thepsychologist.bps.org.uk
Jauh sebelum terjadi pada tahun 1518, wabah menari sudah terjadi di beberapa wilayah Eropa Barat, khususnya Jerman. Catatan sejarah menunjukkan bahwa pada tahun 1237, sejumlah besar anak-anak terkena wabah menari di Kota Erfurt, Jerman. Pada saat itu, sekitar 100 anak mulai menari sampai ke Kota Arnstadt dan kemudian pingsan karena kelelahan.
Di saat pingsan, anak-anak ini dikumpulkan dan dikembalikan ke orang tua mereka. Namun sayang, beberapa anak meninggal tak lama kemudian, dan dikatakan bahwa sisanya mengalami tremor seumur hidup. Sampai saat ini, tidak ada yang tahu pasti tentang penyebab wabah tersebut.
Melansir dari buku Encyclopedia of the Black Death, wabah menari kembali terjadi di Jerman pada tahun 1300-an, tidak lama setelah wabah Maut Hitam. Pada saat itu, para pria dan wanita turun ke jalan dan menari-nari. Mereka akan melompat, mengeluarkan busa dari mulut, dan tampak seperti orang kesurupan.
Wabah "mania" ini menyebar dari satu orang ke orang lain. Beberapa korban bahkan diikat, di mana mereka akan pulih dalam waktu yang singkat hanya untuk menari lagi setelahnya. Para korban mengklaim bahwa selama menari mereka tidak tahu apa-apa tentang lingkungan sekitar mereka.
Mereka tidak mendengar apa-apa, tidak melihat apa-apa, tetapi dipaksa untuk terus bergerak, menjerit dan menari, sampai mereka pingsan karena kelelahan total.
Nah, itu tadi 7 fakta tentang dancing plague. Sampai saat ini, belum diketahui pasti tentang penyebab utamanya, walau para sejarawan menyebutkan kalau wabah ini disebabkan oleh rasa trauma akibat Maut Hitam dan kelaparan yang terjadi setelahnya.