Di hutan hujan Kolombia, terdapat primata mungil yang unik dan jarang dikenal dunia yaitu Ornate Titi Monkey (Plecturocebus ornatus). Monyet ini memikat perhatian karena bulunya yang berwarna kontras, yang membuatnya tampak 'berhias' secara alami. Selain penampilannya, perilaku sosialnya yang hangat juga menjadikan mereka sangat menarik untuk kita ketahui. Yuk, kenali fakta unik tentang Ornate Titi Monkey!
7 Fakta Unik Ornate Titi Monkey, Primata Paling Romantis dari Kolombia

Intinya sih...
Primata Endemik Kolombia Ornate Titi merupakan primata asli dari Amerika Selatan, yang mendiami hutan hujan dataran rendah dan di pegunungan Andes timur Kolombia.
Bulu mereka berwarna kontras yang cantik, dengan garis putih pada dahinya, warna oranye kemerahan di leher hingga perut, serta ekor berwarna putih.
Nama mereka berasal dari kata 'ornatus' yang artinya cantik atau indah, dan mereka dapat bertahan hidup di hutan yang terfragmentasi dengan pola makan yang beragam.
1. Primata Endemik Kolombia
Ornate Titi merupakan primata asli dari Amerika Selatan, yang lebih tepatnya di Kolombia timur. Mereka mendiami hutan hujan dataran rendah dan di pegunungan Andes timur Kolombia. Dilansir dari Wild Expedition, mereka menyukai lingkungan yang meliputi hutan lebat dan lembap, yang di mana mereka dapat menemukan tempat perlindungan dan sumber makanan. Selain itu, diketahui juga bahwa mereka cenderung lebih menyukai hutan dengan tajuk yang lebih rendah atau di lapisan tengah dan bahkan di tanah daripada di pohon yang tinggi, karena di sana sangat mudah untuk mendapatkan beragam makanan, mulai dari buah-buahan, dedaunan, hingga serangga. Namun, wilayah persebarannya sangat terbatas, apalagi habitat mereka sebagian besar sudah terfragmentasi, sehingga mereka mendapatkan tantangan besar untuk bertahan hidup.
2. Bulu yang Amat Menawan
Dari namanya saja sudah jelas, mereka memiliki tampilan dengan kombinasi warna yang sangat cantik. Coba bayangkan di tubuhnya yang bulat dan berbulu lebat hingga ekor, di bagian leher hingga perut mereka berwarna oranye kemerahan, sementara di bagian punggung mereka ditutupi dengan bulu berwarna abu-abu kecokelatan dan bulu putih yang terlihat jarang. Tidak hanya sampai situ saja, mereka juga terdapat garis berwarna putih yang cukup mencolok pada dahinya. Selain itu, di ujung telinganya berwarna putih, kemudian ekornya yang sebagian besar berwarna putih, serta kaki dan tangan mereka berwarna abu-abu dan putih. Jadi sangat beragam dan unik bukan warnanya?
Mereka memiliki ukuran yang relatif kecil, memiliki panjang tubuh (belum termasuk ekor) sekitar 30-36 cm, dengan ekor yang lebih panjang dari tubuhnya sekitar 58-45 cm, dan memiliki berat sekitar 1,17 kg. Mereka tidak memiliki dimorfisme seksual atau disebut monomorfisme, yaitu antara jantan dan betina memiliki perbedaan yang sulit dibedakan.
3. Asal Usul Nama Unik
Nama mereka sudah pasti diambil dari tampilannya yang sangat elok, karena kata ‘ornatus’ sendiri diambil dari bahasa latin yang artinya cantik atau indah. Namun, asal usul nama yang unik ini tidak hanya pada nama panggilannya saja, tetapi pada nama genusnya juga (Plecturocebus) – yang diketahui diambil dari perilaku kebiasaannya. Awalnya mereka termasuk dalam genus Callicebus, tetapi sekarang diubah menjadi Plecturocebus. Dilansir dari New England Primate Conservancy, nama genus barunya ini diambil dari kombinasi kata-kata Yunani, yaitu ‘Plektos’ yang artinya memutar, ‘Uro’ yang artinya ekor, dan ‘kebos’ yang artinya monyet berekor panjang. Nama ini diketahui terinspirasi dari cara mereka pada saat beristirahat bersama di dahan pohon dengan ekor yang selalu terlilit atau terpelintir seperti dikepang.
4. Bisa Bertahan di Hutan yang Sudah Terfragmentasi, Walau Ada Syaratnya
Makanan favorit mereka adalah buah-buahan dan menjadi bagian utama dalam makanan mereka. Selain buah-buahan, mereka juga memakan daun, bunga, dan serangga sebagai pelengkap dari makanan utamanya. Walaupun mereka lebih menyukai buah yang matang, tetapi mereka juga sering memakan buah-buahan yang belum matang. Pola makannya yang beragam dan adaptabilitas, memberi mereka keunggulan dalam bertahan hidup di hutan. Pola makannya ini tidak hanya memengaruhi kemampuan bertahan hidupnya, tetapi dapat berperan juga dalam regenerasi hutan melalui penyebaran biji akibat buah-buahan yang mereka makan.
Mereka memang sangat adaptabilitas, dilansir dari New England Primate Consevacy, dalam sebuah studi menemukan bahwa hutan yang terfragmentasi tidak berdampak negatif terhadap kepadatan populasi Ornate Titi ini. Jadi, primata lainnya memang kurang bisa bertahan hidup di tempat yang sudah terfragmentasi, sedangkan primata satu ini memang luar biasa ajaib dan bahkan mereka menjadi salah satu primata terakhir yang ditemukan di hutan-hutan yang terfragmentasi.
5. Memiliki Pasangan yang Berlaku Seumur Hidup
Mereka hidup dalam kelompok kecil, yang biasanya terdiri dari satu jantan dan satu betina yang sudah terikat perkawinan dan keturunannya. Hal ini dipengaruhi oleh sistem perkawinannya yang hanya memiliki pasangan seumur hidup sekali atau disebut juga dengan monogami. Selain setia, mereka juga saling membantu dalam mengasuh anak-anak mereka, dan letak uniknya adalah alih-alih sang induk yang menggendong anak-anaknya, tetapi justru sang jantanlah yang selalu menggendong anak-anaknya sepanjang hari dan hanya diserahkan kepada induknya untuk menyusui. Bukti lainnya mereka sangat harmonis adalah pada saat mereka sedang tidur atau beristirahat, ekor mereka selalu terlilit satu sama lain yang terbentuk seperti kepangan rambut – dikutip dari New England Primate Conservancy, hal ini sangat berguna untuk meningkatkan ikatan sosial satu sama lain, sama halnya seperti sepasang kekasih yang sedang berpegangan tangan.
6. Komunikasi yang Meningkatkan Ikatan Sosial
Mereka banyak menggunakan cara untuk berkomunikasi, mulai dari indra penciuman, penandaan aroma, vokalisasi, hingga allogrooming. Indra penciuman biasanya mereka gunakan untuk mendapatkan informasi tentang lingkungan mereka, misalnya ketika mereka menemukan sesuatu yang baru seperti makanan ataupun anggota keluarga baru. Sementara itu, penandaan aroma biasanya akan dilakukan oleh sang jantan untuk menandai wilayah teritorial mereka, dengan cara menggosokkan kelenjar dadanya ke cabang-cabang pohon. Dan untuk vokalisasi, dilansir dari New England Primate Conservancy, mereka menggunakan lagu-lagu yang kompleks dan nada-nada yang beresonansi untuk berkomunikasi satu sama lain, terutama di pagi hari. Selain itu, ada bentuk komunikasi lain yang dapat memperkuat ikatan sosial mereka, yaitu allogrooming – yang menggunakan indra perabanya untuk saling merawat untuk menunjukkan kasih sayangnya terhadap anggota keluarga.
7. Statusnya Cukup Mengkhawatirkan
Walaupun mereka dapat bertahan hidup di habitat yang sudah terfragmentasi, tetapi IUCN mengklasifikasikan primata ini ke dalam golongan spesies Vulnerable atau rentan, hingga masuk dalam The IUCN’s Red List of Threatened Species. Habitatnya yang terbatas, apalagi terus-menerus dirusak, memberikan tantangan besar bagi mereka untuk bisa bertahan hidup. Banyak habitatnya yang dijadikan lahan pertanian, urbanisasi, pertambangan minyak, hingga masalah politik. Pepohonan ditebang, tanah yang tercemar akibat pertambangan, dapat membuat mereka kesulitan dalam mencari makanan. Tidak hanya itu, perburuan juga masih menjadi momok menakutkan Ornate Titi ini. Perburuan liar ini biasanya untuk dijual dan bahkan dikonsumsi.
Walaupun masih berstatus rentan dan belum berstatus terancam punah, populasinya terus-menerus menurun. Upaya menyelamatkan satwa ini sudah dilakukan, mulai dari perjanjian Internasional antar pemerintah yang memastikan untuk tidak melibatkan spesies ini dalam perdagangan hewan. Selain itu, mereka juga dilestarikan di kawasan lindung di Taman Nasional La Macarena dan Tinigua di Kolombia.
Ornate Titi Monkey bukan hanya sekadar primata mungil dengan bulu indah, tetapi juga hewan dengan perilaku sosial yang sangat istimewa. Dari kesetiaan pada pasangan, peran ayah yang peduli, hingga cara mereka untuk menjaga ikatan sosial, semua itu menjadikan mereka sangat menakjubkan. Sayangnya, keberadaan mereka di alam liar semakin terancam akibat hilangnya hutan hujan di Kolombia. Dengan mengenal fakta-fakta unik ini, kita diingatkan bahwa setiap spesies, sekecil apa pun populasinya, punya peran penting dalam menjaga keseimbangan alam. Menyelamatkan Ornate Titi Monkey berarti juga menjaga keberlangsungan hutan tempat tinggal mereka.