keduanya memiliki penampilan yang mirip dan membuatnya kerap dikira sebagai hewan yang sama. Baik cumi-cumi dan sotong sebenarnya memiliki karakteristik unik masing-masing yang membuat keduanya berbeda satu sama lain. Kamu bisa menemukan enam perbedaan dua hewan ini dengan menyimak perbedaan cumi-cumi dan sotong di bawah ini.

1. Perbedaan ukuran tubuh cumi-cumi dan sotong

salah satu spesies sotong terkecil, flamboyant cuttlefish (commons.wikimedia.org/Lakshmi Sawitri)

Perbedaan pertama dan paling mencolok antara keduanya adalah ukuran dan bentuk tubuh. Cumi-cumi memiliki tubuh ramping dan memanjang, sedangkan sotong memiliki tubuh yang lebih besar dan pipih. Secara umum, cumi-cumi memiliki ukuran tubuh yang lebih bervariasi dibanding sotong. Cumi-cumi terkecil, yakni pygmy squid, hanya memiliki panjang 10-18 mm, sedangkan cumi-cumi terbesar, yakni colossal squid, bisa tumbuh hingga berukuran 14 meter, dilansir Oceana. Di sisi lain, sotong terkecil memiliki panjang tubuh sekitar 8 cm dan yang terbesar, yakni sotong raksasa, memiliki total panjang 1 meter.

2. Tentakel dua jenis hewan ini berbeda

cumi-cumi (kiri) dan sotong (kanan) (commons.wikimedia.org/http://opencage.info | commons.wikimedia.org/Bernard DUPONT)

Baik cumi-cumi dan sotong memiliki delapan lengan pendek dan dua tentakel panjang. Perbedaan antara keduanya berada pada bentuk dan penampilannya. Dua tentakel panjang cumi-cumi memiliki ujung yang melebar dan dilengkapi dengan sucker yang kuat. Sebaliknya, tentakel sotong cenderung berukuran sama dan tidak melebar di bagian ujung. Selain itu, sucker yang ada di tentakel tersebar lebih merata dibanding sucker pada tentakel cumi-cumi.

3. Cangkang internal keduanya juga berbeda, lho!

cumi-cumi sirip besar (Sepioteuthis lessoniana) (commons.wikimedia.org/Rhododendrites)

Perbedaan ketiga datang dari struktur cangkang internal cumi-cumi dan sotong. Cangkang internal cumi-cumi memiliki ukuran yang panjang, tipis, dan fleksibel. Cangkang internal ini terbuat dari kitin dan terletak di sepanjang sisi dorsal mantel. Berbeda dengan cangkang internal cumi-cumi yang terdengar simpel, cangkang internal sotong jauh lebih kompleks dan khas. Bentuknya oval dengan struktur berlapis yang kompleks. Struktur ini terdiri dari banyak ruang kecil yang terisi gas, membuat sotong dapat dengan mudah mengatur daya apungnya. Cangkang ini terbentuk dari kalsium karbonat yang kuat dan padat.

4. Cumi-cumi dan sotong memiliki habitat alami yang berbeda

cumi-cumi (kiri) dan sotong (kanan) (commons.wikimedia.org/Nhobgood | commons.wikimedia.org/Bernard DUPONT)

Selain perbedaan pada fisik, dua jenis hewan ini memiliki preferensi habitat yang berbeda. Secara umum, cumi-cumi lebih suka perairan terbuka dan dalam. Di sisi lain, sotong menyukai habitat pesisir dan perairan yang lebih dangkal.

5. Perbedaan pada warna tinta

cumi-cumi Alloteuthis subulata (commons.wikimedia.org/Pierre Corbrion)

Sotong dan cumi-cumi berbagi karakteristik pertahanan diri yang unik. Keduanya dapat menyemburkan tinta untuk menghalangi pandangan predator agar mereka bisa kabur menjauh. Menariknya, meski kedua dapat mengeluarkan tinta dengan fungsi sama, tinta cumi-cumi memiliki karakteristik yang berbeda dengan tinta sotong.

Salah satu perbedaannya terdapat pada warna. Tinta cumi-cumi berwarna hitam pekat atau biru tua, sedangkan sotong memiliki tinta dengan warna yang cukup bervariasi, mulai dari cokelat hingga hitam kecokelatan.

Selain warnanya, perbedaan tinta keduanya juga terdapat pada kekentalannya. Tinta cumi-cumi cenderung lebih encer sehingga mudah menyebar di air. Di sisi lain, tinta sotong lebih kental sehingga cenderung menggumpal di air dan tidak cepat menyebar seperti tinta cumi-cumi.

6. Sotong sangat berbakat dalam membedakan cahaya terpolarisasi

sotong (commons.wikimedia.org/Diego Delso)

Lalu, ada kemampuan keduanya dalam melihat cahaya terpolarisasi. Dilansir Ocean, di antara cephalopod lain, sotong merupakan yang terbaik dalam membedakan perbedaan cahaya terpolarisasi. Sotong dapat melihat cahaya terpolarisasi dan mendeteksi perbedaan arah energi cahaya dalam jarak satu derajat.

Nah, itulah perbedaan cumi-cumi dan sotong. Setelah menyimak perbedaan cumi-cumi dan sotong di atas, sekarang kamu gak perlu bingung lagi untuk membedakan cumi-cumi dan sotong!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team