7 Fakta Unik dan Menarik Tentang Panda yang Belum Kamu Tahu
Intinya Sih...
- Panda memiliki jari ke-6 yang unik, berfungsi menekan bambu dan memakan 12,5 kg bambu setiap hari.
- Panda raksasa adalah hewan soliter yang membutuhkan wilayah luas dan tidak hibernasi.
- Populasi panda meningkat berkat konservasi, namun ancaman perubahan iklim mengancam habitat bambu mereka.
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Panda adalah salah satu hewan yang paling terkenal dan disukai di seluruh dunia. Dikenal karena kelembutannya dan warna bulunya yang khas, panda telah menjadi simbol perlindungan satwa liar dan konservasi alam.
Namun, di balik popularitasnya, masih ada sejumlah fakta unik dan menarik tentang panda yang mungkin belum banyak diketahui orang. Dari kebiasaan makan hingga perilaku unik, mari kita eksplorasi tujuh fakta menarik yang akan membuatmu terpesona oleh keajaiban alam yang dimiliki oleh panda ini.
1. Panda punya 6 jari
Jari ke-6 seekor panda seperti ibu jari manusia. Fungsinya sama dengan ibu jari, tetapi sebenarnya merupakan tulang pergelangan tangan yang tidak biasa atau tumit kaki yang berlawanan dengan otot yang kuat tetapi tidak ada sendi yang dapat digerakkan, yang memungkinkannya untuk menangkap makanan. Mereka dapat menekan bambu menjadi bentuk cerutu gemuk dengan jari ke-6 untuk makan secara efisien
2. Panda buang air besar lebih dari 100 kali sehari
Karena panda raksasa memakan sekitar 15 persen dari berat tubuhnya, berarti rata-rata 12,5 kg bambu dikonsumsi setiap hari. Berdasarkan banyaknya serat dalam makanannya, panda raksasa buang air besar secara teratur sepanjang hari.
Spesies ini juga diharuskan memakan setidaknya dua spesies bambu berbeda dalam wilayah habitatnya atau akan menghadapi kelaparan. Oleh karena itu, kelangkaan bambu mengancam populasi panda yang rentan.
3. Panda adalah hewan penyendiri
Panda raksasa adalah hewan soliter. Di alam liar, mereka memiliki wilayah sendiri dan tidak mengizinkan panda lain masuk. Panda raksasa memakan bambu dan tidak berburu secara kooperatif. Mereka perlu makan banyak bambu untuk memenuhi kebutuhan nutrisinya.
Jika hidup berkelompok, akan terjadi konflik mengenai bambu, yang berdampak negatif pada kelangsungan hidup semua panda. Seekor panda biasanya membutuhkan hutan bambu seluas 3–8 kilometer persegi untuk bertahan hidup.
Baca Juga: 7 Hewan yang Hidup di Hutan Bambu, Bukan Hanya Panda
Editor’s picks
4. Panda raksasa tidak berhibernasi
Kebanyakan beruang, termasuk beruang hitam dan coklat, hibernasi dengan jangka waktu berbeda. Panda raksasa adalah salah satu yang tidak hibernasi. Panda adalah makhluk soliter dan hanya berkumpul saat musim kawin antara Maret dan Mei. Panda betina melahirkan di gua batu atau rongga pohon setiap dua hingga tiga tahun. Panda berbeda dari beruang lain karena pupilnya vertikal, mirip dengan kucing rumahan.
5. Musim semi adalah musim kawin panda
Panda betina mengalami masa birahi setahun sekali, dengan durasi hanya dua hingga tiga hari setiap kali. Masa ini biasanya terjadi pada bulan Maret hingga Mei. Saat subur, panda betina akan mengeluarkan suara-suara khusus seperti "baa", gonggongan anjing, atau gonggongan sapi. Di sisi lain, panda jantan akan meninggalkan penanda aroma sebagai tanda untuk menarik perhatian betina. Betina sering kali kawin dengan beberapa pejantan yang bersaing, dan pejantan pun akan mencari betina lain untuk dikawinkan.
6. Panda menghabiskan sekitar 12 jam sehari untuk makan
Meskipun panda raksasa bergantung sepenuhnya pada bambu, bambu merupakan sumber makanan yang buruk. Rendah protein dan tinggi lignin dan selulosa, panda raksasa hanya mampu mencerna rata-rata 17% bahan kering. Akibatnya, panda perlu mengonsumsi hingga 15% dari berat badannya selama 12 jam untuk bertahan hidup dan tetap sehat.
7. Panda raksasa tidak lagi terancam punah di alam liar
Pada ambang kepunahan, panda raksasa menjadi contoh sukses konservasi berkat upaya restorasi ekologi Tiongkok dan penanaman kembali hutan bambu. Populasi panda liar meningkat menjadi 1.800 ekor, dan statusnya diturunkan dari "sangat terancam punah" menjadi "rentan" oleh IUCN. Namun, perubahan iklim mengancam upaya konservasi dan habitat panda. Model-model memperkirakan kondisi iklim ekstrem dapat mengakibatkan hilangnya habitat bambu 37% hingga 100% pada akhir abad ini.
Dengan memahami fakta-fakta ini, kita dapat lebih menghargai keunikan dan keistimewaan dari panda, serta meningkatkan upaya kita dalam perlindungan dan pelestariannya di alam liar. Janganlah kita lupa, bahwa di balik pesona mereka terdapat tanggung jawab besar untuk menjaga keberlangsungan hidup spesies yang memukau ini di planet yang kita bagikan.
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.