"Jangan terlalu terbuka jadi orang. Gak semua orang bisa kamu percaya." — pernahkah kamu mendengarkan perkataan ini?
Keterbukaan diri atau yang sering disebut sebagai self-disclosure dapat diartikan sebagai suatu tindakan mengungkapkan informasi pribadi, meliputi perasaan, pemikiran, sikap, dan pengalaman mengenai diri sendiri kepada orang lain. Oleh karena Informasi tersebut bersifat pribadi, maka informasi itu tidak dapat diketahui oleh orang lain melalui cara lain selain melalui keterbukaan diri yang dilakukan oleh individu itu sendiri.
Selain itu, para peneliti sepakat bahwa keterbukaan diri ini dapat dilakukan dalam bentuk komunikasi verbal maupun nonverbal. Ya, dalam kehidupan sehari-hari, keterbukaan diri ini sering kali terjadi ketika kita curhat.
Kamu pasti sudah pernah melakukannya kan? Namun apakah kamu sudah tahu beberapa hal ilmiah di balik keterbukaan diri yang tampaknya sederhana ini?
Penasaran? Yuk, simak ulasannya di bawah ini!