Fakta ini memang terlihat benar, walau pada kenyataannya satelit, pesawat luar angkasa, astronot, dan sebagainya tidak mengalami gravitasi nol. Gravitasi-nol sejati atau gravitasi-mikro, nyaris tidak ada di mana pun di luar angkasa, dan tentu saja tidak ada manusia yang pernah mengalaminya.
Kebanyakan manusia berpikir bahwa astronot dan segala sesuatu yang ada di antariksa akan mengambang ketika sudah begitu jauh dari Bumi, karena mereka tidak lagi terpengaruh oleh tarikan gravitasi. Padahal kenyataannya, keberadaan gravitasi lah yang membuat mereka mengambang.
Ketika mengorbit Bumi atau benda langit lain yang memiliki gravitasi yang signifikan, sebuah benda sebenarnya akan jatuh. Tetapi karena Bumi terus bergerak, hal-hal seperti wahana antariksa tidak jatuh dan tetap mengambang.
Menurut NASA, hal ini dikarenakan gravitasi Bumi yang sedang mencoba untuk menarik pesawat itu ke permukaan, tetapi Bumi terus bergerak, sehingga pesawat itu akan terus "tertolak." Hal inilah yang menghasilkan ilusi gravitasi nol.
Para astronot juga akan jatuh di dalam pesawat, tetapi karena mereka bergerak dengan kecepatan yang sama, mereka jadi terlihat mengambang. Fenomena yang sama bisa dialami di lift atau pesawat yang jatuh.
Bahkan, adegan tanpa bobot untuk Apollo 13 difilmkan dalam sebuah pesawat jatuh yang digunakan untuk melatih para astronot. Pesawat tersebut naik sampai ketinggian 30.000 kaki sebelum "terjun bebas" yang memungkinkan untuk mengalami 23 detik "gravitasi nol."
Meskipun berlangsung kurang dari satu menit, hal itu persis seperti yang dialami astronot saat berada di luar angkasa.
Nah, itu tadi 7 miskonsepsi umum tentang luar angkasa dan fakta ilmiah di baliknya. Ternyata luar angkasa selalu menyimpan banyak misteri dan pengetahuan baru yang bisa kita pelajari secara ilmiah