Zen Kōans: Pahami Diri Sendiri & Dunia, Terima Pertanyaan Tak Terjawab

Ajaran sarat filosofi yang bikin #mindblowing
“Dua tangan bertepuk dan ada suara. Bagaimana dengan suara dari satu tangan?” – Hakuin Ekaku, The Zen Master Hakuin: Selected Writings

Dalam perjalanan hidup kita banyak pertanyaan yang terus bergulir di benak. Mulai dari pertanyaan seperti bagaimana kita terlahir, di manakah nanti aku akan sekolah atau bagaimana manusia bertahan hidup. Bahkan hingga akhir hayat kita pun, terdapat pertanyaan-pertanyaan yang tidak dapat terjawab, seperti bagaimana bumi ini tercipta, mengapa aku terlahir di dunia ini atau ke manakah kita akan pergi setelah meninggal. Intinya adalah bagaimana menjelaskan sesuatu yang tidak bisa dijelaskan.

Tidak jarang pertanyaan itu membawa manusia menuju arah yang tidak baik, ke arah ambisius, yang tidak mempedulikan sekitarnya. Demi menghindari dan menangani masalah tersebut, ajaran bernama zen kōans tercipta dan mengajarkan bagaimana kita sebaiknya merespon pertanyaan-pertanyaan itu. Memangnya apa itu zen kōans? Mari kita lihat!

1. Ajaran untuk menerima pertanyaan yang tak bisa dijawab

Zen Kōans: Pahami Diri Sendiri & Dunia, Terima Pertanyaan Tak Terjawabunsplash.com/@heping

Zen kōans merupakan salah satu aliran dari ajaran zen budha yang mencoba menjawab, “Mengapa kita perlu penjelasan?” Dalam ajaran itu, orang-orang diajarkan menerima misteri kehidupan di mana memang ada pertanyaan yang tidak akan pernah bisa kita jawab. Dengan mampu menerima hal itu berarti kita selangkah menuju ke pencerahan. 

2. Memiliki catatan hingga mencapai 1.700 koleksi

Zen Kōans: Pahami Diri Sendiri & Dunia, Terima Pertanyaan Tak Terjawabunsplash.com/@radu_marcusu

Ajaran budha satu ini tidak sama seperti yang lain. Banyak isi catatan tersebut merupakan filosofi-filosofi yang membingungkan dan ambigu yang didapat melalui eksperimen. Kumpulan dari catatan itu disebut kōans. Nama tersebut diambil dari kata Cina yaitu gong-an yang jika diterjemahkan berarti catatan atau kasus publik. 

3. Sebagai ujian mengenali ajaran Budha dan dunia

Zen Kōans: Pahami Diri Sendiri & Dunia, Terima Pertanyaan Tak Terjawabunsplash.com/@thoughtcatalog

Tidak seperti kasus-kasus pengadilan dunia nyata pada umumnya, kasus-kasus yang dibahas di dalam kōans itu sangatlah tidak masuk akal. Mengejutkan, sureal, serta mungkin sangat berkontradiksi bahkan untuk pertanyaan itu sendiri. Kasus itu menjadi tes tersendiri bagi biksu Budha untuk memahami sifat budha agar dapat hidup di dalam ambigunitas dan paradoks, belajar untuk memahami ajaran Budha hingga mampu mencapai sebuah jawaban dan memicu terobosan spiritual.

Baca Juga: 8 Pemahaman Umum Soal Gula Ini Ternyata Salah Kaprah!

4. Memahaminya bersama-sama

Zen Kōans: Pahami Diri Sendiri & Dunia, Terima Pertanyaan Tak Terjawabunsplash.com/@sachleno

Begitu susahnya zen kōans untuk dipahami dikarenakan keambiguannya hingga mustahil untuk memahaminya secara sendiri. Untuk menjelaskan satu kasus, diperlukan lebih dari satu biksu untuk mempelajarinya bersama-sama agar terhindar dari kesesatan. 

5. Memahami sisi abu-abu dari sebuah masalah

Zen Kōans: Pahami Diri Sendiri & Dunia, Terima Pertanyaan Tak Terjawabunsplash.com/@wpagel

Salah satu contoh kasus yang bisa diambil dari zen kōans adalah tentang kisah Tanzan dan Ekido, dua biksu yang berjalan bersama di jalan berlumpur. Di dalam perjalanan kedua biksu tersebut, kedua biksu itu menemukan seorang wanita cantik di jalan. Wanita tersebut tak dapat melewati jalan lumpur tersebut hingga Tanzan pun menawari bantuan, menggendongnya, menyeberangkannya melewati lumpur itu dan menaruhnya tanpa berbicara sepatah kata pun.

Di dalam kelanjutan perjalanan, Ekido tak habis pikir akan perbuatan Tanzan. Menurut ajaran Budha, seorang biksu tidaklah boleh dekat dengan wanita, apalagi untuk menggendongnya. Ekido yang shock dan tak tahan akhirnya mengucapkan kalimat ini, “Bagaimana bisa kamu menggendong wanita itu?” Tanzan pun menjawab, “Aku sudah meninggalkan pelancong itu di sana. Apa kamu masih menggendongnya?”

Seperti kōans yang lain, interpretasi akan cerita itu tak hanya satu. Namun interpretasi yang paling populer tentang cerita itu adalah meskipun tidak lagi menggendong pelancong itu secara fisik, namun Ekido telah melanggar ajaran budha dengan “menggendong” wanita itu secara mental. Jawaban inilah yang mengajarkan zen kōans untuk memahami area abu-abu di antara maksud dari ajaran Budha serta semangat dari ajaran itu.

6. Memahami dunia lewat perspektif lain

Zen Kōans: Pahami Diri Sendiri & Dunia, Terima Pertanyaan Tak Terjawabunsplash.com/@brucetighe

Zen kōans juga mengajarkan untuk melihat sebuah masalah lewat sudut pandang yang berbeda. Salah satu contoh kisah adalah tiga biksu yang berdebat tentang bendera yang berkibar terterak angin. Biksu pertama melihatnya bendera itu sebagai spanduk yang bergerak, sedangkan yang kedua mengatakan bahwa bendera itu tidak bergerak, melainkan anginlah yang berhembus.

Perdebatan itu tidak berhenti hingga akhirnya biksu ketiga menyela mereka, ”Itu bukan benderanya yang bergerak ataupun angin yang berhembus, melainkan pikiranmulah yang bergerak.”

Salah satu interpretasi kōans ini menunjukkan tentang penggambaran dunia lewat ajaran Budha. Biksu pertama adalah simbol dari pengamatan kita akan dunia, biksu kedua adalah lambang tentang ilmu pengetahuan yang kita dapat dari dunia. Keduanya sama-sama benar, namun dibutakan akan kebenarannya masing-masing yang membuat mereka menyimpang dari ajaran Budha. Biksu ketigalah yang menunjukkan bagaimana seharusnya menyikapi hal itu dengan bijak dengan melihat bahwa isu itu sebagai masalah persepsi manusia.

7. Tujuannya adalah mengajarkan resolusi dan memahami diri sendiri

Zen Kōans: Pahami Diri Sendiri & Dunia, Terima Pertanyaan Tak Terjawabunsplash.com/@dannypostma

Jika melihat penjelasan zen kōans, rasanya seperti ajaran ini terlalu jauh di luar nalar. Akan tetapi sejujurnya tujuan zen kōans adalah untuk memahami ulang segala hal yang kita telah kita lakukan serta untuk memahami diri sendiri lebih lanjut. Artinya ajaran ini adalah melihat lebih dalam ke diri sendiri dan bukan ke orang lain.

Menarik banget kan ajaran zen kōans? Dengan mempelajarinya, mungkin saja kita bisa mendapatkan kedamaian pribadi yang tidak dapat diperoleh oleh orang lain. Maka dari itu, janganlah kamu mempersoalkan sebuah film itu bagus atau jelek dengan kekasihmu, melainkan berpikirlah bahwa itu hanyalah masalah selera saja agar terdapat kedamaian bagi kamu dan pasanganmu.

Baca Juga: 10 Pemahaman Sains Ini Dianggap Benar Sejak Dulu, Padahal Salah Besar!

Topik:

  • Abraham Herdyanto
  • Bayu D. Wicaksono

Berita Terkini Lainnya