7 Fakta Unik Kura-kura Sulcata, Reptil Raksasa Penghuni Gurun Afrika

Kura-kura sulcata atau African spurred tortoise merupakan kura-kura darat berukuran besar. Dicatat San Diego Zoo, kura-kura ini tumbuh sepanjang 76 sentimeter dan berat 45 kilogram. Jantan bahkan bisa mencapai angka 90 kilogram, lho. Angka ini membuat kura-kura sulcata jadi kura-kura darat terbesar ketiga di dunia setelah baning raksasa aldabra (Aldabra giant tortoise) dan baning galapagos (Galapagos tortoise). 

Kalau sebagian besar kura-kura sifatnya akuatik dan semi-akuatik, kura-kura sulcata berbeda. Sebagai kura-kura darat, mereka tinggal di wilayah gurun. Kura-kura sulcata mendiami tepi selatan Gurun Sahara, Afrika. Mereka biasa dijumpai di wilayah gurun dan sabana kering yang gak selalu ada air. Mereka dapat asupan air dari makanannya yang berupa tanaman sukulen.

Berhubung suhu di tempat tinggalnya bisa naik sampai 49 derajat Celsius, kura-kura sulcata punya adaptasi khusus untuk mengatasi hal ini. Kalau hari sedang panas-panasnya, mereka menggali lubang sampai kedalaman 3 meter dan berlindung di dalamnya. Lubang ini efektif melindungi kura-kura sulcata dari iklim ekstrem di gurun.

Dilansir San Diego Zoo, lubang buatan kura-kura sulcata terasa sejuk, suhunya sekitar 20 derajat Celsius. Nah, gak seperti kura-kura akuatik dan semi akuatik, kura-kura darat seperti kura-kura sulcata dibekali kaki pendek dan besar yang lebih berguna untuk menggali daripada berenang. 

Sebagai reptil, suhu tubuh kura-kura sulcata mengikuti suhu lingkungan di sekitarnya. Untuk mengatur suhu tubuh, mereka perlu berjemur di pagi hari untuk menghangatkan tubuh setelah dinginnya malam. Kalau kepanasan, mereka akan menjilat lengannya untuk mendinginkan tubuh. Mereka juga jarang terlihat beraktivitas kalau suhu sedang ekstrem. Kura-kura ini rawan mati akibat hipertermia kalau terbalik di atas tempurungnya di hari yang panas.

Kura-kura sulcata adalah reptil jumbo dengan metabolisme lamban. Mereka bisa bertahan berminggu-minggu tanpa makan dan minum. Kemampuannya ini membuatnya bisa bertahan hidup di wilayah gurun yang gak selalu terdapat pasokan makanan dan air. Menariknya, laman A-Z Animals mengungkap kalau kura-kura ini bisa minum air sebanyak 15 persen dari berat tubuhnya. Itu artinya, seekor kura-kura sulcata bisa minum sebanyak 6,8 liter air dalam sekali minum!

Meskipun kelihatannya kalem, kura-kura sulcata ternyata sangat agresif terhadap sesamanya. Sifat agresifnya bahkan sudah muncul sejak mereka menetas. Seperti dilansir laman Animal Diversity, jantan sering terlihat saling menabrak dan berupaya membalikkan tubuh satu sama lain. Bahkan gak jarang sampai terluka dan berlumuran darah. Perilaku agresifnya ini makin menjadi-jadi saat musim kawin.

Beberapa budaya di Afrika menganggap kura-kura sulcata sebagai mediator antara manusia dan dewa. Kura-kura ini sering dipelihara oleh sbuah desa untuk jadi perantara antara kepala desa dan leluhur. Kura-kura ini biasa tinggal bersama kepala desa supaya setiap saat bisa berkomunikasi dengan leluhurnya, ungkap laman Animalia. Di Senegal, kura-kura sulcata bahkan jadi tanda kebajikan, kesuburan, kebahagiaan, dan umur panjang. 

Sungguh hewan yang menarik, ya? Sayangnya, populasi kura-kura sulcata menghilang dengan cepat. Keberadaannya terancam oleh hilangnya habitat, urbanisasi, penggurunan, kompetisi dengan ternak domestik, dan perdagangan ilegal. Semoga saja keberadaan mereka bisa lestari, ya!