(unsplash.com/Sivani Bandaru)
Hipnotisme tidak sama dengan pengendalian pikiran karena ada batasan untuk apa yang dapat dilakukannya. Namun, hipnosis dapat memiliki efek yang sangat unik, seperti dapat menanamkan atau memunculkan ingatan palsu. Banyak dokter yang bahkan menggunakan hipnosis agar pasiennya dapat mengingat trauma masa lalu, meskipun hal ini sangatlah kontroversial.
Dr. Joseph Green, seorang profesor psikologi di Ohio State, menulis sebuah penelitian untuk melihat bagaimana ingatan palsu terbentuk selama hipnosis. Jadi, 48 siswa dipilih untuk berpartisipasi. 32 sudah diberitahu sebelum menjalani hipnosis tentang percobaan menanamkan ingatan palsu, sementara sisanya tidak diberitahu.
Setelah berada di bawah pengaruh hipnosis, setiap siswa diminta untuk mengingat suatu malam ketika mereka tidur nyenyak dan ditanya apakah mereka mendengar suara keras pada jam 4 pagi. Setelah hipnosis, banyak siswa yang keliru, mereka mengingat bahwa pernah mendengar suara seperti itu, 28 persen dari mereka yang telah diberitahukan tentang bahaya ingatan palsu mengingat kembali suara itu, dan begitu pula 44 persen dari mereka yang tidak diberitahu.
Jadi, menurut penelitian ini, memperingatkan seseorang tentang ingatan palsu sebelum hipnosis membantu mencegah kebingungan ini, tetapi risikonya tetap ada.