9 Dongeng Terbaik dari Grimm Bersaudara, Pernah Baca Semua? 

Dongeng ini dicatat oleh Dortchen Wild, seorang pendongeng yang menikah dengan Wilhelm Grimm. Ternyata, tema meninggalkan anak-anak di hutan memang cukup populer di cerita rakyat Eropa.

Sebuah cerita asal Prancis, "Le Petit Poucet" dari tahun 1967 hampir mirip dengan Hansel dan Gretel, sementara "Finette Cendron" karya Nyonya d'Aulnoy menceritakan kisah tiga putri yang tersesat di hutan dan menemukan jalan ke rumah ogre.

Hansel dan Gretel sendiri menceritakan kakak beradik yang ditinggal oleh orang tuanya di hutan, kemudian menemukan jalan ke sebuah rumah yang terbuat dari kue, manisan, permen dan makanan manis lainnya. Ternyata, rumah tersebut dihuni oleh seorang penyihir kanibal. Pada akhirnya dua anak tersebut berhasil kabur dengan selamat.

Dongeng ini sudah sering diadaptasi ke berbagai media, salah satunya Hansel and Gretel: Witch Hunters, film Hollywood yang memiliki twist berbeda dari versi aslinya.

Siapa yang tidak tahu dongeng ini, sebuah kisah yang menceritakan seorang putri cantik yang ingin dibunuh oleh ibu tirinya dan akhirnya selamat berkat cinta sejatinya. Walau terlihat indah, nyatanya cerita versi aslinya lebih "gelap" dari yang dapat kita bayangkan.

Dalam versi Grimm bersaudara, Putih Salju terbangun ketika dia diseret oleh kuda pangeran yang ingin membawanya ke istananya, bukan dari ciuman ajaib. Sebenarnya, sang pangeran ingin membawa tubuhnya yang mati suri untuk memuaskan hasratnya. Kisah ini berakhir dengan sang Ratu yang dipaksa menari sampai mati dengan sepatu besi yang panas.

Sarjana Jerman, Eckhard Sander, mengungkap versi yang lebih "asli," yang mungkin didasarkan pada kisah nyata Margarete von Waldeck, seorang bangsawan Jerman dan anak dari Philip IV yang lahir pada tahun 1533.

Dikisahkan kalau Margaretha jatuh cinta pada seorang pangeran Spanyol namun tidak mendapat restu dari orangtuanya, dan akhirnya meninggal secara misterius pada usia 21 tahun. Sebuah apel beracun, mungkin?

Kisah sang putri berambut panjang telah menjadi favorit anak-anak selama beberapa dekade, bahkan diadaptasi oleh Disney sebagai film animasi berjudul Tangled. Namun, sedikit yang mengetahui kalau Rapunzel adalah kata lain untuk sayuran yang disebut rampion, yang memiliki daun seperti selada dan akar seperti lobak.

Istilah dalam bahasa Inggris "let your hair down" mungkin berasal dari kisah gadis berambut emas ini.

Beberapa dongeng Grimm memang terlalu gelap untuk diadaptasi oleh Disney. Salah satunya adalah Death's Messenger, menceritakan sosok Kematian yang muncul sebagai manusia, terluka parah, dan kemudian dirawat oleh seorang pria.

Kematian berjanji untuk tidak mengampuni siapa pun, tetapi sebagai ucapan terima kasih ia memberi tahu sang penyelamatnya kalau ia akan mengirimkan "utusan" ketika waktu kematiannya sudah dekat. Bertahun-tahun kemudian, pria itu, yang sudah tidak lagi muda, terkejut ketika Kematian datang untuknya.

Pria itu mengeluh kepada Kematian, mengapa ia tidak mengirimkan "utusan" sebelumnya untuk memperingatkannya seperti yang telah dijanjikan? Secara bijak sang Kematian menjelaskan kalau ia telah mengirim utusan tersebut, mulai dari penyakit, tanda-tanda penuaan, dan tidur. Merasa puas, pria itu pun membiarkan Kematian membawanya tanpa mengeluh lagi.

Seorang gadis bertemu seekor kodok, gadis tersebut menciumnya, dan kodok itu berubah menjadi pangeran. Kita semua tahu kisah terkenal dari Grimm bersaudara ini, tetapi mungkin banyak yang tidak mengetahuinya dengan judul "Iron Heinrich".

Pertama kali diterbitkan pada tahun 1812 mereka, dongeng ini adalah karya pertama dalam koleksi mereka. Pesan moral dalam cerita ini? Never say never.

Rumpelstiltskin mengisahkan seorang gadis desa yang dikunci di sebuah kastil dan dipaksa untuk mengubah jerami menjadi emas. Untungnya, Rumpelstiltskin datang menyelamatkannya, memintal jerami menjadi emas namun meminta imbalan atas barang-barang berharga miliknya (dalam versi lain, ia meminta anak sulungnya).

Pada akhirnya, Rumpelstiltskin tidak berhasil mendapatkan imbalan tersebut karena ia mati secara mengenaskan — badannya terbelah menjadi dua. Namanya sendiri berasal dari bahasa Jerman "Rumpelstiltz," sejenis goblin dalam mitologi Jerman.

Kisah Grimm yang menyeramkan ini mungkin didasarkan pada peristiwa nyata.

Sebuah jendela kaca di sebuah gereja di kota Hamelin menggambarkan sebuah seruling dan memiliki sebuah prasasti yang tertulis pada tahun 1284, menyebutkan bahwa "Oleh seorang piper, yang berpakaian dalam berbagai macam warna, 130 anak-anak yang lahir di Hamelin dirayu dan hilang di tempat eksekusi dekat Koppen".

Bahkan sampai hari ini, tidak ada yang yakin mengapa anak-anak itu dibawa pergi atau apa yang sebenarnya terjadi di tahun itu. Beberapa sarjana di era modern mengatakan kalau ada konotasi pedofilia dalam dongeng ini.

Dalam kisah ini, seorang pengrajin sepatu tua secara misterius dibantu oleh peri sihir. Awalnya berjudul "Die Wichtelmänne", kisah ini telah membuat banyak penampilan dalam budaya pop kontemporer. Dalam seri Harry Potter, misalnya, peri rumah seperti Dobby menjaga penyihir manusia dan tidak pernah terlihat diberi pakaian yang pantas seperti dalam kisah Grimm.

Kesengsaraan seekor keledai, anjing, kucing, dan ayam jantan diabadikan di kota Bremen, Jerman, di mana pelancong akan disambut oleh patung perunggu besar dari kelompok binatang tersebut.

Musisi Kota Bremen menceritakan empat hewan peliharaan yang sudah menua, yang seumur hidupnya dipaksa untuk bekerja keras dan dianiaya oleh tuan mereka. Akhirnya, mereka memutuskan untuk melarikan diri dan menjadi musisi kota di Kota Bremen.

Kisah ini sendiri mungkin telah tiba di Eropa melalui India pada awal 91 SM. Seperti yang dilansir Story Nory, pada waktu itu binatang-binatang yang memainkan musik dianggap eksis di India kuno, sehingga memberikan inspirasi untuk pembuatan dongeng ini.

Nah, itu tadi 9 dongeng terbaik Grimm bersaudara dan beberapa fakta yang mungkin belum kalian ketahui tentang mereka. Ada dongeng favorit kalian?