Hibernasi bagi Manusia? Bukan Tidak Mungkin di Mata Para Peneliti

Akhirnya kamu bisa tertidur lama tanpa merenggang nyawa

Ada kalanya kamu pasti iri dengan hewan yang melakukan hibernasi. Mereka bisa tidur selama beberapa hari tanpa terganggu terbangun lantaran lapar atau hal lainnya seakan dunia mimpi sudah mereka hidupi sendiri.

Padahal hibernasi sendiri adalah proses bertahan hidup dari kondisi musim dingin yang panjang, yang mana makanan sangat susah dicari. Mereka sebelumnya bekerja keras terlebih dahulu untuk mencari makan, barulah setelah itu tertidur.

Dilansir situs Science Focus, ada dua alasan yang membuat manusia tidak melakukan hibernasi. Pertama, nenek moyang kita adalah hewan tropis yang memang tidak punya sejarah berhibernasi.

Yang kedua, kita mengatasi musim dingin dengan menemukan api, pakaian, tempat tinggal, dan berbagai hal lainnya. Jadi, jangan kaget kenapa kita tidak pernah berhibernasi.

Tapi benarkah demikian? Benarkah manusia tidak bisa berhibernasi mengingat beberapa peneliti berpendapat berbeda, bahwa dengan teknologi di masa depan manusia pun juga bisa melakukan hal yang sama seperti hewan tersebut?

1. Manusia bisa berhibernasi jika memahami sistem hibernasi itu sendiri

Hibernasi bagi Manusia? Bukan Tidak Mungkin di Mata Para Penelititheconversation.com

Seperti yang tadi sudah disebutkan, hibernasi adalah proses untuk menjaga suhu tubuh tetap stabil, khususnya dalam kondisi dingin. Kelly Drew, profesor dari University of Alaska berpendapat manusia bisa melakukan hibernasi apabila memahami prosesnya.

Dalam penjelasannya, Kelly mengucapkan esensi hibernasi adalah regulasi suhu tubuh. Dengan menurunkan suhu tubuh, maka konsumsi kalori dapat dikurangi mengingat kita yang berdarah hangat ini makan untuk menjaga tubuh tetap hangat. Secara konsep, tertidur dengan suhu tubuh yang sedikit dikurangi bisa memangkas banyak energi untuk makan.

Contoh saja tupai yang melingkarkan tubuhnya. Mereka mampu mengubah suhu tubuh mereka dari 37 derajat Celcius menjadi -2 derajat Celcius dan itu memangkas rasio metabolisme mereka hingga 99 persen.

2. Permasalahannya penurunan suhu tubuh manusia menyebabkan kondisi hipotermia

Hibernasi bagi Manusia? Bukan Tidak Mungkin di Mata Para Penelitipremierhealth.com

Namun itu adalah tupai. Berbeda dengan manusia. Manusia secara keras kepala terus mempertahankan suhu tubuhnya di angka 38 derajat. Memang dalam kondisi tidur suhu tubuh kita dapat menurun sekitar satu sampai dua derajat. Tetapi lebih dari itu, yang terjadi adalah kamu mengalami hipotermia. Jika suhu tubuhnya naik, maka kamu mendapatkan demam. Secara mudahnya, perubahan suhu tubuh manusia menjadi indikator tidak beresnya tubuhmu.

Dalam kondisi yang lebih parah, penurunan suhu tubuh mampu memicu terjadinya kegagalan fungsi pada organ. Di suhu 33 derajat Celcius, jantungmu mulai berdetak lebih cepat dan pada 25 derajat Celcius, besar kemungkinan sudah berhenti. Anggaplah saja kamu selamat dari hipotermia tersebut, ada risiko kamu mendapatkan kerusakan ginjal saat mencoba menghangatkanmu.

3. Mengatasi dingin, tubuh manusia punya sistem penghangat otomatis bernama menggigil

Hibernasi bagi Manusia? Bukan Tidak Mungkin di Mata Para Penelitiextra.ie

Ada satu sistem yang mampu menjelaskan mengapa kita, manusia, tidak bisa melakukan hibernasi. Itu karena kita punya mekanisme alami bernama menggigil. Menggigil merupakan cara paling sederhana yang dilakukan secara otomatis oleh tubuh kita saat mengalami situasi dingin. Konsepnya seperti ilmu fisika yang memperagakan gaya gesek. Semakin cepat dan lama kamu menggesek suatu objek terhadap objek lain, maka objek tersebut pun semakin menjadi panas.

Itulah konsep menggigil. Permasalahannya menggigil membakar banyak kalori yang mana kalori juga penting untuk sistem metabolisme kita. Hal ini telah dites oleh Dr. Francesco S. Celi dari Virginia Commonwealth University dan bersama timnya.

Baca Juga: Selain Beruang, 10 Hewan Ini Juga Melakukan Hibernasi Panjang!

4. Namun faktanya demi mengawetkan organ, rumah sakit mendinginkan organ itu

Hibernasi bagi Manusia? Bukan Tidak Mungkin di Mata Para Penelitiec.europa.eu

Menggigil menjadi kendala tersendiri dalam mewujudkan kemungkinan hibernasi pada manusia. Namun ada fakta lain yang sebenarnya dapat mendukung manusia melakukan hibernasi. Pernahkah kamu ke rumah sakit?

Tahukah kamu kalau rumah sakit menyimpan organ tubuh manusia yang biasa digunakan untuk donor dalam lemari pendingin, seperti kamu menyimpan daging atau sayur di dalam kulkas agar tetap segar? Fakta ini dipikirkan oleh para peneliti dan menurut mereka ini akan menjadi pendukung teori mereka akan kemungkinan kita berhibernasi.

Fakta unik lainnya: di meja operasi, dokter sering kali memanfaatkan dan mengaplikasikan kondisi hipotermia kepada pasiennya untuk menghentikan jantung dalam waktu lama agar otak dan organ dalam lain juga ikut bertahan. Selain itu dalam penanganan darurat, kasus gagal jantung seseorang juga dilakukan dengan cara menutupi sang pasien dengan selimut yang punya sistem air dingin tersirkulasi.

Kurang lebih seperti bagaimana kita memberikan es batu kepada bagian tubuh kita yang membengkak atau keseleo. Secara garis besar, dingin banyak memberikan keuntungan dalam sistem pengobatan dan tubuh manusia.

5. Kondisi dingin seperti jalan untuk menghentikan waktu pada tubuh kita

Hibernasi bagi Manusia? Bukan Tidak Mungkin di Mata Para Penelitiscientificamerican.com

BBC pun sempat menuliskan artikel terkait hibernasi pada tubuh manusia. Dalam artikel tersebut, terdapat satu bagian paragraf yang menerangkan lebih detail bagaimana setiap satu derajat yang turun, metabolisme tubuh kita berkurang lima hingga tujuh persen. Kondisi ini mengurangi kemampuan tubuh untuk memproses nutrisi penting, seperti oksigen dan ini menjadikan organ yang membutuhkan menjadi lebih terlindungi.

Secara teorinya, jika terus menerus menurunkan suhu tubuh kita, maka proses biologis pada tubuh juga terhenti dan itu membuat kita berada dalam keadaan mati suri. Ibaratnya adalah jam yang mati. Secara fisik tidak ada yang salah dengan jam tersebut.

Komponen di dalamnya tetap utuh, tidak bergerak. Hanya terdiam. Lalu untuk menyalakannya kembali, butuh baterai baru atau listrik saja. Untuk manusia, yang dibutuhkan adalah sedikit panas untuk membuat organ kembali berfungsi.

6. Di titik inilah, para peneliti mendapatkan tantangan bagaimana cara manusia tetap hidup dalam situasi dingin tersebut

Hibernasi bagi Manusia? Bukan Tidak Mungkin di Mata Para Penelitiwhoknewnews.com

Isu bertahan hidup ini menjadi permasalahan utama bagi para peneliti. Memang kondisi dingin mengawetkan organ, tetapi membuat jiwa seseorang tidak menghilang saat mendinginkan dan juga saat menghangatkannyalah yang menjadi tantangan. Sebagai pengingat, peneliti mendefinisikan hibernasi tak hanya sebagai proses tidur panjang, tetapi juga upaya bertahan hidup dari maraton tantangan hipotermia, kelaparan, dan kerentanan terhadap penyakit.

NASA yang banyak mengirimkan orang ke luar angkasa banyak memikirkan masalah hibernasi ini dikarenakan kemampuan hibernasi bisa membantu astronaut menjelajahi luar angkasa lebih luas. Maka, pada 2014 kemarin, mereka membuat fasilitas hibernasi dalam jangka waktu lama.

Seperti film sci-fi lainnya, mereka akan tertidur dalam tabung mini. Namun tidak semuanya tertidur, melainkan bergantian. Satu kru akan sadar dan menjaga selama dua minggu, lalu setelah itu akan digantikan oleh kru lain.

NASA juga mempersiapkan obat yang sekiranya mampu menurunkan suhu tubuh utama secara aman. Obat inilah yang akan menjadi inovasi jika berhasil diciptakan dan dikatakan ada satu obat yang dirasa dapat memenuhi impian tersebut. Substansi tersebut sudah diujicobakan kepada tikus percobaan yang tidak berhibernasi, namun belum menemui golnya.

Masalah hibernasi ini sepertinya memang belum bisa terjadi saat ini dan bisa jadi belum terlaksana sekalipun kita sudah tidak bernyawa. Tapi anggaplah saja benar-benar terwujud, akan sangat menarik untuk melihat seberapa lama hibernasi ini berlangsung untuk tubuh manusia.

Baca Juga: Tidur Berdiri sampai Hibernasi 3 Tahun, 5 Kebiasaan Terunik Hewan Liar

Topik:

  • Bayu D. Wicaksono

Berita Terkini Lainnya