5 Fakta tentang Terapi Instagram, Konten Kekinian yang Bikin Lega

Ada yang pernah terapi Instagram?

Beberapa tahun belakangan para praktisi kesehatan mental sering mengkaji tentang keberadaan terapi online. Terapi ini merupakan penyampaian pesan dan nasihat psikologis yang dekat dengan khalayak melalui media sosial.

Agaknya sangat mudah ditemukan akun-akun Instagram yang seperti itu saat ini. Sejumlah pengguna media sosial awam pun sering membagikannya melalui akunnya sendiri, baik itu repost pada bagian feed, atau mengirimkannya ke bagian instastory.

Rupanya tindakan yang mulai dikenalkan dengan istilah "Terapi Instagram" tersebut memiliki sejumlah fakta yang menarik dan menambah wawasan kita semua.

1. Terapi Instagram dimulai oleh para praktisi kesehatan mental berlisensi

5 Fakta tentang Terapi Instagram, Konten Kekinian yang Bikin Legareadersdigest.ca

Tak main-main, apa yang tersaji dalam konten-konten Instagram tersebut rupanya merupakan karya para praktisi kesehatan mental atau terapis yang memiliki lisensi resmi. Umumnya ini terjadi baik di luar negeri maupun di Indonesia. Kebanyakan, mereka berkonsentrasi pada persoalan pernikahan dan keluarga. Wajar, bila apa yang tersaji terasa sangat dekat karena diambil dari pengalaman para praktisi tersebut menangani kliennya.

2. Konten berupa kata-kata saja, dianggap bentuk sajian puisi baru di Instagram

5 Fakta tentang Terapi Instagram, Konten Kekinian yang Bikin Legapixabay/FirmBee

Saat ini bentuknya beragam, ada yang berupa kata-kata saja dan ada yang beserta grafis-grafis pendukung (infografis). Namun, kebanyakan yang juara di hati khalayak adalah yang kata-katanya sederhana tapi sangat tepat pada kerelevanan yang terjadi.

Apa lagi yang tampil dengan jenis font dan pemilihan warna latar yang tepat, sehingga membuatnya lebih menawan dan disukai secara psikologis. Ada juga yang membuatnya dengan sangat sederhana, yaitu menuliskan di atas kertas saja, lalu difoto kemudian diposting.

Oleh karena itu, ada yang mengatakan bahwa kata-kata motivasi dari praktisi tersebut adalah bentuk sajian baru di Instagram.

3. Sebuah metode pengenalan ke masyarakat sekaligus strategi pemasaran

5 Fakta tentang Terapi Instagram, Konten Kekinian yang Bikin Legapixabay/rawpixel

Beberapa praktisi melakukan terapi Instagram ini berawal dari stigma yang kurang tepat mengenai terapi mental sehingga enggan datang untuk berobat. Oleh karena itu, para terapis itu melakukan pendekatan dengan kata=kata nasihat dan solutif di Instagram.

Kemudian hal itu berlanjut menjadi sebuah strategi pemasaran karena banyak yang menyukai konten-konten tersebut. Perlahan para terapis menunjukkan bagaimana mereka bekerja di dunia nyata, dan pentingnya untuk terapi secara langsung ketimbang hanya menyimak kata-kata motivasi di Instagram.

Baca Juga: 7 Aplikasi Media Sosial Karya Anak Bangsa, yuk Kita Dukung Bersama!

4. Kata-kata pada konten tetaplah hanya konten, tak bisa diutarakan saat praktik langsung

5 Fakta tentang Terapi Instagram, Konten Kekinian yang Bikin Legaaplaceformom.com

Sebenarnya, selain menjadi sebuah praktik bisnis, konten Instagram tersebut memang hanya sebuah pembuka untuk melakukan terapi kesehatan mental bila benar-benar butuh. Karena, secara unik harus diketahui bahwa para praktisi tidak akan menyampaikan kata-kata di Instagram tersebut dalam terapi yang dilakukan disebabkan kondisinya yang berbeda.

Selain itu, kata-kata tersebut tak jarang juga bisa menyembuhkan mental mereka yang membacanya dengan sendirinya, disebabkan kekuatan yang ada pada diri orang tersebut beserta kesadaran yang dimilikinya.

5. Para praktisi terapi menyiapkan konten di sela-sela pekerjaan di dunia nyata

5 Fakta tentang Terapi Instagram, Konten Kekinian yang Bikin Legathoughtco.com

Selaku pekerja profesional, para praktisi tetap harus berfokus pada pekerjaannya di dunia nyata: melayani klien yang butuh terapi secara langsung.

Namun, mereka yang serius akan konten Instagramnya juga menyiapkan kata-kata untuk konten pada waktu dan hari khusus. Saat itu mereka bisa menyiapkan stok konten untuk seminggu.

Selain itu, ada juga yang menyediakan agenda khusus untuk melayani interaksi dengan followers Instagramnya yang menyampaikan berbagai komentar dan keluhan. Setidaknya sekali seminggu dan lebih baik begitu karena akan pusing bila semua komentar dan pertanyaan dibaca dan dilayani setiap hari.

Baca Juga: 7 Aplikasi Ini Akan Membuatmu Fokus dan Terhindar dari Media Sosial

Afif Permana Photo Verified Writer Afif Permana

Hobi menulis, Menggambar, dan Desain Grafis.Twitter: @afif_permana

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Agustin Fatimah

Berita Terkini Lainnya