9 Keyakinan Tentang Planet Mars yang Sempat Fenomenal

Pada 3000 SM, ketika komputer belum diciptakan, banyak orang yang menyaksikan adanya bintik merah aneh di langit. Ahli pada waktu itu menyebutnya Nergal, dewa perang. Menurut Profesor Eric S. Rabkin dalam buku Mars: A Tour of the Human Imagination, kaum Mesopotamia tidak terlalu memprioritaskan keberadaan Nergal. Namun setelah berabad-abad berlalu, Nergal memiliki beberapa nama baru, dan ia dianggap semakin penting, seperti yang dilansir dari NASA.

Orang-orang Mesir memanggilnya Mars Har Decher ("Yang Merah"). Orang-orang Yunani menyebutnya sebagai Ares, karakter yang sekarang menjadi musuh Wonder Woman. Dan adalah Kekaisaran Romawi yang akhirnya membaptis planet merah itu dengan nama "Mars".

Masyarakat modern tahu bahwa Mars adalah planet di ruang angkasa, bukanlah sebuah dewa seperti yang diyakini pada masa itu. Namun banyak yang beranggapan kalau Mars memiliki penghuni di dalamnya (Martian).

Secara naluriah, manusia sangat penasaran dan ingin melihat seperti apa rupa orang-orang Mars itu. Jadi pada akhir 1700-an, astronom Inggris Sir William Herschel membangun beberapa teleskop untuk mengamati Mars.

Seperti yang ditunjukkan oleh NASA, Herschel mencatat bahwa Mars memiliki penutup kutub, serta atmosfer yang renggang. Menurut BBC, dia juga membuat kesimpulan yang akurat bahwa Mars memiliki musim, sama seperti Bumi. Namun perhitungan terbesarnya adalah bahwa Mars memiliki daerah gelap dan terang, bintik-bintik gelap itu merupakan lautan luas.

Berdasarkan kondisi lingkungan yang diamati Herschel, dia menyimpulkan bahwa orang-orang di Mars mungkin menikmati situasi yang mirip dengan situasi kita di Bumi. Tulisan-tulisan Herschel atas pernyataannya tentang Mars itu dianggap realistis. Di abad berikutnya, demam Mars menyebar dengan cepat.

Menurut NASA, diabad ke-19 umat manusia menyaksikan perkembangan teleskop yang jauh lebih besar dan lebih baik, dan salah satunya digunakan pada tahun 1877 oleh astronom Italia Giovanni Virginio Schiaparelli, ia memimpin Brera Observatory di Milan.

Schiaparelli adalah orang pertama yang menggambar peta Mars, memberikan nama-nama untuk sekelompok "lautan" dan "benua" yang sebenarnya tidak ada. Di tengah daratan mars, ia mengungkapkan bahwa ada saluran air alami yang ia sebut canali.

Ketika karya Schiaparelli diterjemahkan, bahasa Italia "canali" terdengar sangat mirip dengan kata bahasa Inggris "canal." Seperti yang kita tahu, kanal adalah saluran air buatan manusia. Dan anehnya, kanal-kanal yang dipetakan di Mars ini masih di akhir tahun 1800-an. Tampak tidak masuk akal. Namun saat itu semua orang antusias tentang kanal-kanal Mars buatan ini. 

Menurut Popular Mechanics, astronom Amerika Percival Lowell, mendirikan toko di Flagstaff, Arizona, dan mulai membuat pengamatan sendiri tentang kanal-kanal Mars. Lowell sangat percaya pada kehidupan di Mars, dan menurut Space, ia bahkan berpendapat bahwa Mars pernah dihiasi dengan tanaman yang indah, sebelum tanahnya mengering seperti kismis.

Dengan demikian, Lowell menyimpulkan bahwa kanal-kanal itu dibangun untuk mengaliri air ke gurun merah, panas, dan kering di seluruh lanskap Mars, dalam upaya "menyelamatkan dunia" berteknologi tinggi oleh penduduk Mars. Lowell menganggap bahwa mereka jauh lebih cerdas daripada penduduk bumi.

Seperti yang dilaporkan Slate, sketsa Lowell Mars bahkan diadaptasi menjadi bola dunia kayu, buatan tangan Emmy Brun.

Nikola Tesla mengatakan bahwa dia pernah melakukan kontak dengan penduduk Mars. Seperti yang ditulis dalam The Electrical Age, Vol. 30, pada tahun 1901 Tesla mengumumkan kepada surat kabar bahwa dia berkomunikasi dengan orang-orang Mars melalui radio. Pernyataan itu mungkin kedengarannya aneh dan tidak masuk akal di jaman sekarang, namun nyatanya dianggap kredibel pada saat itu.

Berkat orang-orang seperti Percival Lowell, masyarakat punya banyak alasan untuk mempercayai bahwa ada kehidupan di Mars, ditambah lagi dengan pernyataan dari seorang penemu luar biasa sekelas Tesla.

Tesla memang tidak bohong terkait hal itu, tetapi asumsinya sedikit aneh. Menurut History, ternyata sinyal yang diambil Tesla sebenarnya dipancarkan oleh awan gas kosmik, bukan alien.

Penduduk Mars masih dianggap fiktif hingga hari ini. Meskipun demikian, makhluk-makhluk asing ini berdampak serius pada budaya populer, sejarah, dan bahkan strategi militer, yang pernah terjadi pada Agustus 1924, menurut io9, para astronom mengumumkan bahwa Bumi akan melihat oposisi terdekatnya terhadap Mars lebih dari satu abad. Yang berarti, Mars dan Bumi saling berdekatan di Bima Sakti, tetapi fenomena itu hanya terjadi selama beberapa hari saja dan akan kembali normal.

Karena fenomena itu, para astronom mengira bahwa jarak yang lebih dekat ke Mars, memungkinkan lebih mudah untuk kontak radio dengan penduduk Mars, Profesor David Todd dari Amherst College meminta Angkatan Laut dan Angkatan Darat AS untuk mendengarkan selama tiga hari demi mendapatkan komunikasi dengan Mars. Sayangnya, tidak terdengar atau membuahkan hasil apa-apa. 

Keyakinan akan kehidupan di Mars mendingin selama abad ke-20, mungkin karena pesawat ruang angkasa Bumi pernah mendarat di permukaan merah berbatu itu, menjadi sangat jelas bahwa tidak ada yang tinggal di sana.

Kemudian pada tahun 1976, menurut NASA, pesawat ruang angkasa Viking 1 berkeliling di sekitar planet Mars untuk mengambil foto. Salah satu dari gambar-gambar ini menunjukkan formasi batu yang tampak mirip dengan wajah manusia. 

Para ilmuwan merilis foto itu ke publik, membuat semua orang bertanya-tanya dan menjulukinya "Face on Mars". NASA berpendapat bahwa itu hanyalah tumpukan batu, namun banyak orang yang justru menuduh NASA melakukan konspirasi.

Dilansir dari Smithsonian, pada tahun 1996, meteorit berumur 4,5 miliar tahun ditemukan di Antartika, terbentuk dari bebatuan Mars. Setelah mempelajarinya, para ilmuwan mengumumkan bahwa batuan itu mengandung bukti mikroskopis dari senyawa yang sama yang dibuat oleh mikroba Bumi, serta rantai yang sama yang dibentuk oleh bakteri Bumi. 

Sejak itu pada tahun 1996, banyak ilmuwan telah meneliti pola di batu dan sampai pada kesimpulan. Ahli mikrobiologi lingkungan Andrew Steele menyimpulkan bahwa meteorit Mars terkontaminasi oleh bakteri dari Bumi. 

Seorang fisikawan plasma UC Davis terkemuka bernama Dr. John Brandenburg, mempercayai bahwa Mars pernah memiliki dua kota besar, yaitu Utopia dan Cydonia, yang keduanya memiliki teknologi yang sebanding dengan Mesir kuno.

Tragisnya, dua kota ini terhapus dari peta oleh ledakan nuklir, berabad-abad yang lalu. Sebagai bukti, Brandenburg dan rekan-rekannya menunjukan "sisa-sisa" struktur Mars yang terlihat di foto-foto NASA. Pada tahun 2011, Brandenburg menambahkan pernyatannya bahwa ledakan nuklir itu terjadi secara "alami," yang dipicu oleh kecelakaan kosmik.

Untuk memuaskan rasa penasarannya, terkadang manusia membuat sebuah teori. Sah-sah saja sih asalkan bisa dibuktikan dengan fakta yang akurat. Dari 9 keyakinan tentang mars di atas, apakah kamu masih meyakininya sampai sekarang atau justru baru mendengarnya?