7 Fakta Unik Siberut Langur, Primata Asli Indonesia yang Terancam!
- Siberut Langur adalah primata endemik Indonesia yang hanya dapat ditemukan di Pulau Siberut, Kepulauan Mentawai. Mereka tinggal di hutan hujan basah dan merupakan pemakan daun sejati.
- Bulu putih yang menjadi ikonik lutung siberut terdapat di sebagian besar bulunya. Terdapat juga perbedaan ukuran dan bercak putih sebagai penentu dimorfisme seksual.
- Status Siberut Langur kini terancam punah karena habitatnya yang hilang dan perburuan liar. Upaya konservasi dilakukan dengan melibatkan masyarakat sekitar dan perlindungan hukum.
Di tengah hutan Pulau Siberut, Kepulauan Mentawai, hidup salah satu primata endemik yang sangat unik yaitu Siberut Langur (Presbytis siberu). Dengan bulu abu-abu kecokelatan, wajah gelap, serta ekor panjang, monyet ini menjadi salah satu satwa khas Mentawai yang jarang dikenal luas. Banyak perilaku-perilakunya yang belum banyak diketahui dan sangat sulit untuk ditemukan secara langsung di hutan, sehingga sangat sulit untuk di dokumentasikan. Karena statusnya yang kini terancam punah, Siberut Langur menjadi simbol penting konservasi di Indonesia. Mari kita lihat deretan fakta unik dari primata endemik satu ini!
1. Endemik Pulau Siberut
Primata ini asli asal Indonesia dan hanya dapat ditemukan di Indonesia, yang artinya mereka merupakan hewan endemik Indonesia. Sesuai namanya, lutung ini berasal dari pulau Siberut, pulau paling utara dari Kepulauan Mentawai di lepas pantai Sumatera. Mereka tinggal di hutan hujan basah, hutan primer, dan hutan sekunder. Namun, kadang-kadang mereka juga mendiami hutan bakau, hutan rawa, dan sering berkeliaran di sekitar kebun milik warga. Mereka lebih banyak beraktivitas di atas pepohonan (arboreal) atau kanopi hutan dan menghabiskan sebagian waktunya di siang hari (diurnal) untuk berjelajah hingga mencari makan, pada malam hari biasanya mereka beristirahat di pohon tinggi.
2. Bulu Putih yang Menjadi Ikonik
Lutung memang dikenal dengan bulunya yang berwarna hitam. Namun, pada langur siberut ini terdapat bulu putih di sebagian besar bulunya yang berwarna hitam. Bulu putih ini mengelilingi kepalanya hingga memanjang ke area bahu, dan bulu putih juga terdapat pada area kemaluannya. Kemudian bulu berwarna cokelat kemerahan di sekitar perut dan paha bagian dalam. Dikutip dari New England Primate Conservancy, mereka mempunyai ischial callosities atau kapalan iskia, yaitu bantalan keras di bokong mereka. Bantalan ini dapat membantu mereka pada saat duduk dengan nyaman dan aman jika duduk di permukaan yang kasar.
3. Bercak Putih Jadi Penentu
Dimorfisme seksual terjadi pada primata ini dan perbedaannya cukup mencolok, mulai dari segi ukurannya hingga terdapat perbedaan anggota tubuh pada kedua jenis kelamin. Lutung ini memiliki rata-rata panjang sekitar 48-50 cm dengan ekor 58-64 cm, dan betina memiliki ukuran yang lebih kecil dibandingkan dengan jantan. Dari ukuran dapat mempengaruhi massa badannya – betina memiliki berat sekitar 4-6 kg, sedangkan berat jantan berkisar 5-6 kg. Selain itu, dilansir dari Bio Explorer, jantan dapat dibedakan dari betina dengan adanya bercak putih di sekitar area genitalnya. Selain bercak putih, dikutip dari New England Primate Conservancy, jantan dapat dibedakan juga melalui kapalan iskia yang terhubung, sedangkan betina memiliki kapalan iskia yang terpisah.
4. Pemakan Daun Sejati
Lutung ini termasuk dalam subfamili Colobinae, yang dikenal sebagai pemakan daun atau disebut juga sebagai folivora. Sebagian besar makanannya adalah buah-buahan hingga dedaunan. Selain buah dan dedaunan, mereka juga terkadang memakan bunga. Namun dibalik kebiasaannya memakan buah, mereka juga diduga berperan dalam penyebaran biji di hutan, sehingga ekosistem di hutan tempat tinggal mereka tetap terjaga.
5. Sebagian Besar Setia, Tapi Ada yang Lebih dari Satu Pasangan
Dilansir dari New England Primate Conservancy, mereka hidup dalam kelompok keluarga yang terdiri dari satu jantan dan satu betina, sehingga mereka diduga bersifat monogami. Akan tetapi setelah diamati lebih lanjut, penelitian juga menemukan terdapat kelompok yang terdiri dari satu jantan dan lebih dari satu betina, hal ini kemungkinan bahwa mereka ‘menganut’ sistem poligini. Namun sayangnya, kehidupan reproduksinya belum banyak yang diketahui.
6. Komunikasi yang Belum Banyak Diketahui
Selain kehidupan reproduksinya yang belum banyak diketahui, sistem komunikasinya pun sama halnya. Namun, telah diketahui beberapa tentang sistem komunikasinya, seperti panggilan alarm, panggilan panjang, panggilan berduet antara jantan dan betina, hingga komunikasi visual. Panggilan alarm biasanya digunakan untuk memperingati adanya ancaman dari predator. Sementara itu, dikutip dari Bio Explorer, jantan dewasa yang akan mengeluarkan suara panjang di pagi hari. Dan untuk komunikasi visual, biasanya melalui bahasa tubuh, tetapi hal ini belum diketahui lebih lanjut.
7. Status yang Memprihatinkan
Sangat disayangkan lutung siberut ini telah berstatus Endangered atau terancam punah oleh IUCN dan termasuk dalam The IUCN’s Red List of Threatened. Populasi kian menurun, yang kemungkinan akan terus menurun jika tidak ada upaya konservasi yang signifikan. Penurunan ini didasari oleh habitatnya yang hilang dan menjadi sasaran perburuan liar. Banyak habitatnya yang kini dijadikan lahan perkebunan dan penebangan pohon banyak dilakukan di sana. Selain itu, perburuan liar masih sering terjadi bahkan perburuan terhadap lutung ini terus meningkat dalam beberapa tahun terakhir. Dikutip dari New England Primate Conservancy, dalam sebuah studi memperkirakan bahwa setidaknya sekitar 17% dari populasinya di buru setiap tahunnya.
Upaya konservasi terus dilakukan, mulai dari perjanjian internasional untuk tidak melibatkan primata ini dalam perdagangan flora dan fauna dan mereka juga dilindungi oleh hukum Indonesia. Selain dilindungi oleh hukum, mereka juga kini hidup di kawasan lindung Siberut. Namun, walaupun sudah hidup di kawasan lindung, mereka belum sepenuhnya aman tinggal di sana dan masih banyak yang perlu ditingkatkan lagi, salah satunya memberikan edukasi kepada masyarakat sekitar agar bisa ikut berperan dalam melestarikan lutung siberut ini yang terancam.
Siberut Langur adalah primata endemik yang merepresentasikan kekayaan alam Mentawai. Meski tidak seterkenal orangutan, keberadaan mereka sangat penting bagi keseimbangan ekosistem hutan di pulau Siberut. Sayangnya, ancaman terhadap habitat membuat populasinya kian menurun. Dengan mengenal dan peduli pada Siberut Langur, kita juga ikut menjaga warisan hayati Indonesia agar tetap lestari untuk generasi mendatang.
