7 Fakta Menarik Penguin Kecil, Pemakan Besar yang Sangat Berisik!

Penguin kecil hidup di pesisir Selandia Baru dan bagian selatan Australia. Banyak orang mengaku melihat spesies penguin ini di Chile dan Afrika Selatan, tapi para ahli berbeda pendapat mengenai hal tersebut. Beberapa percaya bahwa para saksi mungkin salah mengidentifikasinya. A-Z Animals menginformasikan bahwa jika tidak berada di air, penguin kecil biasanya tinggal di liang pantai.

Mereka selalu berada di daerah berpasir dan berbatu. Penguin ini akan memanfaatkan gua, celah batu, kayu dan bahkan bangunan buatan manusia untuk membangun rumahnya.

Penguin kecil lahir dengan bulu berwarna biru cerah. Mereka satu-satunya spesies penguin yang tidak berwarna standar, hitam-putih. Bahkan matanya berwarna biru, jelas Treehugger. Anak penguin biasanya menunjukkan warna biru lebih cerah dibandingkan dari yang lebih tua.

Warna tersebut cenderung menjadi nila seiring bertambahnya usia. Bagian leher dan perutnya abu-abu dan bagian bawah sayapnya berwarna putih. Pewarnaan unik dari penguin kecil membantunya menyamarkan diri saat berenang.

Penguin kecil menghabiskan waktu selama 18 jam sehari di dalam air. Mereka hanya akan ke pantai untuk tidur selama periode pergantian bulunya dan saat musim kawin. Melansir A-Z Animals, penguin kecil memiliki berbagai adaptasi yang mendukung gaya hidupnya. Mereka mempunyai kelenjar garam khusus di atas matanya untuk mengekstraksi garam yang ada di dalam tubuhnya, penguin kecil mengeluarkannya dengan bersin.

Tidak hanya itu, penguin kecil juga memiliki kelopak mata ketiga yang berfungsi sebagai kacamata bawaan saat berada di bawah air. Bulunya juga sangat padat yang tetap membuatnya hangat bahkan jika berada di dalam perairan dalam jangka waktu sangat lama.

Penguin kecil memang spesies penguin terkecil di dunia, tapi mereka adalah pemakan besar! Penguin ini bisa memakan 25% dari berat tubuhnya hanya dalam satu hari, lho. Mereka mengonsumsi berbagai hewan seperti ikan teri, ikan cod merah dan bahkan barakuda muda. Tidak hanya itu, penguin ini juga tampak menikmati cumi-cumi dan ubur-ubur laut.

Paruhnya mempunyai kaitan di ujungnya dan tepi tajam sehingga memudahkannya menangkap mangsa yang licin. Tidak hanya itu, langit-langit mulutnya memiliki duri kaku yang mengarah ke belakang agar lebih mudah ditelan.

Penguin kecil dikenal sangat berisik, walaupun mereka juga berkomunikasi dengan gerakan tubuh. Penguin ini memiliki struktur tenggorokan khusus yang berkontribusi terhadap suara khasnya seperti meringkik bernada tinggi. Itu adalah cara mereka saling mengirim pesan di darat. Selain berkuak dan meringkik, penguin kecil juga mengeluarkan vokalisasi menggonggong, mendesis, berkicau dan menggeram.

Penguin kecil melakukan ritual pendekatan tahunan untuk menarik perhatian pasangannya. Jantan biasanya akan melemparkan kepalanya ke bekalang dengan sayap ke atas untuk terlihat lebih bersemangat. Terkadang sekelompok jantan juga harus bersaing untuk mendapatkan betina. Saat betina memilih pasangannya, mereka akan meringkik dan berputar-putar.

Sistem perkawinannya adalah serial monogami, mereka hanya akan bersama pasangannya selama satu musim kawin saja. Setelah usai, keduanya akan berpisah dan mencari pasangan baru.

Bisa dikatakan bahwa merawat anak-anak adalah salah satu pekerjaan yang menguras energi, sama seperti yang dirasakan oleh penguin kecil. Mereka menggunakan hampir sepertiga dari asupan kalori tahunannya pada periode tersebut. Selama dua hingga tiga minggu pertama kehidupan bayi penguin, induknya akan bergantian merawatnya.

Bayi penguin akan menghabiskan tiga hingga empat hari di laut sebelum kembali bertukar tempat. Setelah beberapa minggu pertama, kedua induk mencari makan setiap hari untuk anak-anaknya yang sedang tumbuh. Mereka baru bisa mandiri pada usia sekitar 8 minggu.

Spesies penguin yang sangat unik, bukan? Mereka sangat menggemaskan dengan berbagai adaptasi yang menunjang kehidupannya di alam liar. Apakah kamu tertarik menemuinya secara langsung?