7 Hewan Paling Ahli Kamuflase, Ada Kupu-Kupu dan Kepiting

Meski namanya adalah semut panda, hewan satu ini tidak memiliki ukuran yang sama dengan panda yang kita kenal. Dijelaskan National Geographic, semut panda mempunyai penampilan mirip panda dengan sebagian besar tubuhnya berwarna hitam dan putih. Kepala dari hewan satu ini berwarna putih dengan hanya bagian matanya saja yang dikelilingi warna hitam, mirip panda.

Viceroy butterfly juga dikenal sebagai kupu-kupu raja muda memiliki penampialn yang begitu mirip dengan monarch butterfly atau kupu-kupu raja. Sayap hewan ini yang berwarna oranye dengan garis-garis hitam berfungi sebagai peringatan terhadap predator. Selain penampilannya yang mirip dengan kupu-kupu raja, mereka rupanya juga merupakan jenis kupu-kupu yang memiliki racun.

Satwa unik dengan kemampuan kamuflase yang luar biasa selanjutnya adalah ngengat elang. Pada saat masih berada dalam tahap ulat, hewan satu ini bisa meniru penampilan ular berbisa untuk melindungi dirinya.

Saat terancam, ulat dari ngengat elang dapat menarik kakinya dan melebarkan bagian depan tubuhnya agar mirip dengan bagian tubuh ular. Dengan begitu, predator akan takut untuk mendekat dan menjauh. Akan tetapi, kemampuan untuk melindungi diri ini hanya dapat dilakukan ketika sedang berganti kulit saja.

Gurita satu ini merupakan hewan endemik Indonesia yang bisa ditemukan di laut di Sulawesi. Hal yang paling unik dari gurita penyamar ini adalah kemampuannya menirukan tidak hanya satu tapi banyak hewan sekaligus. Mereka bahkan bisa mengubah-ubah penampilannya dalam waktu yang cepat.

Ular bertanduk berekor laba-laba mungkin terdengar sangat aneh. Tidak hanya namanya saja, penampilannya pun cukup berbeda dengan ular kebanyakan. Seluruh tubuh satwa satu ini ditutupi dengan sisik kasar yang sekilas terlihat seperti warna pasir atau tanah kering.

Ciri khas yang menjadikan ular satu ini mendapatkan namanya adalah ekor yang dia miliki. Meski tidak bisa menirukan hewan lain secara menyeluruh, ekor dari satwa satu ini sangat mirip dengan laba-laba.

Saat dia mendapati bahwa mangsanya sedang dekat, ular ini akan menggerak-gerakkan ekornya seperti laba-laba yang tengah berjalan di tanah. Ketika mangsanya mendekat (biasanya burung), mereka akan menerkamnya dan memangsanya.

Cukup berbeda dengan kamuflase hewan lainnya yang meniru spesies yang sangat berbeda, kunang-kunang photuris justru meniru kerabatnya, kunang-kunang photinus. Hal ini umum terjadi pada kunang-kunang photuris betina. Kunang-kunang photuris betina meniru kerabatnya, photinus betina, untuk menarik perhatian photinus jantan.

Namun, ketika kunang-kunang photinus jantan mendekati photuris betina untuk kawin, jantan tersebut justru akan dimakan oleh betina. Kenapa? Hal ini karena kunang-kunang photuris memerlukan racun yang bernama lucibufagins yang bisa didapatkan dari photinus jantan.

Racun tersebut dibutuhkan oleh kunang-kunang photuris agar tidak dimakan oleh laba-laba. Metode perlindungan diri yang dilakukan oleh kunang-kunang photuris betina ini sungguh cerdik, tapi juga sangat kejam.

Leopard crab atau kepiting macan tutul memiliki penampilan yang serupa dengan macan tutul. Selain itu, corak unik di cangkangnya ini juga memiliki fungsi yang sama dengan corak di kulit macan tutul. Adapun fungsi tersebut adalah sebagai penganggu dari penglihatan musuh.

Dengan corak uniknya tersebut dan dirinya yang biasanya mengubur diri di pasir, membuat kepiting satu ini lebih sulit dilihat oleh predator dibanding jenis kepiting lainnya.

Itulah dia tujuh satwa unik dengan kemampuan kamuflase yang mengagumkan. Ada yang bisa meniru hewan lain dengan sangat sempurna dan ada juga yang hanya meniru satu ciri khasnya saja. Walaupun begitu, tujuan dari kamuflase ini sebagian besar adalah untuk melindungi diri dari pemangsa atau menarik perhatian mangsa untuk dijadikan makanan.