7 Hewan Bertulang Belakang yang Hidup dalam Tanah, Ada Tikus Telanjang

Apa yang terlintas di benakmu ketika membayangkan hewan yang hidup di bawah tanah? Apakah cacing, siput, semut atau rayap? Invertebrata selama ini memang identik dengan kehidupan di bawah tanah. Mereka membangun koloni dan bermobilisasi di terowongan-terowongan kecil yang dibangunnya dengan apik.
Ternyata tidak hanya hewan bertulang belakang yang mendiami liang dan terowongan bawah tanah. Liang-liang bawah tanah kerap digunakan vertebrata untuk berlindung dari ancaman predator atau kondisi cuaca yang ekstrim. Selain itu, mereka juga bisa berburu atau menyimpan makanan di dalam tanah. Keberadaan vertebrata di dalam tanah juga punya fungsi tersendiri bagi kemakmuran tanah tempatnya berada lho.
Apa saja contoh hewan bertulang belakang yang hidup di bawah tanah? Mari simak contohnya berikut ini.
1. Burung hantu penggali
Mayoritas burung hantu memanfaatkan lubang-lubang alami di pepohonan dan tebing untuk bersarang, tapi tidak dengan burung hantu penggali. Burung bernama latin Athene cunicularia ini akan menggali liang di dalam tanah sebagai rumah mereka. Terkadang mereka memanfaatkan liang bekas hewan lain, seperti tupai atau anjing padang rumput.
Liang burung hantu penggali bisa ditemukan di berbagai tempat, seperti padang rumput, ladang atau gurun pasir. Burung hantu penggali juga memiliki kebiasaan unik yaitu 'mendekorasi' jalan masuk ke liangnya dengan berbagai barang seperti kotoran atau sampah. Hal ini untuk menarik perhatian serangga seperti dung beettle yang dapat mereka makan. Selain itu, benda-benda yang diletakkan di muka liang bisa menjadi penanda bahwa liang tersebut sudah bertuan rumah.
Tertarik ingin melihat burung hantu penggali? Sayangnya mereka hanya bisa ditemukan di benua Amerika. Namun, keberadaan mereka sendiri sudah semakin jarang, lho. Di berbagai tempat seperti Kanada dan Meksiko, burung hantu penggali dinyatakan sebagai hewan yang langka atau terancam kepunahan.
Salah satu penyebabnya ialah semakin berkurangnya populasi tupai dan anjing padang rumput, sehingga burung hantu penggali jadi kekurangan liang. Alih fungsi habitatnya menjadi wilayah perkotaan juga memicu penurunan populasi burung ini. Untuk meningkatkan populasi burung hantu berwarna mata kuning lemon ini, para pecinta lingkungan kerap memasang liang palsu yang terbuat dari pipa, ember dan lain sebagainya.
2. Tikus mondok telanjang
Mamalia subterranean yang satu ini memiliki fisik yang unik. Betapa tidak, tikus ini tidak memiliki bulu, melainkan hanya berbalut kulit merah muda pucat atau keabu-abuan. Oleh karenanya, pengerat berukuran 7,5 centimeter yang hidup di kawasan Afrika Timur ini populer dengan nama tikus mondok telanjang (naked mole-rat).
Satwa bernama latin Heterocephalus glaber ini membangun liang dan terowongan di bawah permukaan berumput di tanah yang kering. Mereka tidak memiliki telinga dan penglihatannya cukup buruk. Meski demikian, tikus mondok telanjang punya indera penciuman yang baik. Mereka juga sensitif dengan getaran atau pergerakan hewan yang ada di sekitarnya.
Tikus mondok telanjang tidak punya kemampuan meregulasi suhu tubuhnya agar stabil. Hal inilah yang membedakannya dengan mamalia lain. Agar tetap hangat, mereka akan berkerumun atau menghangatkan diri di liang yang lokasinya dekat dengan permukaan tanah.
3. Rubah fennec
Selain tikus mondok telanjang, mamalia Afrika yang hidup di bawah tanah ialah rubah fennec. Hewan bernama latin Vulpes zerda ini mudah dibedakan dari rubah lainnya karena bentuk telinganya yang unik. Telinga rubah fennec panjang dan tampak tidak proporsional bila dibandingkan dengan ukuran badannya yang hanya berkisar antara 29 hingga 41 centimeter saja.
Rubah fennec berhabitat di wilayah gurun Afrika Utara dan Sahara. Mereka gemar berada di liang bawah tanah karena berbagai hal, misalnya menghindari cuaca panas yang ekstrim. Selain itu, liang juga memberi perlindungan dari predator seperti hyena dan burung pemangsa. Kerap diburu untuk dijadikan peliharaan, rubah terkecil di dunia ini juga bersembunyi di dalam liang untuk menghindari manusia.
Lalu, kapan rubah fennec keluar liangnya? Mamalia ini akan muncul di permukaan tanah di malam hari.Telinga besarnya yang sensitif membantunya untuk berburu saat gelap tiba. Di habitatnya, mereka diketahui memangsa hewan pengerat dan reptil gurun. Namun, mereka juga bisa memakan tumbuhan atau telur hewan lain.
4. Katak kaki sekop timur
Beberapa jenis amfibi juga diketahui bersarang dalam tanah. Salah satunya ialah katak kaki sekop timur atau Scaphiopus holbrookii. Spesies katak primitif yang satu ini terdapat di timur laut Amerika Serikat. Keberadaannya tergolong langka dan termasuk dalam hewan yang dilindungi di beberapa negara bagian.
Katak kaki sekop timur menghabiskan sebagaian besar hidupnya di bawah tanah. Mereka hanya akan muncul ke permukaan saat malam hari. Udara yang hangat setelah hujan yang lebat juga merupakan momen favorit mereka untuk keluar liang dan bertelur di kolam sementara, contohnya lahan banjir atau kolam musim semi.
Berada di bawah tanah, sama seperti rubah fennec, katak sekop ini merupakan hewan oportunistik. Mereka akan memakan serangga apa saja yang ditemuinya di luar liang. Uniknya, perilaku kanibal juga ditemukan di spesies ini. Kecebong katak kaki sekop timur diketahui kerap memakan saudaranya sendiri.
5. Jerboa
Jerboa merupakan sekumpulan spesies hewan pengerat melompat (hopping roddent) yang tergolong famili Dipodidae. Mereka berasal dari wilayah gurun di Asia, seperti Cina dan Mongolia, serta Afrika Utara.
Jerboa memiliki tubuh yang unik. Fisiknya menyerupai tikus dengan panjang tubuh antara 4 hingga 26 centimeter saja. Namun, mereka memiliki ekor yang panjang, sekitar 30 centimeter, dan telinga yang besar. Otot kaki mereka kuat, membuatnya bisa melompat hingga 25 kilometer per jam saat sedang dikejar predator.
Hewan ini tinggal di dalam liang agar bisa bertahan di teriknya panas matahari dan dingin yang menusuk selama musim dingin. Sebagai hewan soliter, jerboa menggali dan menempati liangnya sendiri, meskipun ada yang tinggal berdekatan dengan individu lainnya. Sebagai mekanisme adaptasi hidup di bawah pasir gurun, jerboa memiliki lapisan khusus di lubang hidung serta rambut di telinga yang dapat melindunginya.
6. Pocket gopher
Tidak cuma membuat liang underground, hewan yang satu ini punya kemampuan 'bertani' di dalam tanah. Pocket gopher ialah tikus tanah pemakan tanaman yang tersebar di Amerika Utara dan Amerika Tengah. Mereka merupakan hewan dalam famili Geomyidae.
Tikus pocket gopher punya kemampuan menggali terowongan dan liang di dalam tanah. Mereka juga kerap mengonsumsi akar pohon dan umbi yang ditemukan dalam terowongan tersebut. Dengan membangun terowongan, mereka secara tidak langsung sudah ikut menggemburkan tanah. Selain itu, mereka juga mendorong perkembangan akar-akar muda tanaman. Tidak heran kalau pocket gopher kerap disebut sebagai hewan yang bertani.
7. Ular buta madagaskar
Dunia underground juga menjadi habitat yang cocok bagi reptil. Suhu bawah tanah yang cenderung stabil membuat reptil bisa meregulasi temperatur tubuh mereka yang sangat bergantung pada lingkungannya. Salah satu reptil yang mendiami liang-liang dalam tanah ialah ular buta madagaskar.
Ular buta madagaskar merupakan spesies ular yang bentuknya lebih menyerupai cacing. Dengan panjang sekitar 27 centimeter dan kulit yang berwarna pink, ular bernama latin Xenotyphlops grandidieri ini bisa sulit dibedakan dengan cacing tanah biasa.
Reptil ini biasanya terdapat di dalam tanah berpasir di habitatnya, hutan pesisir Madagaskar. Meski tidak memiliki penglihatan, mereka sangat cakap dalam menggali tanah dan juga menangkap mangsanya. Beberapa jenis serangga subterranean seperti rayap atau semut menjadi bagian dari diet ular buta madagaskar. Sayangnya, deforestasi dan alih fungsi hutan telah membuat hewan ini menjadi sangat langka.
Dunia bawah tanah ternyata menjadi rumah yang nyaman dan memberi kehidupan bagi berbagai jenis vertebrata. Beberapa hewan di atas memiliki kemampuan unik untuk bisa bertahan di lingkungannya yang minim cahaya matahari. Apakah kamu penasaran, kira-kira hewan apa saja yang ada di bawah permukaan halaman rumahmu?