7 Alasan Kenapa Bajak Laut Identik Menutupi Satu Matanya

Satu fakta pertama yang harus kamu ketahui terlebih dahulu adalah bagaimana seseorang bisa melihat. Dalam prosesnya, satu individu dapat melihat gambar karena adanya cahaya yang masuk ke retina mata.

Cahaya itu diproyeksikan lebih lanjut ke otak untuk diproses demi menghasilkan gambar yang kita lihat. Dalam menangkap cahaya di retina itu, fotoreseptorlah yang bekerja dengan menggunakan opsin, semacam protein yang datang dari vitamin A.

Saat photon cahaya masuk ke mata, ia akan bertabrakan dengan fotoreseptor dan terkadang akan mengubah opsin saat cahaya itu mengenai retinal. Analoginya seperti permainan di karnival yang melemparkan bola ke tumpukan botol. Saat retinal itu terjatuh, opsin pun berubah bentuk dan mengirimkan sinyal ke otak “ada cahaya di sini.”

Lantas bagaimana kalau kamu kebanyakan mendapat cahaya? Yang terjadi adalah kamu tidak bisa melihat, tetapi ini tidak menjadi kondisi permanen selama kamu memiliki asupan vitamin A yang memadai. Vitamin A akan mengisi ulang opsin tersebut, namun akan membutuhkan beberapa waktu untuk menyesuaikan diri.

Ini yang menjelaskan mengapa kamu tidak bisa melihat sementara waktu setelah matamu terkena cahaya besar atau saat berpindah tempat dari tempat terang menuju tempat gelap. Waktunya sekitar 20 sampai 30 menit untuk bisa benar-benar melihat dengan jelas.

Kembali kepada kasus bajak laut dan saat ini bayangkan kamu menjadi kapten bajak laut. Kamu akan menyerang suatu kapal yang mana menuntutmu harus mengatur situasi yang ada di dek atas dan di dek bawah.

Di dek atas, kamu harus mengatur arah kendali kapal, mengarahkan awak kapal melakukan tugasnya dan memerintahkan prajurit untuk menyerang. Sedangkan di dek bawah, kamu perlu mengatur kru yang bertanggung jawab dengan meriam serta melihat kondisi kerusakan kapal.

Kedua dek ini punya situasi yang berbeda. Dek atas sangatlah terang karena cahaya matahari serta pantulan cahayanya yang datang dari air laut, sedangkan dek bawah sangatlah gelap.

Karena kondisi penyesuaian mata yang membutuhkan waktu 20 sampai 30 menit tersebut, pastilah kamu akan telat mengambil tindakan. Di sinilah gunanya satu penutup mata itu.

Beruntung manusia punya dua mata sehingga bisa diatur sedemikian rupa. Selama kamu menutup satu matamu, maka mata tersebut akan terus beradaptasi dengan kondisi gelap walau kamu sedang berada bawah di bawah cahaya. Diperkirakan dengan kemampuan ini, peneliti berhipotesis bajak laut bisa beradaptasi dengan kondisi gelap sepanjang waktu.

Cara kerja penutup mata bajak laut itu kurang lebih akan seperti skenario sebelumnya, yaitu mengatur dek atas dan dek bawah. Dengan kondisi kamu sebagai pemegang keputusan yang cepat, kamu harus bolak-balik ke dek bawah dan atas untuk memperhatikan situasi yang mana punya kondisi cahaya yang jauh berbeda. Agar dapat melihat dengan jelas secara cepat, kamu pun mengganti penutup matamu dari satu mata ke mata yang lain.

Anggaplah saja selama ini mata kirimu ditutup dengan penutup mata. Maka saat di dek bawah kamu membukanya dan menggunakan mata tersebut untuk melihat karena sudah terbiasa dengan kegelapan. Sedangkan mata yang biasanya digunakan melihat, langsung ditutup. Saat menuju ke dek atas, kamu mengembalikan posisi penutup mata tersebut.

Memang tidak ada catatan sejarah yang benar-benar menuliskan hal ini. Akan tetapi melihat fungsi dan kemampuannya, seperti penutup mata bajak laut memang bertujuan untuk hal ini.

Pernah dengar kanal Mythbuster? Teori ini pernah dicoba oleh kanal tersebut dan memang benar berfungsi. Hal serupa juga dikatakan oleh catatan militer Amerika di 1995 dengan menginstruksikan para prajuritnya untuk “menutup satu mata saat bertemu cahaya terang” demi melindungi “adaptasi kegelapan saat operasi malam hari.”

Karena kita terbiasa melihat menggunakan dua mata, kamu pasti berpikiran kalau melihat lewat satu mata akan membuat orang lebih susah mengamati. Seperti kalau melihat jauh, bisa jadi orang bermata satu akan salah mengukur jarak. Kenyataannya tidak.

Buktinya, ada orang-orang yang bermata satu dan masih bisa menyetir mobil tanpa tabrakan. Jadi bajak laut yang menutup satu matanya tetap hidup dengan penglihatan normal.

Sebagai lawan, besar kemungkinan angkatan laut pada masa itu juga menggunakan penutup mata. Hanya saja ada beberapa hal yang mendukung mengapa itu tidak dilaksanakan angkatan laut. Yang pertama, masalah nutrisi. Sebelumnya dikatakan bahwa kemampuan mata berhubungan dengan nutrisi vitamin A. Besar kemungkinan nutrisi angkatan laut jauh lebih baik ketimbang bajak laut, sehingga mereka tidak perlu menggunakan penutup mata untuk beradaptasi dengan situasi gelap.

Yang kedua adalah struktur kepemimpinan. Bajak laut terkenal dengan sistem demokrasinya dan egalitarian. Itu membuat kapten bajak laut punya berbagai peran. Berbeda dengan angkatan laut.

Sistem mereka adalah hierarki dan itu membuat sang kapten tak perlu multitasking. Dia cukup memerintahkan anak buahnya untuk bertanggung jawab akan tiap tugas.

Jadi, penutup mata bajak laut itu bukan sekadar aksesori saja dan juga bukan sebagai penanda kecacatan. Semua itu ada fungsinya. Kalau penasaran, mengapa kamu tidak mencobanya?