8 Fakta Bachelor's Button, Tanaman Berbunga yang Bersejarah

Tanaman bachelor's button biasanya tumbuh setinggi 2–3 kaki dan menghasilkan kepala bunga soliter dengan diameter mencapai 3 cm. Bunganya berukuran kecil serupa kancing dengan kelopak bergerigi dan memiliki warna biru segar yang merupakan warna khas bunga bachelor's button.

Walau demikian, bunga dari tanaman tersebut saat ini bisa juga ditemukan dalam corak merah jambu, putih, dan ungu. Hanya saja warna biru cerah tetap menjadi warna familiar dari tanaman tersebut.

Pada dasarnya setiap jenis tanaman berbunga merupakan sumber pangan bagi lebah dan kupu-kupu. Akan tetapi, tidak semua tanaman berbunga mampu menarik banyak serangga dari kalangan penyerbuk. Tak terkecuali tanaman bachelor's button. Pasalnya, tanaman tersebut menawarkan nektar dan serbuk sari yang dibutuhkan oleh para penyerbuk.

Menurut laman Gardening Gate Magazine, diterangkan bahwa lebah memiliki kemampun lebih baik saat melihat bunga yang berwarna biru daripada warna lainnya. Untuk itu, bunga bachelor's button banyak disukai oleh lebah karena memiliki warna biru. Hal tersebut tentu dapat membantu dalam proses penyerbukan tanaman tersebut.

Dalam bahasa bunga, bachelor's button disinyalir sebagai simbol cinta sejati dan kesetiaan. Maka tak heran jika tanaman tersebut digunakan dalam rangkaian bunga pernikahan atau sebagai hadiah untuk pasangan yang sedang jatuh cinta. Apalagi didukung dengan penampilannya yang menawan dan warnanya yang menyegarkan mata. Untuk itu, bunga bachelor's button dikenal juga dengan nama boutonniere flower.

Fakta menarik selanjutnya dari tanaman bachelor's button, yaitu kelopak bunganya bisa dimanfaatkan dalam dunia kuliner. Pasalnya, bunga dari tanaman tersebut mempunya cita rasa yang ringan, manis, serta pedas. Biasanya kelopak bunga bachelor's button diaplikasikan sebagai hiasan pada salad, kue, minuman, maupun hidangan lainnya untuk memberi kesan estetik. Selain itu, bunga bachelor's button juga bisa diolah menjadi teh herbal yang memiliki aroma lembut dan menyegarkan.

Banyak dari jenis tanaman dimanfaatkan sebagai pewarna alami baik untuk makanan ataupun kain. Salah satu tanaman yang bisa menjadi pewarna alami ialah bachelor's button. Tanaman itu mengandung pigmen yang bernama protocyanin, yang menghasilkan warna biru pada bunga tersebut. Biasanya tanaman bachelor's button digunakan sebagai pewarna alami pada kain atau benang wol.

Dilansir Epic Gardening, terdapat beragam jenis dari bachelor's button; beberapa merupakan tanaman pewarna yang lebih baik daripada yang lain. Apabila ingin menggunakan tanaman pewarna yang teruji dan benar, carilah 'Black Magic'. Varietas ini mempunyai bunga mekar berwarna ungu tua yang tepat untuk pencetakan ramah lingkungan.

Tanaman bachelor's button telah digunakan oleh rakyat Mesir dan Yunani kuno dalam pengobatan tradisional. Tanaman tersebut diklaim berkhasiat dalam penyembuhan infeksi mata, gangguan pencernaan, bahkan obat wabah. Oleh karena itu, tanaman bachelor's button termasuk ke dalam kelompok tanaman herbal.

Dilansir Nature&Garden, tanaman bachelor's button atau cornflower dapat mengobati penyakit, seperti radang selaput lendir dan jaringan, radang kulit, nyeri, dan konjungtivitis. Di sisi lain air dari bachelor's button (sulingan herbal bachelor's button) bisa meringankan luka bakar akibat sinar matahari, iritasi mata, dan kelainan kulit. Lebih lanjut diterangkan bahwa tanaman bachelor's button juga digunakan dalam produk kosmetik terutama untuk mengatasi lingkaran hitam di sekitar mata karena sifat anti-inflamasi dan efek relaksasinya.

Tanaman bachelor's button mekar tepatnya ketika musim panas dan populer sebagai tanaman hias. Tidak hanya itu, tanaman bachelor's button juga dimanfaatkan sebagai hiasan dalam rangkaian bunga potong. Pasalnya, tanaman tersebut memiliki bentuk yang indah dan warnanya yang khas. Apalagi bunga bachelor's button juga tahan lama setelah dipotong, sehingga bisa bertahan untuk waktu yang cukup lama saat berada dalam vas bunga.

Bachelor's button merupakan tanaman yang memiliki sejarah panjang dalam budaya dan sejarah manusia. Tanaman ini bahkan sudah dikenal sejak zaman kuno. Bachelor's button sering dianggap sebagai tanaman bersejarah karena sudah digunakan dalam beragam aspek kehidupan manusia selama ribuan tahun.

Dilansir Gardening Know How, pada zaman Victoria, bunga bachelor's button dipakai secara tradisional oleh para pria muda dengan menyelipkan bunga ke dalam lubang kancing jaket sebagai tanda status lajang mereka. Selain itu, bunga bachelor's button dilaporkan dijumpai di makam Raja Tut, yang meninggal tahun 1340 SM. Tanaman tersebut juga menjadi bunga nasional dari negara Estonia. Untuk itu, tanaman bachelor's button dihargai karena simbolisme dan makna budayanya.

Secara keseluruhan, bachelor's button merupakan tanaman menawan dan serbaguna yang menambahkan sentuhan warna pada taman atau rangkaian bunga apapun. Bunga mekarnya yang cerah dan sejarahnya yang kaya, tentu membuat bunga tersebut menjadi pilihan favorit bagi para tukang kebun dan penggemar bunga, ya.