Rubah fennec adalah rubah yang aktif saat fajar dan petang. Mereka berasal dari gurun di Afrika Utara. Penampilan telinganya akan menarik perhatian karena terlihat sangat besar. Tinggi mereka hanya sekitar 20 cm, panjang tubuhnya 24-41 cm dengan berat 0.7-1.6 kg.
Nama ilmiah mereka adalah Vulpes zerda. Mari kenalan dengan salah satu spesies hewan unik ini melalui fakta berikut ini!
Rubah fennec bisa kamu temui di sepanjang Sahara, mulai dari Maroko dan Mauritania hingga bagian utara Sudan. Mereka tersebar melalui Mesir, Semenanjung Sinai, gurun Arava dan Negev di bagian selatan Israel. Rubah fennec menghuni bukit pasir kecil dan daerah berpasir yang tak berpohon, alang-alang dan semak kecil, dilansir Animalia.
Rata-rata tinggi dari rubah fennec hanya 8 inci dan beratnya hanya sekitar 2-3 pon. Mereka bahkan lebih pendek dari kebanyakan kucing rumahan. Inilah mengapa mereka disebut sebagai rubah terkecil di dunia. Treehugger menjelaskan bahwa mereka bisa melompat setinggi 2 kaki dan 4 kaki ke depan. Mereka melakukannya saat menangkap mangsa dan menghindari pemangsa.
Telinga besar rubah fennec bisa mencapai 15 sentimeter panjangnya! Ini membuat mereka terlihat menonjol dari rubah lainnya. Tapi, telinga rubah fennec bukan hanya sekadar menjadi dekorasi. A-Z Animals memaparkan bahwa telinga besar mereka membantunya mendeteksi mangsa di bawah tanah.
Selain itu, telinga besarnya juga membantunya mengendalikan suhu tubuh dengan membantu sirkulasi darah. Hal ini memungkinkan rubah fennec mempertahankan suhu tubuh stabil bahkan di tengah gurun yang terik.
Pada sebagian spesies hewan, akan cukup sulit untuk berjalan di atas panasnya pasir dan gurun. Akan tetapi, rubah fennec sepertinya tidak terpengaruh. Berdasarkan informasi dari Mono Way Veterinary Hospital, ini karena mereka memiliki bulu di kakinya yang membantu kakinya tetap dingin saat siang hari. Hal tersebut juga membantunya tetap hangat ketika suhu turun di malam hari.
Rubah fennec adalah pemakan oportunistik. Mereka memakan tanaman mulai dari daun, akar dan buahnya. Rubah fennec juga memakan hewan pengerat, telur, reptil dan serangga. Sama seperti kebanyakan hewan gurun lainnya, mereka tidak terlalu bergantung pada air dan bisa hidup tanpanya untuk waktu yang lama, dilansir National Geographic.
Baik itu rubah fennec dewasa dan muda, mereka menggunakan serangkaian vokalisasi yang beragam. Vokalisasinya termasuk gonggongan, geraman, lolongan singkat dan berulang, jeritan, cicitan dan rengekan, jelas Treehugger. Sementara itu, Smithsonian’s National Zoo & Conservation Biology Institute mengatakan bahwa rubah fennec sangat protektif terhadap klannya dan menandai wilayah mereka dengan buang air kecil dan besar di sekelilingnya.
Rubah fennec suka menggali lubang. Faktanya, mereka bisa menggali hingga kedalaman 20 kaki, lho! Melansir A-Z Animals, rubah fennec akan menemukan tanaman teduh dan menggali pintu masuk di sekitar dasarnya. Mereka akan bersembunyi di terowongan itu untuk menghindari pemangsa. Bahkan, betina akan melapisi liangnya dengan daun sebelum melahirkan.
Sekarang kamu tahu bahwa telinganya bukanlah sekadar hiasan, itu memiliki berbagai manfaat yang memudahkan rubah fennec untuk bertahan hidup di habitatnya. Sebagai informasi tambahan, rubah fennec tetap bersama keluarganya. Biasanya terdiri dari 8-10 individu, termasuk di dalamnya pasangan kawin dengan ikatan seumur hidup. Tertarik melihat rubah fennec secara langsung?