7 Fakta Gurita Pasifik Raksasa, Spesies Gurita Terbesar yang Cerdas

Menurut berbagai sumber, makhluk ini merupakan spesies gurita terbesar di Bumi saat ini. Dilansir National Geographic, gurita pasifik raksasa dapat tumbuh lebih besar dan hidup lebih lama dibandingkan sesamanya.

Laman Oceana mencatat bahwa gurita pasifik raksasa terbesar memiliki berat 272 kilogram dan panjang tubuh 30 kaki atau setara dengan 9 meter. Meski demikian, rata-rata spesies dewasa memiliki berat hampir 22 kilogram dan berukuran 4,8 meter.

Makhluk ini hidup di Samudera Pasifik, terutama di bagian utara. Menurut laman ThoughtCo, spesies gurita ini banyak hidup di lepas pantai British Columbia, Washington, Oregon, California, Alaska, hingga Rusia, Jepang, dan Korea. 

Secara umum, hewan ini sangat menyukai lingkungan yang dingin dan beroksigen. Animal Diversity Web melansir gurita pasifik utara banyak ditemui mulai dari area pasang surut hingga kedalaman 110 meter. Walaupun begitu, mereka juga dapat hidup di kedalaman hingga 1.500 meter. 

Kamu bisa menemukan gurita pasifik raksasa di bawah batu besar dan celah-celahnya. Namun, mereka juga hidup di sarang yang terbuat dari substrat lunak dari lumpur dan pasir atau kerikil. Area dengan rumput laut tebal juga disenangi oleh si "raksasa" ini.

Meski berukuran jumbo, gurita pasifik raksasa sebenarnya merupakan hewan yang pemalu. Mereka lebih suka bersembunyi di balik batu karang dan memanfaatkan kemampuan untuk mengubah warna kulitnya agar tampak mirip dengan lingkungan sekitar. Benar, kemampuan ini persis seperti bunglon.

Warna asli mereka cokelat kemerahan tetapi dapat berubah sewaktu-waktu menjadi abu-abu, pink, dan lain sebagainya. Seperti spesies gurita lain, gurita pasifik raksasa menggunakan sel pigmen khusus di kulit mereka untuk mengubah warna dan tekstur tubuhnya hingga menyerupai karang, tumbuhan, dan bebatuan. Hingga area yang berpola paling rumit sekalipun. Dilansir Oceana, mereka hanya butuh waktu sepersepuluh detik untuk mengubah penampilannya.

Dilansir National Geographic, gurita pasifik raksasa diketahui pernah memangsa ikan besar seperti hiu. Namun, pada dasarnya predator tersebut bukan makanan utama dari mereka. Bahkan, gurita ini sebenarnya cenderung menjauhi predatornya, seperti berang-berang laut, anjing laut, hiu besar, dan paus sperma.

Lalu kenapa makhluk ini memangsanya? Gurita pasifik raksasa hanya akan menyerang jika sang predator berusaha memangsanya. Mereka dapat menggunakan mulutnya yang tajam dan mirip paruh untuk menusuk dan menyobek daging.

Akan tetapi, mereka lebih senang mengonsumsi hewan berukuran kecil, seperti udang, kerang, lobster, kepiting, cumi-cumi, dan ikan. Saat memangsa hewan dengan cangkang yang keras seperti lobster dan kepiting, gurita ini akan menyuntikkan racun untuk melelehkan daging mangsanya hingga sehalus bubur.

Gurita pasifik raksasa bisa dibilang merupakan hewan invertebrata laut yang paling cerdas. Bagaimana tidak, hewan ini memiliki sembilan otak. Dilansir Eagle Wing Tours, mereka diketahui memiliki otak yang besar dan kompleks serta sistem saraf yang berkembang dengan baik.

Dengan kapasitas tersebut, mereka mampu menggunakan otaknya untuk memori jangka panjang, pembelajaran, penggunaan alat, dan pemecahan masalah. Ya, hewan ini juga memiliki kemampuan untuk mempelajari hal-hal baru!

Dilansir Biology Dictionary, gurita pasifik raksasa dapat menyelesaikan berbagai tugas seperti membuka stoples dan bermain dengan mainan. Makhluk ini juga pernah memecahkan akuarium untuk bertandang ke akuarium lain dan mencari makanan.

Selain itu, kecerdasan lain yang ditunjukkan oleh gurita pasifik raksasa adalah meniru gaya gurita lain. Mereka pun dapat belajar mengenali individu yang lain, termasuk mengenali pawangnya.

Mengutip Biology Dictionary, gurita pasifik utara memiliki sistem peredaran darah unik yang ditandai dengan adanya tiga jantung yang terpisah. Sebanyak dua di antaranya, yaitu jantung cabang, bertugas memompa darah ke insang agar bisa menerima oksigen. Sementara itu, jantung ketiga, yang dikenal sebagai jantung sistemik, bertugas untuk mengalirkan darah ke seluruh tubuh, termasuk ke delapan tentakelnya.

Selanjutnya, istilah "darah biru" selama ini mungkin kita anggap sebagai kiasan saja. Namun ternyata gurita pasifik raksasa benar-benar memiliki darah yang berwarna biru. Dilansir Oceana, ini karena adanya protein mengandung tembaga yang disebut hemocyanin di dalam aliran darahnya.

Zat tersebut berguna untuk mengangkut oksigen ke dalam darah di lingkungan laut yang dingin. Sebagai perbandingan, mamalia seperti manusia, memiliki darah merah karena mengandung hemoglobin yang berguna untuk mengangkut oksigen ke dalam darah. 

ThoughtCo melansir, gurita pasifik raksasa merupakan salah satu spesies gurita dengan umur paling panjang. Mereka dapat hidup 3-5 tahun di alam liar. Padahal, menurut jurnal ilmiah yang ditulis Stelios Katsanevakis dan George Verriopoulos, gurita secara umum diperkirakan hanya berumur 12-15 bulan.

Sepanjang waktu hidupnya, makhluk ini menjalani kehidupan soliter atau menyendiri dan berkembang biak hanya satu kali. Gurita pasifik raksasa betina akan menghasilkan antara 18.000 hingga 100.000 telur dalam satu waktu. Mereka menempatkannya di bebatuan atau area berpasir di kedalaman kurang dari 50 meter.

Gurita betina kemudian akan melindungi telur-telur tersebut selama sekitar 6 bulan dari serangan hewan lain, seperti bintang laut dan kepiting. Selama masa itu, mereka gak makan sama sekali. Setelah telurnya menetas, sang ibu pun akan mati. Sementara itu, pejantan akan pindah ke perairan dalam dan mati setelah kawin.

Nah, itulah tadi tujuh fakta tentang gurita pasifik raksasa. Ukuran mereka mungkin masih kalah dibandingkan dengan bayangan kita pada monster fiktif bernama Kraken. Namun, gurita ini benar-benar ada dan sampai saat ini masih hidup di Samudera Pasifik.