Sulit untuk memisahkan tokoh sejarah dari namanya, yang sudah menjadi ciri ikonik dari tokoh tersebut. Namun dalam beberapa kasus, tokoh-tokoh ini memiliki nama "panggung" yang berbeda dari nama lahir mereka.
Bahkan, banyak dari nama-nama ini diubah karena alasan-alasan yang aneh seperti kesalahan administrasi, sering sakit-sakitan, atau takut diperlakukan tidak adil. Berikut 7 tokoh sejarah yang mengganti nama lahir mereka.
Nelson Mandela dikenal dengan banyak nama sepanjang hidupnya, walau sebagian besar nama-nama itu diberikan sebagai penghormatan atau simbol kepribadian dari sang pemimpin Afrika Selatan.
Beberapa nama-nama ini termasuk Dalibhunga ("pencipta atau pendiri dewan" atau "penemu dialog"), Madiba (nama klannya), Tata ("ayah"), dan Khulu (bentuk singkat "kakek" yang dapat juga berarti "hebat, terpenting, besar").
Sedangkan nama lahir Mandela sendiri adalah Rolihlahla, yang berarti “menarik dahan pohon” tetapi lebih umum dipahami sebagai “pembuat onar.” Nama ini diberikan oleh ayah Mandela. Nama yang paling umum digunakan Mandela, Nelson, dipakai ketika ia mulai bersekolah, karena para guru wajib memberikan nama Kristen kepada siswa mereka.
Selain itu, banyak juga guru yang tidak bisa atau bahkan tidak mau menyebutkan nama asli Afrika mereka. Nelson Mandela mendapatkan namanya dari gurunya, Miss Mdingane, agar nama pemimpin kecil ini lebih mudah diucapkan oleh kolonial Inggris.
Saat masih muda, Hiram Ulysses Grant sering dipanggil dengan nama tengahnya. Ia disebut "Useless" (tidak berguna) oleh banyak anak lelaki di sekitar rumahnya, sebagian karena ia berbadan kecil dan agak pendiam.
Namun Grant adalah sosok yang ambisius, dan dengan sedikit dorongan motivasi, ia memutuskan untuk mengikuti Akademi Militer AS di West Point. Masalah mulai muncul ketika seorang anggota kongres salah menyebut namanya, dan kesalahan ini akan mengubah namanya di kemudian hari.
Anggota kongres menganggap Ulysses adalah nama depannya, dan berasumsi bahwa nama tengahnya sama dengan nama ibunya — Simpson. Jadi Hiram Ulysses Grant diterima di West Point sebagai Ulysses Simpson Grant karena kesalahan administrasi.
Dia tidak ingin ditolak dari akademi hanya karena masalah tersebut. Jadi daripada mencoba untuk memperbaiki namanya yang salah, dia hanya mengadopsi dan menandatangani namanya sebagai Ulysses S. Grant.
Selama berada di pengasingan, Trotsky, yang ditangkap karena keterlibatannya dalam kegiatan revolusioner, menikah dan memiliki dua anak dengan Aleksandra Sokolovskaya yang juga seorang Marxis. Ia belajar filsafat dan segera memahami perbedaan pendapat di dalam Partai Buruh Sosial Demokrat Rusia.
Sementara beberapa orang di dalam partai percaya bahwa mereka harus memfokuskan upaya peningkatan kualitas hidup pekerja industri, Trotsky lebih memilih untuk menggulingkan monarki sambil menciptakan partai revolusioner yang disiplin.
Trotsky lahir sebagai Lev Davidovich Bronstein, dan meskipun ia menggunakan banyak nama pena dalam tulisannya, ia baru menggunakan nama yang akan menjadi nom de guerre-nya setelah melarikan diri dari pengasingan.
Dia mengambil nama ini karena dia telah mencuri paspor seorang sipir bernama Leon Trotsky di Odessa, dan karena itu dia harus memakai nama tersebut agar bisa terus menggunakan dokumen yang dipalsukan.
Sebelum menyerang dan membantai tentara Meksiko yang telah membunuh keluarganya, prajurit Apache, Geronimo, dikenal sebagai Goyahlka, yang berarti "orang yang menguap." Setelah mengetahui adanya serangan dan melihat orang-orang yang dicintainya dibantai, disposisi Goyahlka berubah.
Menurut Mark Megehee, seorang spesialis museum di Museum Fort Sill, teman-teman Goyahlka menganggap bahwa dia menjadi orang yang berbeda sejak saat itu; dia menjadi lebih kasar dan mudah emosi.
Serangan terhadap keluarganya membuat Geronimo sangat membenci tentara Meksiko, dan dia sering memimpin serangan brutal terhadap mereka. Saat melakukan salah satu serangannya, Apache ini mengabaikan hujan peluru sambil membunuh manusia satu demi satu hanya dengan menggunakan pisau.
Jadi mengapa Goyahlka dikenal sebagai Geronimo? Menurut satu cerita, mereka yang diserang oleh Goyahlka meminta bantuan dari seorang santa maut, St. Jerome, yang jika diterjemahkan ke dalam bahasa Spanyol menjadi Geronimo.
Tokoh komunis Vietnam ini begitu erat dengan nama Ho Chi Minh, sampai-sampai kota yang dulu dikenal sebagai Saigon diubah menjadi kota Ho Chi Minh. Ho Chi Minh lahir sebagai Nguyen Sinh Con, dan menggunakan beberapa nama lain selama masa hidupnya, termasuk Nguyen Tat Thanh, Nguyen Ai Quoc, dan 10 alias lainnya.
Bagaimana Ho Chi Minh kemudian dikenal dengan nama itu masih menjadi perdebatan. Dikutip dari History, nama Ho Chi Minh sendiri berarti "pembawa cahaya," yang masuk akal mengingat bahwa sang pemimpin revolusioner mampu melihat dirinya sebagai tokoh yang akan memberikan pencerahan kepada rakyatnya.
Nama dan artinya, bagaimanapun, mungkin tidak lebih dari kebetulan yang bahagia. Banyak yang mengira kalau nama dan identitasnya dicuri dari seorang pengemis yang baru saja meninggal.
Kebiasaan ini adalah praktik yang populer di kalangan penjahat. Jadi ketika ditangkap oleh Kuomintang Tiongkok, Ho Chi Minh memberikan nama yang baru dicurinya ini kepada para pejabat Kuomintang.
Terlahir sebagai Vladimir Ilyich Ulyanov, pendiri Partai Komunis Rusia ini mengadopsi nama samaran Lenin setelah diasingkan ke Siberia. Walau Trotsky dan Lenin sama-sama mengubah namanya selama pengasingan di Siberia, pilihan nama Lenin bukan berasal dari dokumen curian.
Sebaliknya, banyak yang berspekulasi bahwa Lenin mengambil nama samarannya dari Sungai Lena yang berada di dekatnya. Nama samaran diperlukan Lenin, yang sering menjadi sasaran polisi rahasia tsar karena tulisan-tulisan revolusionernya.
Berdasarkan dokumen dari BBC, Lenin mulai mengadopsi namanya pada tahun 1901, dan menghabiskan sebagian besar dekade berikutnya di Eropa Barat. Saat Perang Dunia I berkecamuk, ia muncul sebagai tokoh terkemuka dalam gerakan revolusioner di Rusia dan menjadi pemimpin faksi "Bolshevik" dari Partai Pekerja Sosial Demokrat Rusia.
Sukarno lahir dengan nama Koesno Sosrodihardjo. Semasa kecilnya, Sukarno lebih sering dipanggil Koesno. Pergantian namanya disebabkan oleh kondisi Koesno yang saat itu sering sakit-sakitan.
Nama Soekarno diberikan kepada Koesno lewat tradisi adat Jawa. Menurut tradisi orang Jawa, agar terhindar dari sakit namanya harus "diruwat" dan diganti menjadi Soekarno. Setelah menjadi tokoh bangsa, Soekarno mengubah ejaannya sendiri menjadi Sukarno. Ia membenci nama Soekarno karena masih menggunakan ejaan penjajah.
Namun berdasarkan sejarah, ia tetap menggunakan nama Soekarno dalam tanda tangannya, karena tanda tangan tersebut adalah tanda tangan yang tercantum dalam teks proklamasi kemerdekaan Indonesia yang tidak boleh diubah.
Sedangkan panggilan legendarisnya, Bung Karno, lebih mencerminkan nuansa egaliter dan demokrasi dari dalam dirinya.
Nah itu tadi 7 tokoh sejarah yang mengganti nama asli mereka. Selain ketujuh tokoh di atas, apakah ada tokoh terkenal lainnya yang mengubah nama aslinya? Jika ada, tulis di kolom komentar ya!