Ilustrasi ngengat kain yang terbang singkat dan bisa hidup di sudut rumah (commons.wikimedia.org/Ilia Ustyantsev)
Ngengat kain (Tineidae), yang sering jadi hama pakaian, juga dikenal sebagai penerbang lambat. Menurut Carlos Henrique Marchiori dalam buku yang bertajuk Definitions, mereka jarang terbang jauh, biasanya hanya melayang sebentar di sekitar ruangan gelap atau lemari.
Otot terbangnya lemah, sehingga mereka lebih sering berjalan atau merayap di permukaan kain ketimbang benar-benar terbang jauh. Terbang lambat ini cukup untuk berpindah tempat mencari kain wol atau bulu yang jadi makanannya.
Meski dianggap hama, pola terbang lambat mereka justru memudahkan manusia menangkap atau membasminya. Jadi, berbeda dari serangga cepat lain, ngengat kain tidak punya peluang besar untuk kabur.
Fenomena serangga dengan kemampuan terbang lambat membuktikan bahwa kecepatan bukanlah segalanya. Justru dengan bergerak pelan, serangga-serangga ini mengembangkan strategi bertahan hidup yang unik: mulai dari kamuflase, ilusi optik, hingga bentuk sayap menyerupai predator lain. Evolusi selalu menemukan cara agar setiap makhluk bisa menyesuaikan diri dengan lingkungannya.
Jadi, jangan remehkan serangga yang terbangnya lemot. Meski tampak lemah, mereka adalah bukti bahwa alam tidak selalu mengandalkan kekuatan atau kecepatan, tapi kecerdikan dan keseimbangan ekosistem. Dunia serangga kembali menunjukkan kepada kita bahwa ada banyak jalan menuju kelangsungan hidup, bahkan lewat langkah-langkah paling pelan di udara.