Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Salar de Uyuni
Salar de Uyuni, Bolivia (unsplash.com/Matan Levanon)

Intinya sih...

  • Salar de Uyuni adalah dataran garam terbesar di dunia, dengan luas 10.582 km² dan ketinggian 3.656 meter di dataran tinggi Andes.

  • Fenomena "cermin alam" terjadi saat musim hujan, menciptakan refleksi dramatis yang memantulkan langit dan awan.

  • Uyuni merupakan sumber daya litium brine terbesar di dunia, juga menjadi tempat kalibrasi satelit dan menyimpan kekayaan mineral penting lainnya.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Salar de Uyuni di Bolivia sering disebut sebagai salah satu lanskap paling menakjubkan di muka bumi. Hamparan garam putih yang luasnya melampaui imajinasi ini berubah wajah sesuai musim, dari gurun garam kering hingga “cermin alam” terbesar di dunia. Tak heran, lokasi ini menjadi magnet bagi wisatawan, ilmuwan, hingga industri global.

Di balik keindahannya, Salar de Uyuni menyimpan banyak fakta ilmiah yang jarang dibicarakan. Dari asal-usul geologinya hingga perannya dalam kalibrasi satelit dan cadangan litium dunia, setiap detail menambah daya tariknya. Yuk, simak tujuh fakta menarik tentang gurun garam raksasa ini yang akan membuat kamu semakin kagum.


1. Benar-benar yang terbesar di kelasnya

Salar de Uyuni, Bolivia (pixabay.com/xat-ch)

Salar de Uyuni tercatat sebagai dataran garam terbesar di dunia dengan luas sekitar 10.582 km². Lokasinya berada di ketinggian sekitar 3.656 meter di dataran tinggi Andes, menjadikannya salah satu lanskap unik di dunia. Angka luas dan elevasi ini konsisten dalam catatan resmi seperti Encyclopaedia Britannica.

Besarnya ukuran ini membuat Salar de Uyuni tampak seperti lautan putih tanpa batas. Dari kejauhan, horizon seakan menyatu antara langit dan bumi. Fakta ini menegaskan bahwa Uyuni memang “raksasa” di kelasnya.


2. “Cermin alam” terjadi saat musim hujan

Salar de Uyuni, Bolivia (pexels.com/Willian Justen de Vasconcellos)

Fenomena paling terkenal dari Salar de Uyuni muncul saat musim hujan. Lapisan air tipis yang menggenang di atas kerak garam membuat permukaan berubah seperti kaca besar yang memantulkan langit. Efek ini begitu memukau hingga dijuluki sebagai “cermin alam terbesar di dunia.”

NASA pernah mendokumentasikan bagaimana pada 2022 fenomena ini berlangsung lebih lama dari biasanya. Saat itu, refleksi awan dan langit benar-benar membuat permukaan Uyuni tampak seperti dunia terbalik. Tidak heran foto-fotonya sering viral dan menjadi ikon pariwisata Bolivia.


3. Sisa danau-danau purba

Salar de Uyuni, Bolivia (pexels.com/Willian Justen de Vasconcellos)

Salar de Uyuni terbentuk dari penguapan danau prasejarah yang ada pada zaman Pleistosen Akhir. Air yang surut meninggalkan endapan mineral yang kemudian membentuk lapisan garam luas dan datar. Proses ini menjadikannya saksi bisu perubahan iklim dan geologi ribuan tahun lalu.

USGS mencatat bahwa dataran garam ini adalah hasil transformasi kompleks dari danau purba yang hilang. Jejaknya terlihat jelas dari kandungan mineral yang tersisa di kerak maupun brine di bawah permukaan. Dengan begitu, Uyuni bukan hanya lanskap indah, tetapi juga arsip geologi yang hidup.


4. Sangat rata, terang, dan stabil sehingga jadi tempat favorit kalibrasi satelit

Salar de Uyuni, Bolivia (unsplash.com/Javier Collarte)

Permukaan Salar de Uyuni dikenal sangat datar, luas, dan memiliki albedo tinggi sehingga memantulkan cahaya dengan baik. Karakteristik ini menjadikannya lokasi ideal untuk kalibrasi instrumen satelit, seperti ICESat dan Envisat. Para ilmuwan memanfaatkannya sebagai “laboratorium alam” untuk menguji sensor optik dari luar angkasa.

NASA menjelaskan bahwa stabilitas permukaan Uyuni sangat membantu memastikan data satelit lebih akurat. Kejernihan pantulan cahaya dari garam membuat pengukuran menjadi lebih konsisten. Jadi, gurun garam ini bukan hanya tujuan wisata, tetapi juga aset penting bagi sains modern.


5. Bukan cuma halit tapi juga kaya borat dan brine logam

Salar de Uyuni, Bolivia (unsplash.com/Sifan Liu)

Meski dominan oleh halit atau garam batu, endapan Uyuni juga menyimpan mineral lain seperti uleksit. Di bawah permukaan, terdapat brine kaya akan unsur litium, kalium, magnesium, dan boron. Kandungan inilah yang menjadikan Uyuni menarik untuk penelitian sekaligus sumber daya potensial.

Bagi Bolivia, keberadaan mineral berharga ini memberi nilai lebih dari sekadar panorama wisata. Potensi pemanfaatannya di bidang energi dan industri membuat Uyuni menjadi pusat perhatian dunia. Artinya, gurun garam ini menyimpan kekayaan tersembunyi di balik keindahannya.


6. Salah satu sumber daya litium brine terbesar di dunia

Salar de Uyuni, Bolivia (unsplash.com/Loïc Mermilliod)

USGS menempatkan Salar de Uyuni sebagai salah satu sumber daya litium brine terbesar secara global. Cadangan ini memiliki arti strategis mengingat litium menjadi bahan baku utama baterai modern. Dari ponsel pintar hingga kendaraan listrik, litium memainkan peran penting dalam kehidupan sehari-hari.

Potensi inilah yang membuat Bolivia sering disebut sebagai “Arab Saudi-nya litium.” Meski pengelolaannya masih penuh tantangan, cadangan besar ini memberi harapan masa depan energi bersih. Jadi, Uyuni tidak hanya penting untuk pariwisata, tetapi juga untuk transisi energi dunia.


7. Dua musim, dua pengalaman visual

Salar de Uyuni, Bolivia (pixabay.com/mailanmaik)

Salar de Uyuni menghadirkan dua wajah berbeda sesuai musim. Pada musim kering, permukaannya menampilkan pola poligonal alami pada kerak garam, dengan akses luas untuk eksplorasi. Sebaliknya, musim hujan menghadirkan panorama cermin spektakuler yang memantulkan langit.

NASA menegaskan bahwa perbedaan musim ini membuat Uyuni memiliki dinamika visual unik. Wisatawan bisa memilih pengalaman sesuai preferensi—antara lanskap kering yang futuristik atau refleksi dramatis bak dunia lain. Keduanya sama-sama menakjubkan dengan pesonanya masing-masing.

Salar de Uyuni adalah gurun garam terbesar yang menyimpan keindahan sekaligus kekayaan mineral penting. Tujuh fakta tadi menunjukkan perannya bagi wisata, sains, dan energi dunia. Jadi, jika kamu berkesempatan berkunjung, pastikan menikmati pesonanya yang unik di setiap musim.




This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team