8 Ciri-Ciri Kucing Rabies, Awas Bisa Menular!
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Salah satu penyakit yang paling bikin khawatir pemilik hewan peliharaan adalah rabies. Penyakit ini tak hanya membuat hewan menderita, tetapi juga pemiliknya karena risiko penularan yang tinggi.
Walau umumnya orang tahu penyakit ini lebih banyak menjangkiti anjing, faktanya, kucing juga bisa tertular.
Dilansir VCA Hospital, kucing yang terinfeksi rabies akan merasakan tiga tahapan. Pertama, tahap prodromal. Pada tahap ini, terdapat perubahan sifat yang dimiliki si kucing, dari yang dulunya tenang, bisa menjadi agresif.
Kedua, tahap amarah. Kucing akan menjadi sangat berbahaya pada tahap ini karena mudah menyerang. Lalu yang ketiga, kucing akan memasuki tahap kelumpuhan. Umumnya kucing tiba-tiba pingsan dan kemungkinan besar mati.
Tentu saja di dalam proses berlangsungnya infeksi rabies itu, ada gejala-gejala yang ditunjukkan si kucing. Gejala tersebut tak sekadar satu, tetapi banyak. Berikut gejala atau ciri-ciri kucing rabies yang diambil dari berbagai sumber.
1. Kucing menjadi pica
Pica merupakan gangguan makan yang menyebabkan seseorang atau seekor hewan memakan objek bukan makanan. Sebagai contoh tanah, cat, rambut, feses, dan lainnya. Dalam konteks rabies, pica merupakan gejala umum yang ditunjukkan kucing ketika terkena penyakit tersebut.
2. Kucing menjadi demam
Demam pada kucing rabies sering terjadi pada tahap pertama, yaitu tahap prodromal. Kondisi ini bisa berlangsung selama satu atau dua hari, lebih sebentar ketimbang tahap prodromal yang dialami anjing. Selain itu, jumlah lonjakan demam yang dialami kucing juga lebih sering daripada anjing.
3. Kucing menjadi hydrophobia
Memang kucing identik tidak menyukai air. Dan rabies semakin membuat hewan peliharaan lebih sensitif terhadap objek cair. Dilansir Medi-Call, ketakutan terhadap air atau hydrophobia yang muncul padah ewan terjangkit rabies dipicu rasa sakit saat menelan makanan, bahkan termasuk air atau cairan.
4. Kucing menjadi sering kejang
Editor’s picks
Gejala kejang pada kucing umumnya mengindikasikan kondisinya sudah memasuki rabies tahap kedua, yaitu amarah. Gangguan otot itu terjadi karena infeksi rabies menyerang otot serta sarafnya. Adapun saraf yang terganggu akibat rabies adalah perifer, sensorik, dan motorik.
Baca Juga: 5 Perlakuan Manusia pada Kucing yang Sering Dibenci Kucing, Yuk Sadar!
5. Kucing susah menelan makanan
Seperti yang sudah dijelaskan pada poin hydrophobia, ada rasa menyakitkan saat kucing yang terkena rabies menelan makanannya. Gejala penurunan nafsu makan pada kucing rabies ini sering tampak ketika infeksi sudah memasuki tahap kedua.
6. Kucing menjadi agresif
Dibarengi dengan penurunan nafsu makan dan takut air, pada tahap kedua rabies membuat kucing sangat agresif. Mereka mudah menyerang dan sensitif terhadap berbagai hal. Seringnya gejala agresif ini dijadikan acuan tanda-tanda infeksi rabies pada kucing.
7. Kucing suka berliur
Selain agresif, penanda infeksi rabies pada kucing juga bisa dilihat dari banyaknya air liur yang dikeluarkan. Air liur ini perlu diperhatikan mengingat cairan tersebut bisa menjadi medium penularan rabies kepada hewan lain atau manusia.
8. Kucing menjadi lumpuh
Ini merupakan gejala pada tahap terakhir. VCA Hospital melansir kelumpuhan terjadi setelah kucing tertular rabies selama tujuh hari. Tidak lama setelah kelumpuhan ini, kucing akan tak sadarkan diri dan koma, lalu meninggal.
Itulah beberapa gejala atau ciri-ciri kucing rabies yang harus kamu waspadai. Dari gejala-gejala ini, kamu bisa mengetahui betapa berbahayanya rabies. Karena itu sangat penting memberikan vaksin rabies pada hewan peliharaanmu demi menghindari penyakit berbahaya ini.
Baca Juga: Awas Keliru, 7 Spesies Kucing Liar Ini Mirip Kucing Piaraan di Rumah