7 Fakta Unik Leaf Sheep, Mirip Pokemon!

- Leaf sheep atau leaf slug adalah jenis sea slug yang memiliki penampilan unik dan imut, mirip dengan daun
- Hewan mungil ini memiliki nama ilmiah Costasiella kuroshimae dan julukan leaf sleep karena penampilannya yang mirip domba
- Leaf sheep memiliki kemampuan fotosintesis atau kleptoplasty yang jarang dimiliki oleh hewan lain, membantu mereka tetap hidup selama kurang lebih dua bulan
Salah satu hewan unik yang memiliki penampilan menggemaskan dan imut adalah leaf sheep atau yang juga sering disebut sebagai leaf slug. Sesuai dengan namanya, leaf slug termasuk ke dalam salah satu jenis sea slug atau siput laut. Namun, berbeda dengan jenis siput laut lainnya, leaf sheep memiliki kemampuan yang sangat tidak biasa.
Kemampuan apa itu? Berikut adalah 7 fakta menarik leaf sheep, siput laut mungil yang bentuknya mirip pokemon.
1. Penampilannya unik

Seperti yang diketahui, terdapat banyak sekali jenis siput laut atau sea slug. Masing-masing dari jenis siput laut ini umumnya memiliki penampilan yang berbeda dan unik. Sebagai contohnya saja adalah leaf sheep yang apabila dilihat dari kejauhan tubuhnya terlihat seperti daun.
Hewan mungil dan imut yang dikenal dengan nama leaf sheep ini memiliki nama ilmiah Costasiella kuroshimae. Nama ilmiah dari hewan imut ini didapatkan dari kombinasi antara Bahasa Latin dan Bahasa Jepang.
Nama Costasiella merujuk ke nama genus dari seluruh siput laut yang termasuk ke dalam kelompok sacoglossa. Kemudian, kata kuroshimae diambil dari pulau Kuroshima yang ada di Jepang. Pulau Kuroshima sendiri terkenal dengan airnya yang sangat jenis dan juga merupakan tempat pertama kali leaf sheep ditemukan pada tahun 1993.
2. Nama 'leaf sheep' berasal dari penampilannya yang mirip dengan domba

Selain nama ilmiah, hewan mungil ini juga mendapat julukan yang unik. Leaf slug sering disebut sebagai leaf sleep karena perawakannya yang mirip dengan domba, yakni kedua mata hitam kecil, antena yang mirip dengan telinga, serta cerata (tanduk) hijau daun yang lebat mirip dengan bulu domba.
Pada dua antena yang dimiliki oleh leaf sheep, terdapat rambut-rambut tipis yang berguna untuk mendeteksi senyawa kimia di dalam air yang kemudian memungkinkan hewan mungil ini untuk mencari makan.
3. Merupakan hewan yang mungil

Selayaknya sea slug (siput laut) lainnya, leaf sheep atau leaf slug juga memiliki ukuran tubuh yang mungil. Ukuran tubuh leaf sheep bahkan tidak mencapai 1 cm. Dilansir boredpanda, leaf sheep dapat tumbuh sampai ukuran 7-8 mm.
4. Leaf sheep bisa berfotosintesis

Leaf sheep memiliki kemampuan unik yang jarang dimiliki oleh hewan lain. Sebaliknya, kemampuan mereka ini justru dimiliki secara umum oleh tumbuhan. Apakah itu? Jawabannya adalah fotosintesis.
Dilansir The Planet Voice, proses fotosintesis yang dilakukan oleh leaf slug ini disebut sebagai kleptoplasty. Sebelumnya, perlu diketahui bahwa makanan utama leaf sheep adalah alga. Saat hewan mungil ini memakan alga, mereka akan mempertahankan kloropas di tubuh mereka.
Kemudian, dengan memanfaatkan cahaya, leaf sheep melakukan fotosintesis dan mengobah kloropas yang tersimpan menjadi makanan. Energi atau makanan yang dihasilkan dari proses kleptoplasty ini dapat membantu leaf sheep tetap hidup selama kurang lebih dua bulan.
5. Dapat ditemukan di Indonesia

Leaf sheep pertama kali ditemukan di perairan Jepang pada tahun 1993. Akan tetapi, leaf sheep tidak hanya dapat ditemukan di perairan Jepang saja, hewan mungil nan lucu ini ternyata juga bisa ditemukan di Indonesia, loh!
Dilansir Nudibranch, leaf sheep (Costasiella kuroshimae) juga dapat ditemukan di Pantah Lahar, Batu Niti, Bali. Selain Costasiella kuroshimae, juga ditemukan Costasiella fridae di Segara, Batu, Dawa, Bali.
Tidak hanya di bali, hewan yang mirip juga dapat ditemukan di Pulau Sangeang, Nusa Tenggara Barat (NTB), seperti Costasiella formicaria, Costasiella sp., dan Costasiella usagi.
Itulah dia fakta menarik dari leaf sheep, hewan mungil nan imut yang memiliki kemampuan tidak biasa. Kemampuan untuk melakukan fotosintesis ini memang sangat umum untuk ditemukan di tumbuhan, namun, sangat jarang untuk ditemukan di hewan.