Dalam sejarah kejahatan Amerika Serikat, Bonnie dan Clyde merupakan pasangan kriminal paling menggemparkan dan dikenal dunia. Hal tersebut tak hanya dikarenakan aksi perampokan mereka yang membuat belasan nyawa melayang, tetapi juga kisah cinta keduanya yang "gila."
Saking populernya pasangan ini, kisah mereka sudah diangkat beberapa kali ke dalam layar lebar Hollywood. Namun gak banyak yang tahu dengan berbagai fakta menarik kehidupan mereka. Berikut ini tujuh di antaranya.
Enam hari sebelum menginjak usia 16 tahun, Bonnie menikah dengan teman sekolahnya, Roy Thornton. Namun perkawinan itu hanya bertahan dalam beberapa bulan saja, dan Bonnie tidak pernah lagi melihat suaminya setelah ia dipenjara karena perampokan pada tahun 1929.
Segera setelah itu Bonnie bertemu Clyde, dan meskipun pasangan itu jatuh cinta, ia tidak pernah menceraikan Thornton. Pada hari Bonnie dan Clyde terbunuh pada tahun 1934, ia masih mengenakan cincin kawin Thornton dan memiliki tato di bagian paha kanannya dengan dua hati yang saling berhubungan bertuliskan Bonnie dan Roy.
Selama masa sekolahnya, Bonnie unggul dalam menulis kreatif dan menulis ayat. Ketika dia dipenjara pada tahun 1932 setelah pencurian yang gagal di sebuah toko, dia menulis 10 ode yang dia beri judul "Poetry from Life's Other Side," yang termasuk "The Story of Suicide Sal," sebuah puisi tentang seorang gadis desa yang lugu dipikat oleh pacarnya menjadi penjahat seumur hidup. Dua minggu sebelum kematiannya, Bonnie juga sempat memberikan puisi tentang ibunya berjudul "The Trail's End".
Sebagai seorang remaja, Clyde berusaha mendaftar di Angkatan Laut A.S., tetapi karena efek penyakit masa kanak-kanak yang serius, antara malaria atau demam kuning, mengakibatkan ia gagal dalam tes medis. Hal itu kemudian menjadi pukulan berat bagi Clyde, yang sudah menato "USN” di lengan kirinya.
Clyde ditangkap pertama kali pada tahun 1926 karena pencurian mobil setelah gagal mengembalikan mobil yang telah disewanya di Dallas untuk mengunjungi seorang teman sekolah menengah.
Agen mobil sewaan tersebut kemudian membatalkan tuntutannya, tetapi insiden itu tetap menjadi catatan penangkapan Clyde. Hanya tiga minggu kemudian, dia ditangkap lagi bersama kakak laki-lakinya, Ivan “Buck” Barrow karena kejahatan yang bahkan lebih aneh — kepemilikan truk bermuatan kalkun curian.
Meskipun sering digambarkan sebagai Robin Hoods di era Depresi Amerika yang mencuri dari lembaga keuangan yang kaya dan kuat, Bonnie dan Clyde melakukan perampokan jauh lebih banyak dari pompa bensin dan toko bahan makanan daripada pencurian bank.
Pada tanggal 23 Mei 1934, sebuah tim polisi beranggotakan enam orang yang dipimpin oleh mantan kapten Texas Ranger Frank Hamer menyerang Bonnie dan Clyde dan menembakan lebih dari 130 butir peluru berjaket baja ke dalam Ford V-8 mereka yang dicuri di luar Sailes, Louisiana.
Setelah lusinan perampokan dan 13 pembunuhan atas nama mereka, aksi kejahatan Bonnie dan Clyde akhirnya berakhir. Dengan asap yang masih melekat di udara, banyak orang turun ke lokasi penyergapan dan berusaha pergi dengan souvenir mengerikan berupa bagian tubuh dari dua kriminal tersebut.
Menurut buku Jeff Guinn, Go Down Together, seorang lelaki mencoba memotong telinga Clyde dengan pisau saku dan yang lain berusaha untuk memutuskan jarinya sebelum para polisi turun tangan. Namun, satu orang di kerumunan berhasil menjepit rambut Bonnie dan potongan gaunnya yang berlumuran darah.
Meskipun dianggap menjadi pasangan kriminal yang "romantis" saat hidup, Bonnie dan Clyde berpisah dalam kematian. Awalnya pasangan itu ingin dimakamkan berdampingan, namun ibu Bonnie, yang tidak menyetujui hubungannya dengan Clyde, meminta putrinya dimakamkan di pemakaman Dallas terpisah.
Sedangkan Clyde dimakamkan di sebelah saudaranya Marvin di bawah batu nisan dengan tulisan tangan bertuliskan “Gone but not forgotten.”
Itulah beberapa fakta menarik kehidupan sepasang kekasih yang sempat menggemparkan Amerika Serikat berkat aksi kriminal mereka, Bonnie & Clyde.