Benarkah Robot Akan Gantikan Manusia di Masa Depan? Ini 6 Prediksinya!

Dari data GSMA Intelligence, pada 2014 perangkat seluler ternyata telah melampaui jumlah penduduk dunia. Adapun jumlahnya telah melampaui 7,19 milyar. Perangkat seluler di sini mencakup tablet, smartphone, dan ponsel biasa yang berlipat ganda lima kali lebih cepat daripada manusia setiap tahunnya. Itu sebabnya, jumlahnya telah melampaui penduduk dunia saat ini. 

Menurut data dari Business Insider Intellegence, diperkirakan akan ada sebanyak 34 milyar perangkat internet pada 2020. Adapun, perangkat yang dimaksud adalah smartphone, tablet, PC, smartwatch, dan TV internet. 

Smartphone memang terbilang masih bodoh sekarang, namun mereka punya potensi kecerdasan yang tinggi. Ada dua alasan yang membuat smartphone begitu potensial. Pertama karena mereka memiliki sensor, yaitu kamera, mikrofon, akselometer, GPS dan termometer. Kedua, karena mereka memiliki koneksi real-time ke server yang sangat kuat dan dapat beroperasi tanpa batasan daya baterai ponsel.

Banyak orang di negara maju telah memercayakan sebagian ingatan dan kemampuan navigasi mereka ke smartphone dan server komputerisasi awan. Dari tahun ke tahun nilai smartphone semakin tinggi dan orang-orang rela menginvestasikan kekayaan mereka demi smartphone mereka terus terkoneksi dengan internet. 

Jadi, sudah jelas bahwa manusia menginginkan komputer pribadi yang bisa dipakai dan dibawa sepanjang waktu, dalam hal ini adalah smartphone. Lantas, gimana dengan penggunaan robot domestik?

Maksud dari robot domestik sendiri adalah teknologi yang memudahkan kerja manusia untuk keperluan sehari-hari, seperti pekerjaan rumah tangga, mengemudi, dan melakukan pekerjaan kantor. Dilansir dari ifr.org, diperkirakan akan ada sebanyak 31 juta robot domestik pada 2019. 

Dilansir dari mckinsey.com, pada 2030 diperkirakan 800 juta pekerja di seluruh dunia akan digantikan oleh robot. Studi ini memperkirakan bahwa sepertiga negara maju, seperti Amerika Serikat dan Jerman mungkin perlu mempelajari keterampilan dan menemukan pekerjaan baru. Sementara, negara dengan perekonomian maju seperti China, sekitar 12 persen pekerjanya mungkin perlu beralih profesi pada 2030. 

Dari data di atas, sudah jelas robot akan banyak menggantikan tugas manusia. Namun, itu semata-mata untuk membuat kehidupan manusia lebih mudah dan praktis. Kalau pun nantinya robot akan berpengaruh pada eksistensi manusia, baiknya kita bijak dan memahami dengan betul bahwa ada hal yang gak akan pernah bisa dimiliki oleh robot, yakni hati nurani. Manusia perlu bijak dalam mengontrol robot, namun jangan sampai mengesampingkan hati nurani terhadap sesama manusia.