Kemungkinan besar, Rusia tidak akan pernah menjadi negara komunis jika Vladimir Lenin tidak berkuasa. Pendakian politiknya tidak akan terwujud jika dua revolusi Rusia pada tahun 1917 tidak terjadi, dan revolusi-revolusi itu mungkin tidak akan pernah terjadi jika Rusia tidak terlibat dalam Perang Dunia I.
Perang itu berdampak pada ekonomi Rusia, karena berlangsung lebih lama dari yang diharapkan, dan tidak ada harapan bahwa Rusia akan menang. Setelah serangkaian kekalahan, Tsar Nicholas II menembak sepupunya—seorang jenderal yang tidak berpengalaman, dan mengambil kendali atas pasukannya sendiri.
Kehancurannya dimulai dari kejadian ini. Dulu, kekaisaran akan menyalahkan kegagalan militer pada para jenderal, tapi sekarang semuanya akan dilimpahkan pada tsar. Nicholas II melakukan kesalahan lain ketika dia menyerahkan kendali kekaisaran kepada istrinya, Alexandra, bukan kepada perdana menterinya.
Pertama, Alexandra adalah orang Jerman, dan saat itu Rusia sedang memerangi Jerman. Kemudian, Alexandra menjadi terlalu dekat dengan Grigori Rasputin, seorang pendeta kontroversial yang dia harap akan menyembuhkan putranya yang menderita hemofilia.
Ditambah, Rasputin memiliki niat lain dan mulai ikut campur dalam masalah nasional. Pada bulan Desember 1916, beberapa orang Rusia yang khawatir membunuh Rasputin. Namun semuanya sudah terlambat, karena dia sudah mencoreng keluarga tsar. Pada saat yang sama, perang yang berkepanjangan telah merugikan perekonomian Rusia.
Pada bulan Februari 1917, inflasi dan kekurangan pangan menyebabkan protes yang meluas dan dengan cepat berubah menjadi revolusi. Nicholas meninggalkan garis depan untuk kembali ke Rusia. Tetapi dia tidak pernah berhasil sampai ke istananya karena dia langsung dipaksa untuk turun takhta.
Pemerintah sementara mengambil alih, tetapi tidak banyak menyelesaikan masalah dan malah melahirkan revolusi lainnya. Pada November 1917, Vladimir Lenin dari Partai Bolshevik memimpin jalannya revolusi kedua.
Revolusi itu menggulingkan pemerintahan sementara dan mengangkat Lenin ke tampuk kekuasaan. Semua yang perlu dia lakukan hanyalah menjanjikan "perdamaian, roti, dan tanah" kepada orang-orang Rusia
Lenin juga melakukan negosiasi dengan Jerman, yang mengarah ke Perjanjian Brest-Litovsk pada Maret 1918, dan mengakhiri keterlibatan Rusia dalam Perang Dunia I. Rusia menyerahkan Ukraina, Finlandia, Polandia, dan wilayah Baltik ke Jerman. Sebagai gantinya, Jerman mundur dari wilayah Rusia.