7 Fakta Pohon Darah Naga, Tumbuhan Endemik Pulau Socotra

Pohon berdarah, memangnya ada? Tentu, ada! Namanya “pohon darah naga”.
Pohon darah naga (Dracaena cinnabari) atau “Dragon Blood Tree” termasuk jenis tumbuhan suji yang disebut juga sebagai Suji Socotra. Tumbuhan ini dikenal karena tekstur dan warna merah pada cairan getahnya menyerupai darah. Menariknya, pohon darah naga tumbuh di sebuah pulau yang terisolasi dari daratan utama, sehingga tidak memiliki kesempatan untuk tumbuh menyebar ke wilayah lain.
Kamu harus tahu! Pohon dengan bentuk yang unik ini menyimpan tujuh fakta menarik yang menunggu untuk dikupas. Yuk, simak!
1. Asal usul nama pohon darah naga
Pohon darah naga diperkirakan sudah ada sejak 50 juta tahun lalu. Dilansir Mongabay, pohon ini pertama kali dideskripsikan oleh James Raymond Wellsted pada 1830-an yang menamainya Pterocarpus draco. Tetapi, ahli botani Skotlandia bernama Isaac Bayley Balfour yang menggambarkan spesies tersebut dan memberikan nama ilmiahnya pada 1880. Disebut “pohon darah naga” karena pohon ini mengeluarkan cairan getah berwarna merah pekat menyerupai darah ketika bagian pohonnya disayat atau dibelah.