7 Penemuan Alat Medis yang Mengubah Dunia Kedokteran, Sangat Berguna!

Sebelum adanya teknologi yang canggih seperti saat ini, dokter pada zaman dulu biasanya akan memeriksa detak jantung pasien dengan mendekatkan telinga mereka secara langsung ke dada pasien. Cara ini sebenarnya oke-oke saja, namun bagi pasien yang memiliki terlalu banyak lemah tubuh akan sulit untuk dapat mendengar detak jantungnya.

Hal inilah yang menginspirasi René Laënnec, seorang dokter berkebangsaan Prancis, untuk menciptakan suatu alat yang memudahkan para dokter untuk mendengar detak jantung pasien. Pada tahun 1816, René membuat stetoskop pertamanya yang berbentuk seperti tabung silinder yang terbuat dari kayu.

Berkat ide cemerlangnya, stetoskop pun terus dikembangkan dan disempurnakan hingga menjadi stetoskop yang kita kenal saat ini. René sendiri tutup usia pada tahun 1826 akibat sakit TBC yang dideritanya.

Dalam pengobatan medis, ada berbagai macam pengobatan yang terkadang menimbulkan rasa sakit yang luar biasa bagi pasien. Dengan adanya anestesi, tentu menjadi suatu inovasi yang sangat membantu dalam pengobatan medis saat ini.

Seorang dokter gigi bernama William T.G. Morton adalah orang pertama yang mendemonstrasikan penggunaan anestesi Eter untuk pembedahan pada tahun 1846. Sebelumnya, telah banyak bentuk anestesi yang dicoba selama berabad-abad, namun penemuan Morton-lah yang menjadi cikal bakal dari penemuan anestesi modern yang memungkinkan perawatan tanpa rasa sakit bahkan selama prosedur yang rumit.

Mesin X-Ray pertama kali ditemukan pada tahun 1895 oleh seorang fisikawan Jerman bernama Wilhelm Conrad Röntgen. Ia berhasil menciptakan mesin yang mampu mendiagnosis cedera pada pasien dengan menggunakan sinar X.

Meskipun penemuannya ini sangatlah luar biasa, namun di awal laporannya, banyak orang yang tidak mempercayai mesin ciptaan Wilhelm ini dan memandang sinis penemuannya itu. Namun, sekarang sinar-X telah banyak digunakan dalam pemeriksaan medis, perawatan, dan operasi. CT, terapi radiasi, dan fluoroskopi semuanya juga didasarkan pada sinar-X.

Alfred Bertheim dan Paul Ehrlich pada tahun 1907 berhasil menciptakan Arsphenamine yang digunakan sebagai pengobatan pertama yang efektif untuk sifilis dan sekaligus menandai dimulainya pengobatan antibakteri. Pada tahun 1928, Alexander Fleming mencatat efek antibakteri yang disebabkan oleh jamur Penicillium yang menjadi awal dari Penisilin.

Antibiotik pun mulai populer digunakan setelah tahun 1945 ketika metode produksi massal untuk pembuatan Penisilin telah tersedia. Antibiotik kini telah merevolusi pengobatan modern karena hal ini memungkinkan pengobatan dan pemulihan dari penyakit yang sering berakibat fatal sebelumnya.

Kateter sekali pakai ditemukan oleh David S. Sheridan pada tahun 1944. Menariknya dari David adalah David hanyalah seorang lulusan SMP kelas 8 dan bekerja di bisnis pelapisan lantai pada saat itu. Namun, ia berhasil menjadi penemu kateter sekali pakai yang kini merupakan salah satu alat medis yang banyak dipakai.

Sheridan menciptakan tabung plastik berongga yang dirancang untuk dibuang setelah digunakan satu kali. Semasa hidupnya, Ia telah memegang lebih dari 50 paten atas penemuannya.

Salah satu penemuan paling ajaib adalah konsep ide defibrilasi yang telah dikenal selama beberapa dekade. Dan seorang ahli bedah kardiovaskular bernama Claude Beck, berhasil melakukan defibrilasi jantung seorang anak laki-laki selama operasi.

Selain itu, Claude Beck juga mempelopori operasi jantung dan tindakan CPR. Sisa hidupnya ia pakai untuk mengabdi pada penelitian dan operasi kardiovaskular. Kini, defibrilator jantung telah digunakan setiap harinya di seluruh dunia dan telah menyelamatkan jutaan orang dari kematian.

Setelah penemuan sinar-X yang merevolusi pemeriksaan medis, praktisi medis pun menginginkan akses yang lebih detail. Hal inilah yang menjadi awal dari penemuan CT Scanner.

Dr Godfrey Hounsfield berhasil mengembangkan CT scanner komersial pertama. Ia pun berhasil menerima Hadiah Nobel 1979 dalam Fisiologi atau Kedokteran untuk karyanya tersebut.

Setelah penemuan CT Scanner, Dr. Raymond V. Damadian kemudian mematenkan teknik menggunakan resonansi magnetik nuklir untuk membedakan antara jaringan normal dan jaringan kanker. Penemuannya ini kemudian berkembang menjadi M.R.I. dan meningkatkan perawatan kesehatan secara radikal bagi jutaan pasien di seluruh dunia.

Berkat penemuan alat-alat medis di atas, kini perawatan dan pengobatan penyakit saat ini jauh sudah jauh lebih mudah dan canggih. Pengembangan teknologi dalam dunia medis harus terus dikembangkan agar dapat semakin maksimal dalam mencegah dan mengobati pasien.