Mungkin beberapa dari kalian pernah melihat pohon raksasa yang menjulang tinggi di hutan hujan tropis, menjadi rumah bagi beragam makhluk hidup, dan memiliki kayu yang sangat bernilai. Itulah keruing, genus pohon yang memiliki beragam spesies dengan karakteristik unik.
Beberapa spesiesnya sangat dibutuhkan dalam keberlangsungan makhluk hidup. Dalam kesempatan kali ini, kita akan menjelajahi 7 spesies keruing yang paling menarik, mengungkap rahasia di balik kemegahan dan keunikannya
Dipterocarpus elongatus adalah salah satu jenis pohon keruing yang cukup umum ditemukan di kawasan hutan hujan tropis di Indonesia (Kalimantan dan Sumatera), Malaysia (Semenanjung Malaysia dan Sarawak), serta Singapura. Pohon ini termasuk dalam keluarga Dipterocarpaceae dan dikenal karena kayunya yang kuat dan tahan lama, sehingga sering digunakan untuk berbagai keperluan konstruksi.
Keruing tempudau dapat tumbuh sangat tinggi dan menjulang di atas kanopi hutan, menjadikannya salah satu pohon dominan dalam ekosistem hutan hujan. Selain itu, pohon ini juga berperan penting dalam menjaga keseimbangan ekosistem, menyediakan habitat bagi berbagai jenis flora dan fauna.
Spesies pohon ini dapat tumbuh sangat tinggi dan memiliki batang yang kokoh. Spesies ini lebih dikenal sebagai kayu keruing tembaga terkenal karena warna merah kecoklatan yang indah dan serat kayu yang rapat, membuatnya sangat kuat dan tahan terhadap serangan hama.
Karena kualitas kayunya yang unggul, keruing tembaga sering digunakan untuk berbagai keperluan konstruksi, seperti pembuatan mebel, lantai, dan bahan bangunan lainnya. Namun karena permintaan yang tinggi, populasi keruing tembaga di alam liar semakin berkurang, sehingga perlu dilakukan upaya konservasi untuk melindungi spesies ini.
Dipterocarpus obtusifolius adalah salah satu spesies pohon keruing yang memiliki ciri khas daun yang tumpul pada ujungnya, sesuai dengan namanya "obtusifolius" yang berarti "daun tumpul". Pohon ini sering ditemukan di hutan-hutan hujan tropis di Asia Tenggara, termasuk Indonesia dan Malaysia.
Kayu dari pohon keruing obtusifolius memiliki kualitas yang cukup baik, kuat, dan tahan lama, sehingga sering dimanfaatkan untuk berbagai keperluan konstruksi. Sama seperti spesies keruing lainnya, Dipterocarpus obtusifolius juga memiliki peran penting dalam ekosistem hutan hujan sebagai penghasil oksigen, penahan tanah, dan sebagai habitat bagi berbagai jenis flora dan fauna.
Spesies pohon yang satu ini memiliki ciri khas sayap pada buahnya yang berfungsi sebagai alat penyebaran biji. Kayu dari pohon keruing alatus memiliki kualitas yang baik, kuat, dan tahan lama, sehingga sering digunakan untuk berbagai keperluan konstruksi, seperti pembuatan mebel, lantai, dan bahan bangunan lainnya.
Selain itu, pohon keruing alatus juga memiliki peran penting dalam ekosistem hutan hujan sebagai penghasil oksigen, penahan tanah, dan sebagai habitat bagi berbagai jenis flora dan fauna. Sama seperti spesies pohon keruing lainnya populasi pohon ini di alam liar semakin berkurang, sehingga perlu dilakukan upaya konservasi untuk melindungi kelestariannya.
Dipterocarpus tuberculatus adalah salah satu spesies pohon dalam keluarga Dipterocarpaceae yang tersebar luas di beberapa negara Asia Tenggara, seperti Bangladesh, Myanmar, Thailand, Kamboja, Laos, dan Vietnam. Pohon ini sering ditemukan di hutan dataran rendah hingga ketinggian sekitar 1.000 meter di atas permukaan laut.
Kayu dari pohon ini memiliki nilai ekonomis yang tinggi dan sering digunakan untuk berbagai keperluan, seperti bahan bangunan dan pembuatan perabotan. Selain itu, pohon ini juga memiliki peran penting dalam ekosistem hutan sebagai penghasil oksigen, penahan tanah, dan sebagai habitat bagi berbagai jenis flora dan fauna.
Salah satu spesies pohon dalam keluarga Dipterocarpaceae yang banyak ditemukan di kawasan Asia Tenggara, khususnya di Thailand, Kamboja, Laos, dan Vietnam. Pohon ini memiliki ciri-ciri yang unik dan menarik, serta memiliki peran penting dalam ekosistem hutan hujan.
Daunnya berukuran sedang hingga besar, berbentuk oval atau lonjong dengan ujung yang meruncing. Selain itu buah dari spesies ini memiliki dua sayap yang panjang dan tipis, berfungsi untuk membantu penyebaran biji oleh angin. Nama ilmiah dari spesies ini adalah Dipterocarpus intricatus
Dipterocarpus indicus adalah spesies pohon besar yang termasuk dalam keluarga Dipterocarpaceae dan endemik di kawasan Ghats Barat, India. Pohon ini dikenal sebagai salah satu spesies yang terancam punah.
Dipterocarpus indicus memiliki nilai ekonomis yang tinggi karena kayunya yang berkualitas baik dan sering digunakan untuk berbagai keperluan, seperti pembuatan furnitur dan bahan bangunan. Sayangnya, penebangan hutan secara liar dan konversi lahan menjadi perkebunan telah mengancam keberadaan spesies ini di alam liar.
Dari 7 spesies keruing yang telah kita bahas, kita dapat menyimpulkan bahwa mereka adalah aset berharga bagi hutan tropis. Kayunya yang berkualitas tinggi telah dimanfaatkan manusia sejak zaman dahulu, namun kita harus bijak dalam pemanfaatannya agar tidak merusak ekosistem. Mari kita bersama-sama menjaga kelestarian hutan keruing untuk generasi mendatang.